- Get link
- X
- Other Apps
Orang Lewi
1, Inilah keturunan Harun dan Musa pada waktu TUHAN berfirman kepada Musa di gunung Sinai.
2, Nama anak-anak Harun, ialah: yang sulung Nadab, kemudian Abihu, Eleazar dan Itamar.
3, Itulah nama anak-anak Harun, imam-imam yang diurapi, yang telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam.
4, Tetapi Nadab dan Abihu sudah mati di hadapan TUHAN di padang gurun Sinai, ketika mereka mempersembahkan api yang asing ke hadapan TUHAN. Mereka tidak mempunyai anak. Jadi ketika Harun, ayah mereka, masih hidup, yang memegang jabatan imam ialah Eleazar dan Itamar.
5, TUHAN berfirman kepada Musa:
6, "Suruhlah suku Lewi mendekat dan menghadap imam Harun, supaya mereka melayani dia.
7, Mereka harus mengerjakan tugas-tugas bagi Harun dan bagi segenap umat Israel di depan Kemah Pertemuan dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci.
8, Mereka harus memelihara segala perabotan Kemah Pertemuan, dan mengerjakan tugas-tugas bagi orang Israel dan dengan demikian melakukan pekerjaan jabatannya pada Kemah Suci.
9, Orang Lewi harus kauserahkan kepada Harun dan anak-anaknya; dari antara orang Israel haruslah orang-orang itu diserahkan kepadanya dengan sepenuhnya.
10, Tetapi Harun dan anak-anaknya haruslah kautugaskan untuk memegang jabatannya sebagai imam, sedang orang awam yang mendekat harus dihukum mati."
11, TUHAN berfirman kepada Musa:
12, "Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang Lewi menjadi kepunyaan-Ku,
13, sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN."
14, TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai:
15, "Catatlah bani Lewi menurut puak-puak dan kaum-kaum mereka; semua laki-laki yang berumur satu bulan ke atas harus kaucatat."
16, Lalu Musa mencatat mereka sesuai dengan titah TUHAN, seperti yang diperintahkan kepadanya.
17, Inilah anak-anak Lewi dengan nama mereka: Gerson, Kehat dan Merari.
18, Inilah nama anak-anak Gerson dan kaum-kaum mereka: Libni dan Simei.
19, Anak-anak Kehat dan kaum-kaum mereka ialah Amram, Yizhar, Hebron dan Uziel.
20, Anak-anak Merari dan kaum-kaum mereka ialah Mahli dan Musi. Inilah kaum-kaum orang Lewi yang ada dalam puak-puak mereka.
21, Puak Gerson terdiri dari kaum Libni dan kaum Simei; itulah kaum-kaum Gerson.
22, Jumlah pencatatan mereka ketika semua laki-laki yang berumur satu bulan ke atas dicatat ada tujuh ribu lima ratus orang.
23, Kaum-kaum Gerson ini berkemah di belakang Kemah Suci di sebelah barat.
24, Pemimpin puak Gerson ialah Elyasaf bin Lael.
25, Yang harus dipelihara oleh bani Gerson dalam Kemah Pertemuan ialah Kemah Suci dan Kemah dengan tudungnya, tirai pintu Kemah Pertemuan,
26, layar pelataran dan tirai pintu pelataran yang ada sekeliling Kemah Suci dan mezbah, dan talinya, termasuk segala pekerjaan yang berhubungan dengan semuanya itu.
27, Puak Kehat terdiri dari kaum Amram, kaum Yizhar, kaum Hebron dan kaum Uziel; itulah kaum-kaum Kehat.
28, Jumlah pencatatan mereka ketika semua laki-laki yang berumur satu bulan ke atas dicatat ada delapan ribu enam ratus orang, yakni mereka yang memelihara barang-barang kudus.
29, Kaum-kaum bani Kehat ini berkemah pada sisi Kemah Suci sebelah selatan.
30, Pemimpin puak Kehat dan kaum-kaumnya ialah Elisafan bin Uziel.
31, Yang harus dipelihara mereka ialah tabut, meja, kandil, mezbah-mezbah, perkakas tempat kudus yang dipakai untuk menyelenggarakan ibadah, juga tirai, termasuk segala pekerjaan yang berhubungan dengan semuanya itu.
32, Adapun pemimpin tertinggi orang Lewi ialah Eleazar, anak imam Harun, yang mengawasi mereka yang memelihara barang-barang kudus.
33, Puak Merari terdiri dari kaum Mahli dan kaum Musi; itulah kaum-kaum Merari.
34, Jumlah pencatatan mereka ketika semua laki-laki yang berumur satu bulan ke atas dicatat ada enam ribu dua ratus orang.
35, Pemimpin puak Merari dan kaum-kaumnya ialah Zuriel bin Abihail. Mereka berkemah pada sisi Kemah Suci sebelah utara.
