- Get link
- X
- Other Apps
Larangan tentang makan darah atau bangkai
10 "Setiap orang dari bangsa Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengah mereka, yang makan darah apapun juga Aku sendiri akan menentang dia dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.
11, Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
12, Itulah sebabnya Aku berfirman kepada orang Israel: Seorangpun di antaramu janganlah makan darah. Demikian juga orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu tidak boleh makan darah.
13, Setiap orang dari orang Israel dan dari orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu, yang menangkap dalam perburuan seekor binatang atau burung yang boleh dimakan, haruslah mencurahkan darahnya, lalu menimbunnya dengan tanah.
14, Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apapun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang memakannya haruslah dilenyapkan.
15, Dan setiap orang yang makan bangkai atau sisa mangsa binatang buas, baik ia orang Israel asli maupun orang asing, haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan ia menjadi najis sampai matahari terbenam, barulah ia menjadi tahir.
16, Tetapi jikalau ia tidak mencuci pakaiannya dan tidak membasuh tubuhnya, ia akan menanggung kesalahannya sendiri."
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita SaTe. Hari ini kita belajar tentang Larangan Makan Darah. Ay 10-12 Israel dan semua orang yang hidup di antara bangsanya dua kali dilarang untuk menelan/makan darah dari sumber apa pun, baik dari kurban maupun penyembelihan biasa. Hal ini sekali dinyatakan dalam bentuk hukum kasus di ay 10 dan sekali dalam bentuk larangan Ay 12. Frekuensi larangan di sini dan di tempat lain menunjukkan bahwa hal ini sangat penting dalam sistem kepercayaan Israel. Hukuman tersebut menyoroti pentingnya hal ini, karena dinyatakan dengan lebih tegas daripada sebelumnya. Kalau melanggar a.k.a. tetep makan darah orang itu akan dibuang, bukan cuman dia tetapi Allah sendiri akan berbalik melawannya, heuum. Jika Israel, atau mereka yang telah mengidentifikasikan diri dengannya dengan tinggal di tengah-tengahnya, berpaling kepada yang lain yang bukan Allah mereka, melanggar perjanjian dengan Yahweh.
Ay 11, Peraturannya sangat ketat karena darah sangat penting bagi Tuhan dan manusia. Oleh karena itu, Allah memberikan pernyataan mengenai sifat dan fungsi darah: Darah adalah kehidupan. Hal ini benar dalam dua hal, yaitu secara biologis dan teologis. Secara biologis, darah yang mengalir membuat daging tetap hidup dengan menyediakan oksigen dan nutrisi. Hilangnya darah akan menyebabkan kematian; menahan diri untuk tidak memakannya akan menghormati kekudusan kehidupan (Kej. 9:4-6). Secara teologis, darah yang dicurahkan dalam pengorbanan (di sini digambarkan sebagai "di atas mezbah") memurnikan mezbah dari kontaminasi, yang dapat menyebabkan perpisahan dan kematian; darah tersebut membawa seseorang kembali kepada Allah, sumber dari segala kehidupan. Korban itu berfungsi sebagai tebusan bagi seseorang, menggantikan nyawa si pemberi persembahan. Meskipun umat membawa korban kepada Allah, namun Dialah yang memulai seluruh sistem pengorbanan ("Aku telah memberikan darahnya kepadamu"; 17:11) untuk memungkinkan mereka memulihkan hubungan yang telah mereka putuskan. Pernyataan ini mengubah persepsi tentang sistem pengorbanan. Ini bukanlah sebuah kewajiban yang dituntut dari Israel, tetapi sebuah hak istimewa yang diberikan kepada Israel. Karena kedua alasan ini, biologis dan teologis, konsumsi darah dilarang bagi Israel.
