- Get link
- X
- Other Apps
Kemenangan orang Israel melawan orang Amalek
8, Lalu datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang Israel di Rafidim.
9, Musa berkata kepada Yosua: "Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku."
10, Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit.
11, Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek.
12, Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam.
13, Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
14, Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan, dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali ingatan kepada Amalek dari kolong langit."
15, Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan menamainya: "Tuhanlah panji-panjiku!"
16, Ia berkata: "Tangan di atas panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun."
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita Sate! Ay 8-16. Orang Amalek tampaknya adalah keturunan Amalek, cucu Esau (Kej. 36:12). Mereka memisahkan diri dari orang -orang Edom lainnya, menjadi suku dominan, mengklaim dan melakukan kedaulatan atas seluruh bagian gurun antara perbatasan Palestina dan Mesir. Ketika orang Israel mendesak masuk ke wilayah mereka, anak-anak Amalek, terlepas dari kenyataan bahwa mereka adalah ras yang baik hati, bertekad untuk memberi memerangi Israel. Mereka mulai dengan "menyerang bagian belakang orang Ibrani secara diam -diam, ketika kelelahan". Permusuhan yang pahit dan lama, terus menerus terjadi guys...hufftt. Amalek, "yang pertama dari bangsa-bangsa" yang menyerang Israel, dikejar dengan permusuhan yang tak henti-hentinya. Mereka adalah pengembara. Orang Amalek "memukul paling belakang" orang Israel, "bahkan semua yang lemah di belakang mereka, ketika mereka udah kelelahan."
Ay 9. Mendengar apa yang telah terjadi, Musa memanggil ke hadapannya seorang Efraim yang usianya sekitar 45 tahun - dan memberikan kepadanya perintah militer. Nama pria itu pada saat itu adalah Hoshea atau Oshea. Dia adalah putra seorang dari Nun, dan kesepuluh keturunan dari Efraim, putra Yusuf. Sekitar empat puluh tahun kemudian Musa mengubah namanya dari Hoshea menjadi Yoshua. Musa berkata kepada Yosua, besok saya akan berdiri di atas bukit. Tersirat bahwa ada bukit (gibeah), bukan batu (tsur) di sekitar rephidim, di mana Musa bisa melihat pertarungan, dan dilihat oleh mereka yang terlibat di dalamnya. Dengan tongkat Tuhan di tanganku. Musa bermaksud untuk menunjukkan, bahwa ia mencari perlindungan dan kemenangan kepada Tuhan saja, dan tidak percaya pada "lengan daging," atau kemampuan manusia.
Ay 10. - Hur baru disebutkan dibagian ini. Alkitab hanya memberi tahu kita tentang dia adalah keturunan dari Yehuda, melalui Kaleb putra Hezron (1 Tawarikh 2: 18-20), dan bahwa cucunya, Bezaleel, adalah pengrajin tabernakel (Keluaran 31: 2). Ay 11. - Ketika Musa mengangkat tangannya, ... Israel menang. Tangan Musa yang terangkat itu adalah simbol permohonan kepada Tuhan untuk memohon bantuan, dan seharusnya disertai dengan doa yang kuat kepada Tuhan, bahwa ia akan membantu umat -Nya dan memberi mereka kemenangan. Selama tangan itu diangkat, orang Israel menang; Bukan karena mereka melihatnya, dan menganggapnya sebagai mengarahkan mereka untuk melanjutkan pertarungan, tetapi karena Tuhan memberi mereka kekuatan, dan kemampuan dan keberanian, sementara Musa menjadi perantara umat dengan Tuhan, namun umat tetap perlu berjuang untuk bertarung. Sementara umat bertarung Musa mungkin terus berdoa, meskipun tangannya lelah; Mungkin kekuatan spiritual dan fisik Musa runtuh pas udah lelah banget; karena lelah dia menurunkan tangannya, dia juga beristirahat dari upaya mentalnya. Agar Israel belajar pentingnya doa syafaat, Tuhan membuat kesuksesan dan kegagalan bergantian dengan kelanjutan dan penghentiannya dari ketahanan Musa berdoa kepada TUHAN. Contoh real ini bisa mengajar umat -Nya pelajaran tentang Doa
Ay 12. – Mempertahankan tangan dengan posisi diatas terus itu juga melelahkan ya guys. Sampai beberapa kali Musa gak kuat lagi, gak tahan dia menurunkan tangannya. Kelelahan alami yang digambarkan dengan kata -kata - "Tangannya Berat." Ketika Harun dan Hur melihat hal ini, mereka gercep membawa batu untuk Musa duduk, dan kemudian, mereka berdiri disamping Musa, yang satu disamping kiri yang lain di samping kanan. secara bergantian mereka menopang tangan Musa sampai Matahari terbenam dan akhirnya pertempuran berakhir. Untuk menghargai Iman dan ketekunan ketiganya (Musa, Harun dan Hur), Allah Israel pada akhirnya memberikan kepada mereka kemenangan. Ay 13. "Orang Amalek tunduk pada mereka."
Ay 14-16. Allah meminta Musa untuk menulis peristiwa demi peristiwa- "Tulis ini di buku." Mencatat kemenangan besar atas Amalek, untuk peringatan akan TUHAN yang memberikan kemenangan kepada Israel. Musa membangun altar. Altar secara alami menyiratkan pengorbanan, dan Musa mungkin berpikir bahwa kemenangan atas Amalek harus diakui adalah pemberian TUHAN, dan Musa mengucapsyukur atas kemenangan itu dengan memberi persembahan. Musa mengikuti contoh Yakub, yang membangun altar. Musa memberikan nama untuk altarnya yaitu Jehovah-Nisi, artinya "Tuhan adalah panji panji saya,".
© Refleksikanlah
Guys, Setelah mendapatkan gambaran dari Israel yang saat menghadapi masalah gagal melihat kebaikan TUHAN, sekarang kita diperlihatkan ada suku keturunan Esau yang sebenernya baik hati, namun karena wilayah kekuasaannya dilewati Israel jadi mereka melindungi milik kepunyaan mereka itu dengan cara menyerang Israel. Sebenernya hal mempertahankan diri itu gak masalah guys, tapi yang jadi masalah adalah tangan orang Amalek terangkat kepada TUHAN artinya nantang TUHAN, makanya digambarkan disisi lain tangan MUSA terangkat kepada YAHWE tanda penyerahan total, permohonan, otoritas dan kedaulatan TUHAN, pengakuan atas Kemampuan TUHAN. dan setelah diberi kemenangan, kita belajar nih dari Musa untuk mensyukuri dengan membangun Altar, dan memberi nama ALLAH dalam pengenalan pribadi Musa yang baru dialami yaitu JEHOVA NISI (El Nisi) Allah adalah panji-panjiku (yang memberiku kemenangan) gitu guys.
Yuk kita belajar untuk Menyerahkan hidup kita kepada TUHAN, masa depan, ketakutan, kekuatiran akan apapun, pekerjaan, pasangan hidup, relasi, kesendirian, serahin guys sama TUHAN dan saat TUHAN menolongmu, belajar untuk membangun “altar” relasi, Jevoha Nisi (TUHAN panji panjiku). Yuk bisa yuk!
© Pertanyaan Reflektif
Apa yang kamu pelajari dari pribadi ALLAH hari ini? Apa yang kamu pelajari dari bangsa Israel? Apa yang kamu pelajari dari Musa?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan tolonglah aku untuk senantiasa memandang TUHAN dan bersandar pada kekuatan TUHAN dalam seluruh aspek hidupku, terimakasih TUHAN, Amin
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita
#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
Comments
Post a Comment