Keluaran 29: 1-37

Mengenai pentahbisan Harun dan anak-anaknya

1, "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,  
2, roti yang tidak beragi dan roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak;  dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
3, Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.
4, Lalu kausuruhlah Harun dan anak-anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air .  
5, Kemudian kauambillah pakaian itu, lalu kaukenakanlah kepada Harun kemeja, gamis baju efod, dan baju efod serta tutup dada; kaukebatkanlah sabuk baju efod kepadanya;
6, kautaruhlah serban di kepalanya dan jamang yang kudus kaububuh pada serban itu.
7, Sesudah itu kauambillah minyak urapan dan kautuang ke atas kepalanya, dan kauurapilah dia.
8, Kausuruhlah anak-anaknya mendekat dan kaukenakanlah kemeja-kemeja itu kepada mereka.
9, Kauikatkanlah ikat pinggang kepada mereka, kepada Harun dan anak-anaknya,  dan kaulilitkanlah destar itu kepada kepala mereka, maka merekalah yang akan memegang jabatan imam; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Demikianlah engkau harus mentahbiskan Harun dan anak-anaknya.
10, Kemudian haruslah kaubawa lembu jantan itu ke depan Kemah Pertemuan, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala  lembu jantan itu.
11, Haruslah kausembelih lembu jantan itu di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan.
12, Haruslah kauambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk  mezbah, dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.  
13, Kemudian kauambillah segala lemak yang menutupi isi perut,  umbai hati, kedua buah pinggang dan segala lemak yang melekat padanya, dan kaubakarlah di atas mezbah.
14, Tetapi daging lembu jantan itu, kulitnya dan kotorannya haruslah kaubakar habis dengan api di luar perkemahan,  itulah korban penghapus dosa.
15, Kemudian haruslah kauambil domba jantan  yang satu, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
16, Haruslah kausembelih domba jantan itu dan kauambillah darahnya dan kausiramkan pada mezbah sekelilingnya.
17, Haruslah kaupotong-potong domba jantan itu menurut bagian-bagian tertentu, kaubasuhlah isi perutnya dan betis-betisnya dan kautaruh itu di atas potongan-potongannya dan di atas kepalanya.
18, Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah; itulah korban bakaran, suatu persembahan yang harum bagi TUHAN, yakni suatu korban api-apian bagi TUHAN.
19, Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
20, Haruslah kausembelih domba jantan itu, kauambillah sedikit dari darahnya dan kaububuh pada cuping telinga kanan Harun dan pada cuping telinga kanan anak-anaknya, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka, dan darah selebihnya kausiramkanlah pada mezbah sekelilingnya.  
21, Haruslah kauambil sedikit dari darah yang ada di atas mezbah dan dari minyak urapan itu dan kaupercikkanlah kepada Harun dan kepada pakaiannya, dan juga kepada anak-anaknya dan pada pakaian anak-anaknya; maka ia akan kudus,  ia dan pakaiannya, dan juga anak-anaknya dan pakaian anak-anaknya.
22, Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya,  ekornya yang berlemak, lemak yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang melekat padanya, paha kanannya--sebab itulah domba jantan persembahan pentahbisan--
23, kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan TUHAN.
24, Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
25, Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.
26, Selanjutnya haruslah kauambil dada dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun dan kaupersembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, dan itulah bagian untukmu.
27, Demikianlah harus kaukuduskan dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus yang dipersembahkan dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun dan anak-anaknya.  
28, Itulah yang menjadi bagian untuk Harun dan anak-anaknya menurut ketetapan yang berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel, sebab inilah suatu persembahan khusus, maka haruslah itu menjadi persembahan khusus dari pihak orang Israel, yang diambil dari korban keselamatan mereka, dan menjadi persembahan khusus mereka bagi TUHAN.
29, Pakaian kudus kepunyaan Harun itu haruslah turun kepada anak-anaknya yang kemudian, supaya mereka memakainya apabila mereka diurapi dan ditahbiskan. 
30, Tujuh hari lamanya haruslah pakaian itu dikenakan oleh imam penggantinya dari antara anak-anaknya, yang akan masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus.
31, Domba jantan persembahan pentahbisan itu haruslah kauambil dan dagingnya kaumasak pada suatu tempat yang kudus.  
32, Haruslah Harun dan anak-anaknya memakan daging domba jantan itu serta roti yang ada di dalam bakul di depan pintu Kemah Pertemuan.
33, Haruslah mereka memakan semuanya itu yang dipakai untuk mengadakan pendamaian pada waktu mereka ditahbiskan dan dikuduskan, tetapi orang awam janganlah memakannya,  sebab persembahan kudus semuanya itu.
34, Jika ada yang tinggal dari daging persembahan pentahbisan dan dari roti itu sampai pagi, haruslah kaubakar habis yang tinggal itu dengan api, janganlah dimakan, sebab persembahan kudus semuanya itu.
35, Maka haruslah kauperbuat demikian kepada Harun dan kepada anak-anaknya, tepat seperti yang Kuperintahkan kepadamu; selama tujuh hari haruslah kautahbiskan mereka.
36, Tiap-tiap hari haruslah engkau mengolah seekor lembu jantan menjadi korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian dan haruslah kausucikan mezbah itu, dengan mengadakan pendamaian baginya; haruslah engkau mengurapinya untuk menguduskannya. 
37, Tujuh hari lamanya haruslah engkau mengadakan pendamaian bagi mezbah itu; haruslah engkau menguduskannya, maka mezbah itu akan menjadi maha kudus; setiap orang yang kena kepada mezbah itu akan menjadi kudus."