Darah juga penting bagi gereja mula-mula, karena darah Kristus yang dicurahkan memungkinkan orang percaya untuk bergabung dengan keluarga Allah melalui pengampunan (Ibr. 9:22). Konsumsi darah secara harfiah tidak dibenarkan oleh para pemimpin mula-mula (Kis. 15:29); pelarangannya kemungkinan besar diberikan sebagai sebuah kelonggaran agar tidak menyinggung perasaan para anggota jemaat mula-mula yang beragama Yahudi (Wenham, 1979:247). Namun, meminum darah metaforis Kristus dalam perjamuan kudus memiliki simbolisme teologis yang mendalam bagi orang Kristen (1 Kor. 11:23-26; bdk. Yoh. 6:54), sesuatu yang tidak boleh disalahgunakan seperti halnya darah dalam Perjanjian Lama (Ibr. 10:29).
Ay 13-14, Praktik-praktik berburu. Di ayat ini, perhatian telah tertuju pada binatang-binatang yang dijinakkan, tetapi bagaimana dengan binatang-binatang liar yang masih dapat dimakan menurut hukum-hukum dalam pasal 11? Apakah darah dari salah satu binatang itu berbeda? Binatang buruan adalah sumber makanan (misalnya, Kej. 25:27; 27:3), sehingga perlakuannya juga perlu dipertimbangkan. Orang Israel, dan mereka yang tinggal di antara penduduknya, boleh berburu, membunuh, dan memakan binatang dan burung yang tidak termasuk dalam daftar yang dilarang. Ini termasuk kijang dan rusa dan juga binatang-binatang lainnya (Ul. 14:5). Daging mereka dapat diterima di meja makan, tetapi tetap harus diperlakukan seperti daging lainnya, dengan darahnya ditumpahkan ke tanah dan dikuburkan agar tidak ada bahaya penyalahgunaan, baik dengan memakannya (17:10-12) atau menggunakannya sebagai kurban. Dalam bagian lain dari kitab Musa, Allah menjelaskan lagi sifat darah (bdk. 17:11), yang menunjukkan bahwa hal itu berlaku bagi semua makhluk, baik yang dikorbankan maupun yang tidak.
Ay 15-16, Kasus terakhir adalah daging dari hewan yang dapat dimakan yang mati dengan sendirinya atau dibunuh oleh hewan lain. Karena hal ini mengikuti peraturan tentang binatang buruan, bisa jadi hukumnya ngatur tentang binatang buruan, namun bisa juga semua daging yang halal, karena binatang-binatang jinak juga pasti mati secara alamiah pada suatu waktu dan dapat dimakan. Darah mereka dikeringkan dan dikuburkan, sesuai dengan hukum yang terakhir, meskipun hal ini tidak disebutkan secara khusus. Memakannya akan membuat orang yang itu menjadi najis, dan oleh karena itu ia harus mencuci bajunya, mandi, dan menunggu, seperti yang dijelaskan di 11:39-40. Karena again tema Imamat kan “orang Israel harus Kudus sebab TUHAN ALLAH KUDUS.” So kemurnian diperlukan untuk dapat mendekati Tuhan, setidaknya orang yang tidak responsif akan kehilangan akses ke tempat kudus. Karena tidak ada respons, hukuman tidak dapat dihindari.
© Refleksikanlah
Hi guys, dari perikop ini kita belajar untuk ngikutin peraturan dengan motif menghormati kekudusan TUHAN. Nah ini dasarnya kan bangsa Israel, dipilih secara khusus oleh TUHAN, tapi ada syaratnya : bangsa Israel dan bangsa lain yang nebeng tinggal diantara orang Israel dan mau menyembah Yahweh namanya Proselit (pendatang), Mereka harus KUDUS, sebab TUHAN ALLAH YHWH KUDUS. Caranya menghormati kekudusan TUHAN dalam perikop ini ya dengan tidak makan darah, why, penjelasannya lengkap diatas.
Yuk kita belajar untuk hidup Kudus karena TUHAN Allah Kudus. Yuk bisa yuk.
© Pertanyaan Reflektif
Apa yang kamu pelajari tentang ALLAH hari ini?
Bagaimana kamu memaknai dan melakukan hidup kudus ditengah-tengah zaman ini sekarang ini?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan tolong aku untuk dimampukan hidup Kudus, Amin.
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment