- Get link
- X
- Other Apps
TUHAN menampakkan diri di gunung Sinai
1, Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga.
2, Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu.
3, Lalu naiklah Musa menghadap Allah, dan TUHAN berseru dari gunung itu kepadanya: "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel:
4, Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
5, Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.
6, Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus . Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
7, Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
8, Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN.
9, Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu." Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN.
10, Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya.
11, Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai.
12, Sebab itu haruslah engkau memasang batas bagi bangsa itu berkeliling sambil berkata: Jagalah baik-baik, jangan kamu mendaki gunung itu atau kena kepada kakinya, sebab siapapun yang kena kepada gunung itu, pastilah ia dihukum mati.
13, Tangan seorangpun tidak boleh merabanya, sebab pastilah ia dilempari dengan batu atau dipanahi sampai mati; baik binatang baik manusia, ia tidak akan dibiarkan hidup. Hanya apabila sangkakala berbunyi panjang, barulah mereka boleh mendaki gunung itu."
14, Lalu turunlah Musa dari gunung mendapatkan bangsa itu; disuruhnyalah bangsa itu menguduskan diri dan merekapun mencuci pakaiannya.
15, Maka kata Musa kepada bangsa itu: "Bersiaplah menjelang hari yang ketiga, dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan."
16, Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan.
17, Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung.
18, Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.
19, Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.
20, Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.
21, Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa: "Turunlah, peringatkanlah kepada bangsa itu, supaya mereka jangan menembus mendapatkan TUHAN hendak melihat-lihat; sebab tentulah banyak dari mereka akan binasa.
22, Juga para imam yang datang mendekat kepada TUHAN haruslah menguduskan dirinya, supaya TUHAN jangan melanda mereka."
23, Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Tidak akan mungkin bangsa itu mendaki gunung Sinai ini, sebab Engkau sendiri telah memperingatkan kepada kami, demikian: Pasanglah batas sekeliling gunung itu dan nyatakanlah itu kudus."
24, Lalu TUHAN berfirman kepadanya: "Pergilah, turunlah, kemudian naiklah pula, engkau beserta Harun; tetapi para imam dan rakyat tidak boleh menembus untuk mendaki menghadap TUHAN, supaya mereka jangan dilanda-Nya."
25, Lalu turunlah Musa mendapatkan bangsa itu dan menyatakan hal itu kepada mereka.
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita Sate! Ay 1, Pada bulan Sivan, hampir sama dengan bulan Juni. Setelah keluarnya orang Israel dari tanah Mesir." Ay 2. - Mereka berangkat dari Refaim. Ay 3-9. Setelah Musa sampai di kaki gunung Sinai, mulai mendaki gunung tersebut, di mana ia berharap untuk mendapatkan wahyu-wahyu khusus dari Allah, Allah memanggilnya keluar dari gunung tersebut, dan meminta keterlibatan yang positif dari bangsa itu, sebelum Ia berkenan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan mereka. Melalui rasa syukur atas apa yang telah dilakukan Allah bagi mereka seperti pembebasan dari Mesir, Ia mengingatkan mereka akan seluruh rangkaian tanda dan mukjizat yang terjadi di Mesir, mulai dari perubahan air menjadi darah hingga kehancuran pasukan Firaun di Laut Merah. Semua ini, secara tersirat, seharusnya mengajarkan mereka untuk mempercayai Dia. Aku menggendong engkau di atas sayap rajawali ini menandakan Kekuatan dan keperkasaan pemeliharaan Allah yang menopang, dan kelembutan kasih-Nya. Jika Israel mau menaati suara-Nya, dan menerima serta menaati perjanjian-Nya, maka mereka akan menjadi harta yang istimewa (segullah) - harta yang berharga yang harus dihargai tinggi dan dijaga dengan hati-hati dari segala sesuatu yang dapat merusaknya. Tidak ada bangsa lain di dunia ini yang akan memiliki kedudukan seperti yang mereka miliki, atau yang sama berharganya di mata Tuhan. Seluruh bumi adalah milik-Nya, dan semua bangsa adalah milik-Nya dalam arti tertentu. Namun hal ini tidak akan mengganggu hak prerogatif khusus bangsa Israel, karena hanya merekalah yang akan menjadi "umat kepunyaan-Nya yang istimewa" (Ulangan 14:2). Bangsa Israel menjawab secara aklamasi, "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Atau "kami akan sungguh-sungguh menaati suara-Nya, dan berpegang pada perjanjian-Nya" Musa naik menghadap Allah. Sejak saat dipanggil, Musa telah mengetahui bahwa bangsa Israel harus melayani Allah di Sinai, di "gunung Allah"-sebuah tempat yang didedikasikan dan dikhususkan bagi Yahwe. Oleh karena itu, wajarlah jika, begitu ia sampai di sekitar gunung itu, ia harus mendakinya. Tuhan memanggilnya dari gunung itu.
