Imamat 27: 1-34

Imamat 18: 1-30

Kudusnya perkawinan

1, TUHAN berfirman kepada Musa:
2, "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Akulah TUHAN, Allahmu.  
3, Janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Mesir, di mana kamu diam dahulu; juga janganlah kamu berbuat seperti yang diperbuat orang di tanah Kanaan, ke mana Aku membawa kamu; janganlah kamu hidup menurut kebiasaan mereka.
4, Kamu harus lakukan peraturan-Ku dan harus berpegang pada ketetapan-Ku dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu.  
5, Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku.  Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.


6, Siapapun di antaramu janganlah menghampiri seorang kerabatnya yang terdekat untuk menyingkapkan auratnya; Akulah TUHAN.
7, Janganlah kausingkapkan aurat isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu; dia ibumu, jadi janganlah singkapkan auratnya.
8, Janganlah kausingkapkan aurat seorang isteri ayahmu, karena ia hak ayahmu.  
9, Mengenai aurat saudaramu perempuan,  anak ayahmu atau anak ibumu, baik yang lahir di rumah ayahmu maupun yang lahir di luar,  janganlah kausingkapkan auratnya.

10, Mengenai aurat anak perempuan dari anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, janganlah kausingkapkan auratnya, karena dengan begitu engkau menodai keturunanmu.

11, Mengenai aurat anak perempuan dari seorang isteri ayahmu, yang lahir pada ayahmu sendiri, janganlah kausingkapkan auratnya, karena ia saudaramu perempuan.
12, Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ayahmu, karena ia kerabat ayahmu.
13, Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan  ibumu, karena ia kerabat ibumu.

14, Janganlah kausingkapkan aurat isteri saudara laki-laki ayahmu, janganlah kauhampiri isterinya, karena ia isteri saudara ayahmu.  
15, Janganlah kausingkapkan aurat menantumu perempuan,  karena ia isteri anakmu laki-laki, maka janganlah kausingkapkan auratnya.  
16, Janganlah kausingkapkan aurat isteri  saudaramu laki-laki, karena itu hak saudaramu laki-laki.

17, Janganlah kausingkapkan aurat seorang perempuan dan anaknya perempuan. Janganlah kauambil anak perempuan dari anaknya laki-laki atau dari anaknya perempuan untuk menyingkapkan auratnya, karena mereka adalah kerabatmu; itulah perbuatan mesum.
18, Janganlah kauambil seorang perempuan sebagai madu kakaknya  untuk menyingkapkan auratnya di samping kakaknya selama kakaknya itu masih hidup.
19, Janganlah kauhampiri seorang perempuan pada waktu cemar kainnya yang menajiskan untuk menyingkapkan auratnya.
20, Dan janganlah engkau bersetubuh dengan isteri sesamamu,  sehingga engkau menjadi najis dengan dia.
21, Janganlah kauserahkan seorang dari anak-anakmu untuk dipersembahkan kepada Molokh ,  supaya jangan engkau melanggar kekudusan nama Allahmu;  Akulah TUHAN.  

22, Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan,  karena itu suatu kekejian.  

23, Janganlah engkau berkelamin dengan binatang apapun, sehingga engkau menjadi najis dengan binatang itu. Seorang perempuan janganlah berdiri di depan seekor binatang untuk berkelamin, karena itu suatu perbuatan keji. 

24, Janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu, sebab dengan semuanya itu bangsa-bangsa yang akan Kuhalaukan dari depanmu  telah menjadi najis.  
25, Negeri itu telah menjadi Najis  dan Aku telah membalaskan kesalahannya  kepadanya, sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya.  
26, Tetapi kamu ini haruslah tetap berpegang pada ketetapan-Ku dan peraturan-Ku dan jangan melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu,

27, --karena segala kekejian itu telah dilakukan oleh penghuni negeri yang sebelum kamu, sehingga negeri itu sudah menjadi najis--
28, supaya kamu jangan dimuntahkan  oleh negeri itu, apabila kamu menajiskannya,  seperti telah dimuntahkannya bangsa yang sebelum kamu.

29, Karena setiap orang yang melakukan sesuatupun dari segala kekejian itu, orang itu harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
30, Dengan demikian kamu harus tetap berpegang pada kewajibanmu terhadap Aku, dan jangan kamu melakukan sesuatu dari kebiasaan yang keji itu, yang dilakukan sebelum kamu, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu. "

 

© Renungkanlah

Hello guys, Yuk kita SaTe. Ay 1-30, Memelihara hubungan dengan Allah dan memulihkan hubungan tersebut, yang mungkin terancam oleh kenajisan, merupakan perhatian utama kitab Imamat. Inget ya tema nya kuduslah kamu sebab AKU TUHAN ALLAHmu Kudus.  Pasal ini mengeksplorasi jenis hubungan yang lain: hubungan seksual antar manusia, yang juga berdampak pada hubungan orang itu dengan Tuhan. 

