Kejadian 35:16-22

Kelahiran Benyamin -- Rahel mati

16, Sesudah itu berangkatlah mereka dari Betel. Ketika mereka tidak berapa jauh lagi dari Efrata,  bersalinlah Rahel,  dan bersalinnya itu sangat sukar.
17, Sedang ia sangat sukar bersalin, berkatalah bidan  kepadanya: "Janganlah takut, sekali inipun anak laki-laki yang kaudapat."
18, Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas--sebab Ia mati kemudian--diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin. 
19, Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata,  yaitu Betlehem. 
20, Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang.  
21, Sesudah itu berangkatlah Israel, lalu ia memasang kemahnya di seberang Migdal-Eder.  
22, Ketika Israel diam di negeri ini, terjadilah bahwa Ruben sampai tidur dengan Bilha,  gundik ayahnya, dan kedengaranlah hal itu kepada Israel.

©     Renungkanlah

Hello guys, Yuk kita SaTe!  Ay 16, Yakub yang kini namanya Israel, beserta seluruh keluarga dan orang-orang dan ternak yang bersama dengan dia melakukan perjalanan ke Betel.  Perjalanan ini tidak bertetangan dengan perintah Ilahi.  Dalam perjalanan itu Rahel yang lagi hamil berjuang keras guys, ya iyalah, bayangin aja dengan perut gede, melakukan perjalanan bisa jadi kena terik matahari, dinginnya malam, jalan mungkin ada gajrukan. Pas pegel naik Onta, jalan kaki lagi, pegel lagi naik onta lagi, serba salah.  Nah saat waktu melahirkan ia mengalami kesulitan.  Saat itu mungkin Yusuf putra sulungnya udah berusia 16 atau 17 tahun.  

Ay 17, Rahel mengalami persalinan yang berat.  Bidannya menyemangati dia, saking beratnya persalinan Rahel.  Bidan itu berkata: “Jangan takut; engkau melahirkan seorang anak laki-laki. Anak laki-laki adalah kebanggaan ibunya, bahwa seorang istri bisa memberikan keturunan yang meneruskan kehidupan suaminya adalah sebuah kebahagiaan, kebanggaan dan cinta.  Ay 18, tapi saking sulitnya persalinan itu, Rahel tau dia akan mati, jiwanya akan pergi kedalam keberadaan lain  karena meninggal.  Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Ia memanggil anak yang dilahirkannya, Ben-Oni artinya anak kesedihanku, sebagai peringatan untuk anak yang dilahirkannya itu, ada kesedihan saat melahirkan dia dan ibunya meninggal karena melahirkan dia.  Tetapi Israel-ayahnya memanggilnya Benyamin artinya “anak tangan kananku”-“Putra kekuatanku”, “Putra kebahagiaan atau keberuntunganku”  Yakub a.k.a Israel sekarang memiliki 12 putra.

Ay 19, Rahel meninggal.  Ia dimakamkan di jalan menuju Efrata, yaitu di Bethlehem sekitar 7 Mil dari Yerusalem. Ay 20 Yakub membuat tugu atau kalau zaman now nisan gitu ya diatas kuburan Rahel.   Ay 21, Israel melanjutkan perjalanan dari Efrat setelah pemakaman Rahel. Mereka kemudian Berkemah tak jauh dari Bethlehem.  Ay 22, Saat mereka telah membuka tenda, tinggal untuk sejangka waktu, mulai memelihara ternak dan menjalani kehidupan sosial lagi.  Saat itu Ruben si sulung meniduri Bilha gundik ayahnya, walaupun gak ada hubungan biologis, tapi oleh beberapa penafsir ini disebut inses juga.   Israel mendengar peristiwa itu.  Jeda dalam perikop ini mungkin digunakan untuk menggambarkan kesedihan Yakub, yang campur aduk perasaannya, satu sisi merasa gagal, malu, marah, ngeri dan gak nyangka guys mendengar kenyataan kejahatan putra sulungnya, huffttt.

Refleksikanlah

Dari Perikop ini kita belajar, bahwa meskipun Israel adalah orang pilihan, Ia tetap harus mengerjakan keselamatannya.  Bukan berarti diselamatkan trus diem diem aja 😊.  Ia harus mendidik anaknya untuk takut akan TUHAN, untuk hidup dalam anugerah, mengatur semua kehidupan ia dan seluruh keluarganya, orang yang mengikutnya dan ternak-ternak.  Kita melihat sekali lagi kegagalan Israel, sekalipun anugerah TUHAN limpah atasnya, namun ia tetap menanggung akibat dosa, yaitu perasaan sedih, marah, kecewa, merasa gagal karena perbuatan anaknya.  Itulah akibat dari dosa yang dirasakan langsung oleh orang yang gagal mengerjakan keselamatan. So, kita belajar, sesungguhnya, ANUGERAH ALLAH itu dijumpakan dengan ketaatan dan kepatuhan manusia dalam mengerjakan atau mengimplementasi keselamatannya, maka damai sejahtera karena memaknai Hidup dalam anugerah dapat dirasakan 😊

Apa yang bisa kita terapkan hari ini?  ALLAH telah memberikan ANUGERAH, so now bagian kita adalah mengerjakan keselamatan kita=MENGHIDUPI dan MENGHIDUPKAN IMAN Yuk bisa Yuk

Pertanyaan Reflektif

Menurutmu bagaimana kamu bisa mengerjakan keselamatanmu= menghidupi dan menghidupkan Firman dalam hidup sehari-hari? Apa yang kamu pelajari dari pribadi Allah hari ini?

©     Berdoalah sesuai Firman

Tuhan Yesus tolong aku untuk dapat menghidupi dan menghidupkan Firman, Amin.

Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita

#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu  *RL-SDG*




Comments