 © Renungkanlah

Hello guys, Yuk kita Sate! Ayat 1-37 adalah tentang pentahbisan para Imam.  Dari uraian tentang pakaian imam, sekarang dilanjutkan dengan penahbisan imam.  Dalam petunjuk-petunjuk yang diberikan, kita melihat ada unsur, (1), persiapan persembahan (ay 1-3); (2), petunjuk-petunjuk untuk pembasuhan (ay 4); (3), petunjuk-petunjuk untuk pentahbisan Harun (ay 5, 6), dan anak-anaknya (ay 8, 9); (4), petunjuk-petunjuk untuk pengurapan (ay 7); dan (5), petunjuk-petunjuk tentang cara bagaimana kurban-kurban itu harus dipersembahkan dan dibuang (ay 10-34).  Sebuah perintah diberikan agar upacara-upacara tersebut diulangi setiap hari selama seminggu (ay 35); dan perintah lainnya, agar mezbah menerima pengudusan pada waktu yang sama dengan para imam (ay 36, 37).

Ay 1. -Inilah yang harus Musa lakukan kepada Para imam yang terpilih -, "Inilah upacara yang harus kaupakai pada kesempatan itu." yaitu menyelenggarakan upacara dengan mempersembahkan seekor Lembu jantan muda. Persembahan-persembahan itu harus disediakan sebelumnya, agar siap ketika pentahbisan dan pengurapan.  Oleh karena itu, persembahan-persembahan itu disebutkan terlebih dahulu.  Domba jantan yang tidak bercacat- secara harfiah berarti "sempurna".  Ay 2 - Roti yang tidak beragi dianggap lebih murni daripada yang beragi, karena fermentasi adalah suatu bentuk kerusakan.  Ayat 3. Memberikan persembahan awal yakni hewan-hewan dan "persembahan daging".