Ay 1-5, menghindari Praktik-praktik penyembahan berhala.  Yahweh memperingatkan Musa agar tidak mengikuti praktik-praktik penyembahan berhala dari negara-negara "tuan rumah" Israel:               (1) Mesir, tempat tinggal mereka sebelum Keluaran, dan (2) Kanaan, yang akan segera dimasuki. Sifat dari praktik-praktik yang dilarang tidak dijelaskan, tetapi konteks berikut ini berhubungan dengan hubungan seksual yang dilarang, yaitu hubungan antara kerabat dekat, atau inses.  Instruksi dalam pasal ini mengalir dari Yahweh melalui Musa kepada umat.  Harun tidak disebutkan sebagai bagian dari instruksi ini, karena topik ini berkaitan dengan hubungan seksual pribadi yang tidak berkaitan dengan keimaman.  Penyucian setelah hubungan seksual hanya menuntut pihak-pihak yang terlibat untuk membasuh diri dan menunggu hingga sore hari (15:18), tanpa memerlukan keterlibatan imam.  Alasan utama yang diberikan untuk menetapkan instruksi mengenai hubungan seksual adalah karena hal itu berasal dari identitas diri Allah dan hubungan yang dinyatakan-Nya dengan Israel-alasan yang sama yang diberikan mengapa Israel harus mematuhi Sepuluh Perintah Allah (Kel. 20:2; Ul. 5:6). Karena hubungan ini, yang bersifat eksklusif menurut yang pertama dari Sepuluh Perintah Allah (Kel. 20:3; Ul. 5:7), mereka harus menghindari praktik-praktik yang dilakukan oleh para pengikut ilah-ilah kafir.  

Mesir dan Kanaan adalah daerah-daerah di mana orang Israel tinggal sebelum peristiwa Sinai dalam Imamat (18:3; 25:38; Kel. 6:5; 12:40-41), dan Kanaan adalah tempat yang akan mereka tuju di masa depan (14:34; Kel. 6:4). Dengan demikian, ada pengaruh luar terhadap bangsa Israel. Perbuatan dan cara hidup mereka, "ketetapan" atau adat istiadat yang menjadi orientasi keberadaan mereka, tidak boleh menjadi teladan bagi orang Israel. Sebaliknya, peraturan-peraturan Yahweh (kata yang sama dengan "jalan hidup" dalam 18:3) harus diikuti.  Peraturan-peraturan ini tidak hanya mencakup hukum-hukum sipil Israel sebagai sebuah bangsa, tetapi juga aturan-aturan ritual Israel sebagai pengikut Allah, seperti yang dicatat dalam kitab ini (5:10; 9:16).  Mesir dikenal oleh Yehezkiel sebagai negara yang rakus secara seksual (Yeh. 16:26; 23:3, 19-21), dan orang-orang dari sana, meskipun tidak berarti bangsa itu secara keseluruhan, digambarkan sebagai orang yang penuh nafsu (Kej. 12:10-16; 39:6b-13). Perkawinan antar kerabat juga merupakan hal yang umum di Mesir, baik di kalangan bangsawan maupun rakyat jelata.  Kanaan dikutuk karena dosa ayahnya, Ham (Kej. 9:25), yang sifat dosanya tidak jelas, meskipun beberapa orang menganggapnya sebagai ketidaksenonohan seksual, mungkin homoseksualitas. Homoseksualitas dikenal di antara orang Kanaan (Kej. 19:5-8), demikian juga kejahatan seksual lainnya (20:23); beberapa orang Israel juga mempraktekkan homoseksualitas (bdk. Hak. 19:22-26).  Hal ini dilarang dalam pasal ini (18:22).   Bagian pembuka ditutup dengan motivasi positif untuk menaati petunjuk-petunjuk Allah: Hal-hal tersebut membawa kehidupan dan kemakmuran, berbeda dengan praktik-praktik yang tidak dapat diterima, yang akan membawa kematian dan kehancuran (18:29; bdk. Ul. 28:1-14; 30:6, 15).

