- Get link
- X
- Other Apps
Piala Yusuf hilang dan didapati
1, Sesudah itu diperintahkannyalah kepada kepala rumahnya: "Isilah karung
orang-orang itu dengan gandum, seberapa yang dapat dibawa mereka, dan
letakkanlah uang masing-masing di dalam mulut karungnya.
2, Dan pialaku,
piala perak itu, taruhlah di dalam mulut karung anak yang
bungsu serta uang pembayar gandumnya juga." Maka diperbuatnyalah seperti yang dikatakan Yusuf.
3, Ketika paginya hari terang tanah, orang melepas mereka
beserta keledai mereka.
4, Tetapi
baru saja mereka keluar dari kota itu, belum lagi jauh jaraknya, berkatalah
Yusuf kepada kepala rumahnya:"Bersiaplah, kejarlah orang-orang itu, dan
apabila engkau sampai kepada mereka, katakanlah kepada mereka: Mengapa kamu
membalas yang baik dengan yang jahat?
5, Bukankah ini piala yang dipakai tuanku untuk
minum dan yang biasa dipakainya untuk menelaah? Kamu berbuat
jahat dengan melakukan yang demikian."
6, Ketika sampai kepada mereka, diberitakannyalah kepada mereka
perkataan Yusuf itu.
7, Jawab mereka kepadanya: "Mengapa tuanku mengatakan perkataan yang demikian? Jauhlah
dari pada hamba-hambamu ini untuk berbuat begitu!
8, Bukankah uang yang
kami dapati di dalam mulut karung kami telah kami bawa kembali
kepadamu dari tanah Kanaan? Masakan kami mencuri emas
atau perak dari rumah tuanmu?
9, Pada siapa dari
hamba-hambamu ini kedapatan piala itu, biarlah ia mati,
juga kami ini akan menjadi budak tuanku."
10, Sesudah itu berkatalah ia: "Ya, usulmu itu
baik; tetapi pada siapa kedapatan piala itu, hanya dialah yang akan menjadi
budakku dan kamu yang lain itu akan bebas dari salah. "
11, Lalu segeralah mereka masing-masing menurunkan karungnya ke
tanah dan masing-masing membuka karungnya.
12, Dan kepala rumah itu memeriksanya dengan
teliti; ia mulai dengan yang sulung sampai kepada yang bungsu; maka
kedapatanlah piala itu dalam karung Benyamin.
13, Lalu mereka mengoyakkan jubahnya dan
masing-masing memuati keledainya, dan mereka kembali ke kota.
14, Ketika Yehuda dan saudara-saudaranya sampai
ke dalam rumah Yusuf, Yusuf masih ada di situ, sujudlah
mereka sampai ke tanah di depannya.
15, Berkatalah Yusuf kepada mereka: "Perbuatan apakah
yang kamu lakukan ini? Tidakkah kamu tahu, bahwa seorang yang
seperti aku ini pasti dapat menelaah?"
16, Sesudah itu berkatalah Yehuda: "Apakah yang akan kami katakan kepada tuanku, apakah
yang akan kami jawab, dan dengan apakah kami akan membenarkan diri kami?
Allah telah memperlihatkan kesalahan hamba-hambamu ini. Maka
kami ini, budak tuankulah kami, baik kami maupun orang pada
siapa kedapatan piala itu. "
17, Tetapi jawabnya: "Jauhlah dari padaku untuk berbuat demikian!
Pada siapa kedapatan piala itu, dialah yang akan menjadi budakku,
tetapi kamu ini, pergilah kembali dengan selamat kepada ayahmu."
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita Sate! Ay
1, Setelah makan, minum, kenyang dan bergembira, si Yusuf itu memerintah
pengurus rumahnya untuk mengisi karung semua saudaranya sebanyak yang mereka
bisa bawa, TAPI disaat yang sama Yusuf juga minta pengurus itu untuk memasukkan uang ke dalam mulut karung masing-masing. Yusuf
memerintahkan untuk menaruh piala (cangkir) dikarungnya Benyamin sibungsu. Pelayan itu melakukan sesuai perkataan Yusuf. Ay 3-5, Begitu pagi terang, saudara Yusuf otw pulang dengan keledai
mereka. Ia menguji saudara-saudaranya
itu guys-belum waktunya untuk mengungkapkan siapa dia sebenernya. Saat kira-kira semua saudara Yusuf belum
sampe keluar dari kota itu, belum terlalu jauh jaraknya, Yusuf meminta para
pelayannya untuk mengikuti semua saudaranya, dan mengatakan seperti apa yang
dia bilang. “Mengapa kalian membalas
kebaikan dengan kejahatan dengan mencuri piala perdana mentri.” Kegunaan piala
(cangkir) itu, kadang-kadang diisi dengan air murni.”
Ay 7-10, Saudara Yusuf
memberikan pembelaan guys, waduh, jangan menuduh seperti itu, Tuhan melarang
hamba-hamba-Mu melakukan hal-hal demikian.