Ay 4. Bejana besar harus ditempatkan di antara pintu masuk Kemah Suci dan mezbah persembahan bakaran.  Harun dan anak-anaknya harus dibawa kesitu.  Tujuan utamanya adalah untuk menjadi bejana pembasuhan, yang ditempatkan untuk berbagai pembasuhan yang diwajibkan oleh hukum Taurat. Membasuh dengan air adalah bagian penting dari upacara hampir semua agama kuno.  Di Mesir, para imam dipaksa untuk membasuh diri mereka dari kepala sampai kaki dengan air dingin dua kali setiap hari, dan dua kali setiap malam.  Pembasuhan diwajibkan bagi para imam, tidak hanya pada saat pentahbisan, tetapi juga setiap kali mereka memasuki Kemah Suci, atau mempersembahkan korban di atas mezbah korban bakaran. Ay 5, 6.  Prosesnya adalah: (1) Pemakaian jubah lenan, 2. Pemasangan Rompi iket. (3). Mengenakan jubah efod. (4). Mengenakan jubah efod lapis (5). Pengikatan dengan ikat pinggang efod. (6). Pemasangan tutup dada. (7). Pemasangan tutup dada Urim dan Tumim. (8). Memasang serban. (9). Penempelan lempeng emas pada tutup dada.

Ay 6. Mahkota suci adalah lempengan emas dengan pita biru, atau renda, membentuk suatu jenis mahkota, seperti di Timur tampaknya selalu dianggap sebagai lambang khusus bangsawan. Ornamen semacam itu tampaknya telah diperkenalkan ke Mesir oleh Khuenaten atau Amenophis IV.  Ornamen ini menandai karakter kerajaan dari imam besar.  Ay 7. Kemudian pengurapan yaitu minyak urapan itu dituangkan keatas kepala Imam. 

Ayat 9. "Engkau harus mengurapi tangan Harun dan tangan anak-anaknya." Pelantikan dalam sebuah jabatan biasanya dilakukan di antara bangsa-bangsa Timur dengan meletakkan lencana yang menandai fungsi-fungsi jabatan tersebut di tangan sang pejabat. Dalam hal ini, bagian tertentu dari persembahan digunakan sebagai lambang.  Ay 10. "Lembu jantan yang disebutkan dalam ay. 1, harus dipersiapkan sebelum upacara dimulai." Harun dan anak-anaknya harus meletakkan tangan mereka di atas kepala lembu jantan tersebut, untuk mengidentifikasikan diri mereka dengan lembu jantan tersebut, dan memindahkan kesalahan dosa dan ketidaksempurnaan mereka, karena lembu jantan tersebut akan menjadi "korban penghapus dosa".

Ay 11, Musa diperintahkan untuk melakukan jabatan imam (dengan cara menyembelih korban) , tugas yang sementara a.k.a. "pro tempore",  karena saat itu, Harun dan putra-putranya belum sepenuhnya ditahbiskan untuk jabatan imam, atau sepenuhnya dikuduskan untuk jabatan itu; yang mana pentahbisan ini merupakan bagian dari pengurbanan, mereka tidak layak untuk menyembelih kurban mereka sendiri; Untuk itu, Musa melakukannya, dan ia melakukannya "di hadapan TUHAN"; Yahwe Putra yang memberikan perintah itu kepadanya untuk melakukannya di hadapan Yahwe sang Bapa, di hadapan-Nya, sebagai persembahan kepada-Nya, dan agar Ia menerimanya.  Tabut itu, seperti yang dilihat Aben Ezra, berada di tengah-tengah ke arah barat, dan di hadapannya terdapat mezbah ukupan, dan di seberangnya terdapat mezbah korban bakaran:

Ay 12. - Engkau harus mengambil sebagian dari darah itu dan membubuhkannya pada tanduk-tanduk mezbah. Keutamaan mezbah dianggap terletak terutama pada tanduk-tanduknya. Di sini penebusan dosa diperoleh dari darah - "yang merupakan nyawa" - dari korban yang pertama-tama dioleskan pada keempat tanduk, dan kemudian sisanya dicurahkan di dasar mezbah. Demikianlah praktik yang biasa dilakukan untuk "korban penghapus dosa".  Ay 13. Di antara semua bangsa yang pernah mempersembahkan korban, sudah menjadi kebiasaan untuk memilih bagian-bagian tertentu dari korban untuk dibakar di atas mezbah, dan membuang sisanya. Bangsa Yunani biasanya membakar bagian paha dan lemaknya saja di atas mezbah. Orang Romawi membakar bagian tertentu dari usus saja. Di Mesir,  sebagian besar tubuh dibakar, tetapi kepala, leher, bahu, dan bagian bawah kaki, serta perut, disisihkan dan tidak dibakar.  Lemak pada umumnya dianggap sebagai bagian terbaik dari persembahan, dan yang paling berkenan di hadapan para dewa. Hal ini mungkin karena lemak dibakar dengan api yang terang dan membantu menghabiskan sisa persembahan.

Ay14. - Dagingnya haruslah kaubakar dengan api di luar perkemahan. Demikianlah aturan untuk korban penghapus dosa secara umum.  Kutukan dosa yang ada pada mereka, membuat mereka tidak layak untuk dimakan dan bahkan tidak layak untuk dikuburkan di dalam perkemahan. Ay 15. "salah satu dari dua domba jantan yang disebutkan dalam ayat 1. Letakkan tangan mereka. Di sini, sekali lagi, tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan diri mereka dengan korban, dan menjadikannya sebagai wakil mereka; meskipun sekarang, karena domba jantan itu akan menjadi korban bakaran, pengorbanan diri, dan bukan penebusan dosa.  Ay 16. Darah harus dilemparkan dari sebuah baskom, bukan dipercikkan dengan tangan atau hisop.  Tradisi kerabian mengatakan bahwa darah itu dilemparkan ke dua sudut, dan dengan demikian membasahi keempat sisinya.  Hal ini dianggap sebagai melemparkannya "ke sekeliling mezbah." (bayangin guys aroma disekitaran kemah suci heummm).  Ay 17. Engkau harus memotong domba jantan itu menjadi beberapa bagian.  Bagian dalamnya - yaitu, "ususnya" - mungkin hanya bagian perut dan usus harus dicuci. Sendi-sendi bagian bawah kaki, taruhlah pada potongan-potongannya -, "setelah bagian kaki dicuci gantilah dengan potongan-potongan yang lain,".

Ay 18. Hukum umum tentang korban bakaran. Ini menunjukkan bahwa pengorbanan diri sepenuhnya dapat diterima oleh Allah; sedangkan dalam korban penghapus dosa, ada noda kejahatan yang membuat semua bagian dari korban tidak dapat diterima. Ay 19. Domba jantan yang kedua ini disebut "domba jantan yang dikuduskan" Ini harus dilihat sebagai "korban perdamaian", tetapi dengan karakter yang khas. Pengolesan darah pada tubuh para imam merupakan hal yang unik, dan sangat penting. Ini adalah tindakan puncak dari pengudusan, dan mengisratkan dedikasi penuh dari hidup mereka dan semua kekuatan mereka untuk melayani Tuhan.

Ay 20. - Korban yang telah dipersembahkan dan diterima, darahnya memiliki kuasa pengudusan. Ditempatkan di ujung telinga kanan Harun dan anak-anaknya, darah itu menguduskan organ tubuh itu, yang akan selalu terbuka untuk suara Ilahi; ditempatkan di ibu jari tangan kanan mereka, darah itu menguduskan tindakan-tindakan pelayanan mereka; ditempatkan di jempol kaki kanan mereka, darah itu menguduskan seluruh perjalanan hidup mereka, "keluar" dan "masuk". Kehidupan yang dikuduskan dari korban yang telah mereka persembahkan "dikembalikan kepada mereka, supaya dikhususkan bagi pelayanan Tuhan." Ay 21. Pencampuran darah dengan minyak ini tidak biasa, sebagai lambang persatuan yang intim antara pembenaran dan pengudusan - darah penebusan, dan anugerah pengudusan Roh Kudus.