Ay 10-15. Sebelum manusia dapat layak untuk menghampiri Allah, ia harus dikuduskan. Pengudusan yang esensial adalah secara internal; tetapi, karena kemurnian dan kekudusan internal tidak dapat dihasilkan pada saat itu juga, Musa diperintahkan untuk meminta lambang lahiriahnya, yaitu kebersihan tubuh secara eksternal, jadi seluruh tubuhnya dibasuh dan pembasuhan pakaian, sebagai persiapan sebelum Allah turun ke atas gunung. Secara umum dapat dipahami bahwa kesucian lahiriah ini hanya bersifat simbolis, dan perlu disertai dengan kebersihan batiniah. Lebih jauh lagi, karena orang yang paling suci sekalipun, tetap najis di mata Allah, dan karena akan ada banyak orang di antara jemaat yang tidak melakukan penyucian internal, maka perlu diatur agar mereka tidak mendekat terlalu dekat, sehingga dapat mengganggu tempat kudus atau hadirat Allah. Oleh karena itu, Musa diminta untuk membuat pagar di sekeliling gunung itu, di antara gunung itu dan umat, dan mengumumkan hukuman mati bagi siapa saja yang melewatinya dan menyentuh gunung itu. Dalam melaksanakan perintah ini, Musa memberikan tugas tambahan kepada para kepala keluarga, yaitu menyucikan diri mereka sendiri dengan berpantang yang telah ditentukannya. Sekarang ia diperintahkan untuk kembali kepada mereka. Kuduskanlah mereka. Atau "sucikanlah mereka". Penyucian di Mesir sebagian dilakukan dengan membasuh, sebagian lagi dengan mencukur rambut, baik di bagian depan kepala saja, atau seluruh tubuh, sebagian lagi mungkin dengan upacara-upacara lain. Orang Israel tampaknya biasa menyucikan diri mereka dengan membasuh diri saja. Hari ini dan besok. Hari keempat dan kelima bulan Sivan, menurut tradisi Yahudi, Dekalog diberikan pada hari keenam. Orang-orang kaya dapat "mengganti pakaian mereka" pada hari raya kudus; sedangkan orang-orang yang lebih miskin, yang tidak memiliki pakaian ganti, hanya dapat mencucinya. Ay 11. Yahwe dianggap berdiam di surga di atas, tidak secara eksklusi, tetapi secara khusus dan oleh karena itu, ketika Ia menampakkan diri-Nya di bumi, Ia "turun".
Di hadapan semua orang manifestasi dari kehadiran Ilahi dapat dilihat. Untuk membuat orang Israel merasakan keagungan Allah yang luar biasa, dan kesucian segala sesuatu yang berhubungan dengan-Nya, gunung itu sendiri dinyatakan kudus - tidak ada yang boleh naik ke atasnya kecuali Musa dan Harun; tidak ada yang boleh menyentuhnya, bahkan binatang buas yang mendekatinya pun akan mati karena pelanggaran yang tidak disadarinya. Barangsiapa menyentuh gunung itu, (Gunung itu dapat "disentuh" dari datarannya ya guys) - Pasti akan dihukum mati. Hukuman yang mengerikan, dan yang menurut pemikiran modern, tampak berlebihan. Namun hanya dengan ancaman yang mengerikan, dan dalam beberapa kasus dengan hukuman yang mengerikan (2 Samuel 6:7), orang Israel dapat diajari rasa hormat. Rasa hormat yang mendalam merupakan akar dari semua perasaan religius yang sejati.
Ay 16-20. - MANIFESTASI TUHAN DI ATAS SINAI. Semuanya telah siap. Pagar telah dibuat; orang-orang telah menyucikan diri mereka. Hari ketiga telah tiba. Hari itu keheningan mengiringi penantian. Lalu tiba-tiba, di pagi hari, kehadiran itu menampakkan diri. "Maka terdengarlah guruh dan kilat dan awan tebal di atas gunung itu, dan suara sangkakala yang nyaring sekali"; "dan gunung Sinai itu seluruhnya menjadi asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api, dan asapnya naik seperti asap perapian, sehingga seluruh gunung itu bergoncang dengan dahsyatnya" "Kamu mendekat dan berdiri di bawah gunung itu, dan gunung itu menyala-nyala sampai ke tengah-tengah langit, dengan kegelapan, awan dan kegelapan yang pekat. Dan TUHAN berfirman kepadamu dari tengah-tengah api itu; kamu mendengar suara firman itu, tetapi tidak melihat penampakan-NYA, hanya kamu mendengar suaranya saja." Fenomena yang terjadi bukanlah "badai guntur dan kilat, yang Musa manfaatkan untuk meyakinkan bangsa itu bahwa mereka telah mendengar suara Tuhan" - bukan "gempa bumi yang disertai letusan gunung berapi" - sebuah teofani yang nyata. Ay 17. - Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan. Ay 18. "Awan tebal yang keluar dari guntur itu tampak seperti asap." Namun alasan yang diberikan - "karena Tuhan turun ke atasnya dalam api,". Seluruh gunung itu berguncang hebat. Ay 19 Kita dapat menyimpulkan bahwa tiupan sangkakala itu tidak terus menerus. Sangkakala itu berbunyi ketika manifestasi itu dimulai. Sangkakala itu dibunyikan lagi, jauh lebih keras dan dengan nada yang lebih panjang, untuk memberitakan turunnya Allah ke atas gunung. Kali ini suaranya begitu menusuk, begitu mengerikan, begitu tak tertahankan, sehingga Musa tidak dapat lagi menahan diri untuk tetap diam, "Aku sangat takut dan gentar" "Musa berkata-kata, dan Allah menjawabnya dengan suatu suara, lalu turunlah TUHAN ke atas Gunung Sinai. Ay 20. Tuhan memanggil Musa.
Ay 21-25. Allah masih merasa perlu untuk menginterupsi dengan peringatan baru, dan menyuruh Musa turun dari puncak gunung ke bawah, untuk menyampaikan peringatan yang baru kepada bangsa itu. Kita hanya dapat menduga bahwa, terlepas dari instruksi yang telah diberikan sebelumnya dan tindakan pencegahan yang telah dilakukan, ada di antara bangsa itu yang telah siap untuk "menerobos" pagar, dan menyerbu gunung itu. Mungkin disini imam-imam yang waktu itu dipilih Musa, ada muncul kesombongan, gak ati-ati dalam persiapan ketemu Tuhan, karena terbiasa menjalankan fungsi-fungsi kudus, mereka mungkin cenderung menganggap kesucian mereka sama dengan kesucian Musa dan Harun; Rupanya, mereka menganggap bahwa perintah untuk melakukan upacara penyucian yang diakui tidak berlaku bagi mereka, dan mereka lalai melakukannya, dan oleh karena itu, sebuah perintah khusus harus diberikan, yang ditujukan kepada mereka saja. Perintahkanlah bangsa itu supaya jangan menerobos, yakni, "supaya mereka jangan memaksa menerobos tabir yang dibuat oleh Musa," sesuai dengan perintah yang diberikan dalam ay. 12. Dan banyak di antara mereka yang binasa. Maka turunlah Musa. Setelah teguran tajam yang ditujukan kepadanya dalam ay. 24, Musa tidak melakukan perlawanan lebih lanjut, tetapi kembali ke perkemahan, menyampaikan peringatan itu kepada para imam dan umat, dan setelah selesai, ia mendaki gunung itu bersama Harun.
© Refleksikanlah
Guys, Hari ini kita melihat pertunjukan ibadah yang suci. Sebelum menghadap Allah bangsa israel termasuk para imam harus menyucikan diri secara internal yang secara simbolik dilakukan dengan tindakan eksternal dengan membasuh tubuh dan pakaian. TUHAN menampakkan diri (TEOFANI) dengan fenomena alam yang luar biasa, untuk mengajarkan bangsa Israel bagaimana menghormati ALLAH. Kita belajar bahwa ketetapan ALLAH tak bisa diubahkan sekalipun itu diminta oleh Musa. Allah tetap Allah yang berdaulat disaat yang sama mengasihi umat-Nya, terpujilah Allah.
Yuk kita belajar untuk MENGHORMATI KEKUDUSAN ALLAH dalam seluruh aspek kehidupan kita. Yuk bisa yuk!
© Pertanyaan Reflektif
Apa yang kamu pelajari dari pribadi ALLAH hari ini? Apa yang kamu pelajari dari bangsa Israel? Apa yang kamu pelajari dari Musa?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan tolonglah aku untuk dapat menghormati kekudusan TUHAN dalam seluruh aspek hidupku. Amin
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita
#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
Comments
Post a Comment