- Get link
- X
- Other Apps
Yusuf menghiburkan hati
saudara-saudaranya
15, Ketika saudara-saudara
Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh
jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya
kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya. "
16, Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: "Sebelum
ayahmu mati, ia telah berpesan:
17, Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya
kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah
berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya
kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu
menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.
18, Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta
berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu. "
19, Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah
takut, sebab aku inikah pengganti Allah?
20, Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku,
tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,
dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara
hidup suatu bangsa yang besar.
21, Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan
anak-anakmu juga." Demikianlah ia
menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan
perkataannya.
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita Sate! Ay 15, Saat saudaranya Yusuf menyadari
ayahnya meninggal itu kemungkinan bisa berdampak pada relasi persaudaraan
mereka, maka mereka berkata satu sama lain, waduh Yusuf mungkin aja akan membenci
kita nih, jika Yusuf membenci kita, atau memusuhi kita, gawat nih masa depan kita,
jika dia membalas kita atas semua kejahatan yang kita lakukan kepadanya, lalu
gimana nih? Mereka mulai resah gelisah memikirkan baik
juga ya kalau ngomong dengan menggunakan otoritas ayah mereka yang dikasihi
Yusuf, mungkin Yusuf dapat berbelaskasih pada kita. Heum rasa bersalah yang belum tuntas nih guys. Salah satu dampak langsung dosa ya begini, dikejar-kejar rasa bersalah, rasa gak enak hati, dan tuduhan yang terus menerus ada dihati..waduh gawat ya.
Ay 16-17, Mereka mengirim
utusan kepada Yusuf, mungkin mengutus Benyamin untuk menyampaikan keinginan
mereka kepada Yusuf dengan mengatasnamakan ayah mereka, “Ayahmu memang
memerintahkan sebelum dia meninggal dengan mengatakan, ‘ haruslah kamu
berkata kepada Yusuf, ampunilah pelanggaran saudara-saudaramu dan dosa mereka
atas kejahatan yang dilakukan kepadamu.” Dan sekarang kami mohon,
maafkanlah pelanggaran para hamba Allah dari ayahmu. Saudara-saudara Yusuf dalam kata ini
sekaligus menunjukkan kerendahan hati mereka, ketulusan pertobatan mereka. Dan
mereka menyadari bahwa mereka adalah hamba Tuhan yang sejati, dan mereka ingin
diampuni oleh saudara mereka yang dulu mereka buang/terlantarkan, yang walaupun
selama masa susah, mereka sudah ditolong dan disambut dengan pelukan
kasihsayang oleh Yusuf. Mendegar hal itu Yusuf nangis guys, sedih karena mereka
belum dapat memahami dan merasakan cintanya.
Hufftt, too bad.
Ay 18, Lalu saudara Yusuf
pergi dan bersujud dihadapan Yusuf, mereka berkata “jadikan kami budakmu” Ya
kata kata dan sikap saudara Yusuf itu menunjukkan penyesalan atas dosa sekaligus doa mereka. Ay
19, Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah
takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Ay 20,Memang
kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi
Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,
dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara
hidup suatu bangsa yang besar.
Jangan takut, aku bukan Allah, jadi
kekuatan dan hak pembalasan itu adalah milik TUHAN Allah. Saya tidak menggantikan Tuhan Allah. Kamu berpikiran jahat terhadap aku, tetapi
ALLAH memaksudkan untuk kebaikan. Kamu
memikirkan kejahatan terhadapku, tetapi Allah memikirkan untuk kebaikan, yaitu
untuk terjadi seperti hari ini, untuk menyelamatkan hidup banyak orang. Ay 21 Jadi
janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga."
Karena itu jangan takut, aku akan memeliharamu, dan anak-anakmu,
untuk menghibur mereka, berbicara ramah kepada mereka.
Refleksikanlah
Hari ini kita belajar, Yusuf
yang menyadari posisinya dihadapan TUHAN, dia bukan TUHAN yang punya hak untuk
mengatur hidup manusia, karena itu, dia mengajak saudaranya untuk melihat
permasalahan mereka dari sudut pandang Allah melihat, bahwa ALLAH mengatur
untuk mendatangkan kebaikan bagi bangsa-bangsa.
Yusuf menghibur saudara-nya dengan acaramemastikan bahwa melaluinya Tuhan akan memelihara keturunan mereka.
Yuk kita belajar untuk melihat
semua persoalan hidup kita dari sudut pandang TUHAN.
Pertanyaan
Reflektif
Apa yang kamu pelajari tentang
Allah dalam perikop ini guys? Gimana caranya kamu bisa melihat seluruh persoalan yang terjadi dalam hidupmu dari sudut pandang Tuhan?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan tolonglah aku untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang
TUHAN, amin
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita
#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
Comments
Post a Comment