Uang yang kemarin kebawa di karung kami aja kami mau kembalikan, bagaimana
mungkin kami mencuri emas atau perak perdana mentri, apalagi piala? Si pelayan tetep mau memeriksa kebenaran
(karena mau nguji itu guys). Ay 11-13,
Para pelayan itu dengan cepat menurunkan karung tiap-tiap orang, membuka karung
dan mulai memeriksa. Pelayan itu
menggeledah karung dari yang tertua sampai yang termuda, dari sulung sampai
bungsu. Piala itu ditemukan guys
(padahal mah si pelayan itu sendiri yang naro ya) di karungnya Benyamin. Melihat hal itu terkejutlah mereka, dan
sebagai responnya mereka “menyesal amat dalam” dengan cara mengoyak
pakaiannya. Sedangkan para pelayan,
kembali memuat semua karung dan meletakkannya ke keledai masing-masing.
Ay 14-17, Yehuda, yang saat itu memberikan jaminan
kepada bapaknya, langsung membela sibungsu, dengan mengajukan opsi untuk
menjadikan mereka semua 11 bersaudara menjadi budak atas Mesir. Mereka dibawa lagi menghadap Yusuf. Pas ketemu Yusuf, langsung mereka sujud,
sebagai tanda penyesalan dan permohonan pengampunan, again nubuatan tergenapi
guys. Yusuf menyambut kedatangan mereka
dengan “pidato” yang kejam dan angkuh, dengan mempertanyakan perbuatan saudara
bersaudara itu, “Apa yang kamu lakukan?” maksudnya Yusuf sudah menyambut baik,
kok dibales dengan cara demikian? Lalu
Yusuf ngomong lagi, emang kamu gak tau kalau saya bisa menerawang? Secara harfiah, bisa meramal, jadi bisa tau
keberadaan mereka gitu guys. Ini gak
berarti si Yusuf ini menerapkan ilmu tafsir ala ala Mesir yang pake kekuatan
roh-roh gitu ya guys. Serta merta Yehuda
berkata-ia bertindak sebagai juru bicara saudara-saudaranya. “Apa yang akan kami katakan kepada tuanku?
Bagaimana kami bisa membela diri?
Masih Yehuda yang ngomong,
“Lihatlah tuanku, kami ini adalah hamba tuanku, baik kami, dan dia yang
dikarungnya kedapatan piala tuanku.”
Intinya mau bilang, kami siap jadi budak, kami ber 11. Yusuf membalas, Tuhan melarang saya
melakukannya, hanya Benyamin yang jadi
Budak saya, karena di karungnyalah ketemu piala saya. Kalian semua selain
Benyamin, pulanglah, dan hiduplah dengan damai dengan ayah kalian. Yusuf lagi nguji mereka guys, apakah mereka
dengan tanpa perasaan akan menyerahkan Benyamin anak kesayangan bapaknya,
seperti 20 tahun sebelumnya saat mereka membuang Yusuf (anak kesayangan ayah mereka)
dan dengan demikian menyebabkan kesedihan ayahnya hingga menyebabkan kematian
(sesedih itu sampe mati gitu guys) atau dengan gagah berani mau berkorban
menawarkan hidup dan kebebasan mereka untuk melindungi Benyamin? Nantikan kisah selanjutnya besok guys
Refleksikanlah
So guys, Dari
kisah ini kita belajar, ada “penderitaan” yang emang diizinkan TUHAN terjadi
untuk menyelamatkan begitu banyak orang.
Namun ada juga “penderitaan” yang di setting oleh manusia. Kayak penderitaan yang dialami Yusuf nih guys, walaupun di setting
oleh kakak-kakaknya, tapi emang itu juga direka-rekakan TUHAN, agar saat
paceklik Yusuf bisa menjadi perpanjangan tangan TUHAN untuk mendatangkan
kebaikan dalam stabilitas pangan diantara bangsa-bangsa. Nah sementara, 10 saudara Yusuf, juga Simeon
yang sempet dipenjara, dan kini 11 saudara yang dikejar rasa bersalah, takut,
menyesal sedih, disetting oleh Yusuf untuk melihat hati nya apakah saat ini
sudah berubah, gak benci lagi dengan anak kesayangan ayahnya.
Apa yang bisa kita terapkan
hari ini? Saat mengalami pergumulan hidup, lihatlah dari sudut pandang TUHAN
jika TUHAN mengizinkan terjadi, minta TUHAN untuk membuatmu mengerti dan
sanggup menjalani, namun jika di setting manusia, mohon belas kasihan TUHAN
juga untuk bisa Tangguh dalam iman kepada Tuhan😊
Pertanyaan
Reflektif
Apa yang kamu pelajari dari pribadi Allah hari ini? Menurutmu apa tujuan Yusuf
menaruh piala di karungnya Benyamin?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan Yesus tolong aku agar bisa melihat dan menghadapi seluruh tantangan
kehidupan dari sudut pandang TUHAN, Amin.
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita
#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
Comments
Post a Comment