Ay 6-23,  Hubungan yang Dilarang. Walaupun seksualitas ditegaskan dalam konteks yang benar (bdk. Kej. 2:24; Kidung Agung), seksualitas juga dapat diselewengkan. Dilihat dari praktik-praktik kontemporer dan adanya dua daftar larangan seksual yang terpisah dalam Imamat (lihat juga 20:9-21), tampaknya perilaku seperti itu sudah dikenal di Israel dan oleh karena itu  perlu diatur guys.  Keluarga adalah dasar bagi kelangsungan hidup sebuah masyarakat, dan segala sesuatu yang membahayakannya akan mengancam masyarakat itu sendiri. Pernikahan, dan hubungan seksual yang berkomitmen, adalah sebuah perjanjian (lihat Kej. 2:24); pada dasarnya, perjanjian adalah sesuatu yang harus dilindungi dan dipelihara.  Peraturan-peraturan ini menunjukkan area-area di mana hubungan tersebut melanggar hukum, tidak sesuai dengan perjanjian, dan dilarang. Semua masyarakat memiliki beberapa peraturan tentang hubungan seksual, baik itu tabu terkait homoseksualitas, inses, bestialitas, atau pedofilia, yang dipandang merugikan struktur sosial.  Peraturan-peraturan tersebut disusun dari hubungan yang lebih dekat ke hubungan yang lebih jauh, dimulai dari kerabat terdekat seseorang (termasuk ibunya, 18:7; ibu tirinya, 18:8; saudara perempuan tirinya, 18:9, 11; cucu perempuannya, 18:10), diikuti oleh kerabat dari orangtuanya (bibi-bibinya yang sedarah, 18: 12-13, atau melalui pernikahan, 18:14), mereka yang berhubungan dengannya melalui pernikahan (menantu perempuannya, 18:15; saudara perempuannya, 18:16), dan kerabat dari keluarga istrinya (anak perempuannya [anak perempuan tirinya], 18:17a; cucunya [cucu tirinya], 18:17b; saudara perempuannya [saudara perempuannya], 18:18).  Bagian ini diakhiri dengan beberapa praktik Kanaan yang dikutuk, beberapa di antaranya melibatkan hubungan seksual-dengan wanita yang sedang menstruasi (18:19), dengan istri orang lain (18:20), dengan sesama jenis (18:22), dan dengan binatang (18:23).   Bestialitas melibatkan persatuan seksual antara manusia dan binatang (18:23; bandingkan Kel. 22:19).  Ini adalah kecemaran moral.  Hubungan seksual seperti itu adalah penyimpangan yang mengerikan.  Tidak seperti para pendukung kebebasan kontemporer untuk setiap ekspresi seksual, orang Israel tidak dapat mengatakan bahwa apa yang terjadi di dalam privasi rumah mereka sendiri di antara orang dewasa yang saling mencintai tidak merugikan siapa pun dan dengan demikian tidak apa-apa dilakukan, ga bisa guyss kan udah terikat perjanjian untuk hidup kudus ya, termasuk kekudusan seksualitas.  Semua tindakan yang tercantum dalam daftar ini dikutuk, dengan alasan yang disediakan untuk banyak orang.  Bagi bangsa Israel, ada moralitas objektif yang disampaikan oleh Tuhan melalui Musa sehingga hubungan atau tindakan seperti itu tidak diserahkan kepada keinginan atau kecenderungan seseorang.

Ay 24-30, Sejauh ini, pasal ini tidak memberikan hukuman bagi pelanggaran terhadap larangan-larangan individual (lih. 20:21).  Bagi Israel, kenajisan mengakibatkan pengucilan dari hadirat Allah, dan bahkan para pendahulu Israel yang kafir di tanah itu harus bertanggung jawab dan akan kehiklangan tanah itu karena kenajisan moral mereka, termasuk pelanggaran seksual.  Namun, bukan hanya orang-orang yang terkena dampaknya, tetapi tanah itu sendiri menjadi tercemar oleh dosa-dosa seksual seperti halnya oleh darah para korban pembunuhan.  Pasal ini ditutup dengan pengulangan perintah-perintah pembukanya (18:4, 5): Taatilah perintah-perintah Allah (18:26).  Pasal ini juga menambahkan hal yang negatif: Hindarilah perbuatan-perbuatan yang menajiskan. 

© Refleksikanlah

Hi guys, hari ini kita belajar tentang kekudusan seks yang bisa berdampak pada relasi kita dengan TUHAN.  Jadi tuh kayak relasi kita dengan TUHAN ya mencakup seluruh eksistensi hidup kita, termasuk di dalamnya perilaku seksual manusia yang dikaitkan dengan moralitas.  Tema utama dari Kitab Imamat adalah Kuduslah kamu (Umat Allah=Israel) sebab AKU TUHAN ALLAHmu Kudus.  Kekudusan yang holistik include kekudusan seksual.

Yuk kita belajar untuk hidup Kudus karena TUHAN Allah Kudus. Yuk bisa yuk.

© Pertanyaan Reflektif

Apa yang kamu pelajari tentang ALLAH hari ini?  

Menurutmu, apakah teks ini relevan untuk zaman postmodern ini, dimana ekspresi seksual itu semakin luas, tidak terbatas sebagaimana batasan yang digambarkan dalam perikop hari ini (Batasan kekudusan seksualitas seperti penjelasan dibagian renungan)?

© Berdoalah sesuai Firman

Tuhan tolong aku untuk dimampukan hidup Kudus, Amin.

Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu  *RL-SDG*

Comments