Ay 22. Domba-domba Timur pada umumnya memiliki ekor gemuk yang lebar, yang beratnya antara enam sampai dua puluh pon, dan kadang-kadang diletakkan di atas gerobak kecil dengan dua roda, yang ditarik oleh domba-domba di belakangnya Ay 23. "roti tidak beragi yang diolesi minyak," Ay 24. Persembahan-persembahan itu harus diletakkan terlebih dahulu, di atas tangan Harun, dan kemudian di atas tangan anak-anaknya, yang akan menopang mereka; sementara Musa, dengan meletakkan tangannya di bawah tangan mereka, melakukan gerakan melambai-lambaikan tangan ke arah empat penjuru langit, untuk menunjukkan bahwa persembahan-persembahan itu dipersembahkan kepada Allah yang mahahadir. Musa, dengan tindakan ini, mengalihkan fungsi keimaman yang telah ia jalankan sampai sekarang, kepada saudara laki-lakinya dan keturunan saudara laki-lakinya.  Ay 25. Musa masih harus melanjutkan tugas keimamannya, dan menyelesaikan korban keselamatan dengan membakar bagian-bagian yang terpilih di atas mezbah. Ay 26. Sejak saat itu, Harun dan anak-anaknya harus mengambil bagian dada dari semua korban sajian.

Ay 27-32. Seterusnya, baik dada maupun bahu kanan akan menjadi milik para imam. Pakaian kudus yang dibuat untuk Harun harus disimpan setelah kematiannya, dan digunakan pada pentahbisan setiap imam besar berikutnya, yang akan diurapi dan dikuduskan dengan pakaian itu, dan memakainya selama tujuh hari sejak ia mulai menjabat dan harus memakainya selama tujuh hari.  Penggantinya harus mengenakan pakaian itu selama tujuh hari berturut-turut, ketika ia masuk ke dalam Kemah Suci untuk melayani di tempat kudus, untuk mempersembahkan korban sembelihan di pelataran Kemah Suci, di atas mezbah korban bakaran, dan mempersembahkan ukupan di atas mezbah ukupan, serta untuk memadamkan lampu-lampu kandil dan meletakkan roti sajian di atas meja.

Ayat 33. Kekuatan pendamaian meliputi semua kurban. Korban penghapus dosa sepenuhnya bersifat pendamaian; korban bakaran dan korban keselamatan sebagian bersifat pendamaian.  Orang asing tidak boleh memakannya. "Orang asing" artinya siapa pun yang bukan imam.  Ayat 35. - Tujuh hari lamanya haruslah engkau menguduskannya.  Ay 36 "Engkau harus menyucikan mezbah dengan mengadakan pendamaian baginya."  Korban penghapus dosa untuk mezbah adalah lembu jantan yang sama yang melayani Harun dan anak-anaknya.  Ay 37. - Tujuh hari lamanya engkau harus mengadakan pendamaian.  Semua upacara harus diulang tujuh kali, tidak hanya pendamaian untuk mezbah.

© Refleksikanlah

Hi guys, Hari ini kita belajar bagaimana penahbisan Imam yang berkenan di hati Allah.  Dan kita sudah melihat Harun dan anak-anaknya di tahbiskan untuk menjadi imam yang melayani umat kepada Allah.  

Yuk kita belajar, mempersembahkan hidup kita, kemampuan kita, semua hal dalam diri kita untuk Tuhan   yuk bisa Yuk

© Pertanyaan Reflektif

Apa yang kamu pelajari tentang ALLAH hari ini? 

Apa yang ALLAH sampaikan kepada-mu melalui perikop ini?   

Bagaimana kamu menerapkan firman Tuhan ini dalam kehidupanmu sehari lepas sehari, di kantor, di rumah atau di manapun kamu berada?

© Berdoalah sesuai Firman

Tuhan tolonglah aku untuk mempersembahkan hidupku melayani-Mu. Amin

Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu  *RL-SDG*

Comments