- Get link
- X
- Other Apps
Menara Babel
1, Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu
logatnya.
2, Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai
tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana.
3, Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan
membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan
ter gala-gala sebagai tanah liat.
4, Juga kata mereka: "Marilah
kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai
ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke
seluruh bumi."
5, Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang
didirikan oleh anak-anak manusia itu,
6, dan Ia berfirman: "Mereka
ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah
permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang mereka rencanakan,
tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
7, Baiklah Kita turun dan
mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi
bahasa masing-masing. "
8, Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh
bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.
9, Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel,
karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan
dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi.
© Renungkanlah
Hi guys, Yuk kita Sate! Ay 1 Kata "seluruh bumi" disini, maksudnya penduduk dunia bukan cuman penduduk tanah Sinear. Ay 2, dan saat mereka melakukan perjalanan-melakukan migrasi mulai dari Armenia yang berada di Timur Kanaan melakukan perjalanan kearah Barat, mengikuti sungai Efrat disalah satu cabang atasnya. Kemudian mereka menemukan dataran (bukan lembah diantara pegunungan). Dataran yang sangat luas di negeri Sinear-Babilonia.
Ay 3, Saat itu, rombongan yang
bermigrasi itu mereka pengen buat batu-bata dan membakarnya. Batu bata biasanya dijemur, tapi karena ini
dirancang untuk bikin Menara dan pengen bisa tahan lama, maka batu bata itu
dibakar diperapian guys. Mereka ingin
membangun sebuah kota, dan sebuah Menara yang puncaknya mencapai langit (macam
Gedung pencakar langit JenSud guys 😊). Sebuah kota itu di bentengi dengan tembok
kota sebagai pertahanan untuk jaga-jaga atau untuk melawan in case kekerasan dari pihak lain. Sebuah Menara yang puncaknya sampe kelangit
untuk menghindari (melarikan diri) dari Banjir berkala (air Bah). Allah telah menyatakan diri menggunakan
Bahasa Kasih, dengan menyelamatkan Nuh dan keluarga. Kini keturunan Nuh menggunakan Bahasa
kesombongan, mereka bangkit menjangkau yang kuasa. Orang-orang saat itu hatinya cenderung membayangkan kemuliaan, popularitas, dan
lalim. Satu bentuk baru egoisme manusia, “bikin nama sendiri, dan membangun kota
untuk mengatur kehidupan sendiri” Agar
mereka tidak tersebar kemana-mana. Disini
terlihat ada ikatan sosial, ikatan kekerabatan, keinginan untuk keamanan
pribadi, keinginan untuk mandiri, dan bahkan keinginan memiliki kekuasaan absolut
yang hanya dimiliki oleh TUHAN.
Ay 5 Tuhan Turun (tidak dalam
bentuk yang terlihat) tetapi kata "turun" ini dipake “sebagai bahasa komunikasi
dengan manusia agar manusia mengerti tentang ALLAH YANG BERDAULAT ITU
BERTINDAK (turun). Manusia bilang “Mari kita bangun” Allah bilang “Mari kita turun”. Allah turun (bertindak) untuk mengalahkan
pikiran jahat manusia. Untuk melihat
kota dan Menara yang anak manusia-anak Adam- keturunan Kain, yaitu Ham bangun bersama pasukannya Ay
6, Tuhan memberikan resolusi Ilahi mereka telah merencanakan untuk “punya
kedaulatan” membangun kotanya, membangun menaranya dengan tujuan bisa
“mengatasi” hukuman Tuhan (air bah) dan mereka ingin membangun peradaban nya
sendiri dengan punya satu Bahasa, satu ras, satu lidah. Ay 7 Marilah KITA turun untuk mengacaukan bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti (secara harfiah) ucapan satu sama
lain. Ay 8, Jadi (secara harfiah) Tuhan
menyebarkan mereka ke luar negri (sebagai akibat dari kebingunan Bahasa
mereka). Saat mereka berpencar, rombongan berdasarkan Bahasa yang sama,
berkomunitas yang punya satu bahasa yang sama, bahasa yang dimengerti oleh satu sama lain, mereka ini membangun kota. Ay 9.
Karena kebingungan itu, maka nama kota itu adalah Babel dari kata dasar "BALAL" yang artinya "menjadi membingungkan." Darisanalah Tuhan mencerai beraikan
manusia.
Refleksikanlah
So Guys, Sekali lagi kita belajar bahwa DNA Rohani
tidak menjamin keturunan mereka juga punya kesalehan seperti nenek
moyangnya. Keturunan Nuh yang memilik DNA
rohani yang saleh, tidak menjamin mereka menjadi saleh semua, malah mereka
ingin membangun sebuah kota, membangun sebuah Menara, mencari nama untuk diri
mereka sendiri, mereka ingin membangun satu tatanan kehidupan sendiri (bukan
tatanan kehidupan yang sudah diatur oleh Allah) Wadidaw…Dan karena
itulah Allah bertindak, dengan mengacaukan Bahasa mereka dan akhirnya manusia
itu pergi dalam komunitas yang sama, yaitu Bahasa yang dimengerti, dan
membangun kota kecil, berkomunitas di sana.
Sekalipun manusia merancangkan sekeren apapun gagasannya, namun jika tidak sesuai dengan gagasan Allah,
gagal juga guys, karena kekuatan manusia terbatas, dan hari ini kita belajar,
bahkan kemampuannya pun terbatas 😊
Apa yang kita
bisa terapkan dalam kehidupan sehari-hari … Selalu menyadari guys, kalau kita
terbatas, jadi saat kita merancangkan apapun, kita minta TUHAN yang tak terbatas
memimpin kita. Caranya ya kamu bandingkan gitu rencana kamu, sama kehendak TUHAN (bisa liat tertulis lengkap di Alkitab), kamu renungkan, refleksikan, dan akhirnya samakan ritme kehendak kamu dengan kehendak TUHAN deh, 😊Yuk bisa Yuk 😊
Pertanyaan
Reflektif
Pribadi ALLAH seperti apa yang kamu pelajari hari ini ? Apakah pribadi Allah yang digambarkan dalam perikop ini pernah kamu rasakan dalam kehidupan kamu kayak misalnya rancangan kita yang gagal ?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan pimpin aku dengan kedaulatan-MU, amin.
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita
#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
Comments
Post a Comment