36, Yang ditugaskan kepada bani Merari untuk dipelihara ialah papan Kemah Suci, kayu lintangnya, tiang-tiangnya, alasnya, segala perabotannya, termasuk segala pekerjaan yang berhubungan dengan semuanya itu,
37, juga tiang pelataran sekelilingnya, alas, patok dan talinya.
38, Yang berkemah di depan Kemah Suci di sebelah timur, di depan Kemah Pertemuan, ialah Musa, dan Harun serta anak-anaknya, yang mengerjakan tugas pemeliharaan tempat kudus bagi orang Israel; tetapi orang awam yang mendekat, haruslah dihukum mati.
39, Jumlah orang Lewi yang sesuai dengan titah TUHAN dicatat oleh Musa dan Harun, menurut kaum-kaum mereka, yakni semua laki-laki yang berumur satu bulan ke atas, ada dua puluh dua ribu orang.
40, Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Catatlah semua anak sulung laki-laki Israel yang berumur satu bulan ke atas, lalu hitunglah jumlah mereka,
41, dan ambillah orang-orang Lewi bagi-Ku--Akulah TUHAN --sebagai ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel, juga hewan orang Lewi ganti semua anak sulung di antara hewan orang Israel."
42, Maka Musa mencatat semua anak sulung yang ada pada orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
43, Semua anak sulung laki-laki yang dicatat namanya dalam pencatatan itu, yakni yang berumur satu bulan ke atas, ada dua puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh tiga orang.
44, Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
45, "Ambillah orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel, juga hewan orang Lewi ganti hewan mereka, supaya orang Lewi itu menjadi kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN.
46, Sebagai uang tebusan untuk kedua ratus tujuh puluh tiga anak sulung Israel yang melebihi jumlah orang Lewi itu,
47, haruslah engkau mengambil lima syikal seorang; engkau harus mengambilnya menurut syikal kudus--syikal ini dua puluh gera beratnya--.
48, Berikanlah perak itu kepada Harun dan anak-anaknya sebagai uang tebusan untuk orang-orang yang kelebihan itu."
49, Lalu Musa mengambil uang tebusan untuk orang-orang yang melebihi jumlah mereka yang telah ditebus oleh orang Lewi itu;
50, dari pada anak-anak sulung Israel diambilnya perak itu, seribu tiga ratus enam puluh lima syikal, ditimbang menurut syikal kudus,
51, maka Musa memberikan uang tebusan itu kepada Harun dan anak-anaknya sesuai dengan titah TUHAN, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
© Renungkanlah
Hi Guys, yuk kita Sate. Aku ajak kalian untuk membayangkan menjadi salah satu dari orang Israel pada waktu melakukan perjalanan menuju tanah perjanjian. Nah sekarang tuh lagi di padang gurun otw ke tanah perjanjian. Akan tetapi di antara kemah-kemah bangsa Israel ada rumah Tuhan—Kemah-Nya yang suci—yang akan Ia bawa berjalan keliling padang gurun bersama umat-Nya. Dan seperti kita belajar bersama kemarin di Imamat, Tuhan Allah itu kan Kudus, Tuhan bukan Pribadi yang sembarangan. Tidak semua orang bisa keluar-masuk rumah-Nya. Tidak semua orang bisa mengurus properti-Nya. Bahkan mendekat tanpa izin bisa berujung maut.
Lalu pertanyaannya: siapa yang boleh tinggal dekat dengan hadirat Tuhan? Siapa yang cukup kudus untuk melayani Dia dan menjaga semua perabot-Nya yang kudus itu?
Bilangan 3 memberikan jawaban yang menyimpan pesan yang sangat dalam untuk kita hari ini—pesan tentang identitas, panggilan, dan penebusan. Di balik daftar panjang nama, angka, dan tugas itu, tersembunyi sebuah kisah besar: tentang mengapa Tuhan memilih suku Lewi menggantikan semua anak sulung Israel; tentang bagaimana Tuhan menyatakan bahwa seluruh umat adalah milik-Nya, dan tentang bagaimana Dia menetapkan struktur pelayanan yang mencerminkan kekudusan dan keselamatan.
Hari ini kita akan menikmati kisah tentang milik Allah yang ditebus—sebuah prinsip yang berbicara langsung kepada kita yang hidup di zaman modern ini. Karena sesungguhnya, kita semua adalah milik Tuhan. Tapi bagaimana kita bisa tahu bahwa kita sungguh milik-Nya? Dan apa artinya menjadi umat yang telah ditebus dan ditugaskan untuk melayani?
Ay 1-4, Nadab dan Abihu, dua dari empat anak Harun, mati karena mereka menyepelekan kekudusan. Mereka mempersembahkan "api asing"—api yang tidak diambil dari mezbah, api yang dibuat menurut kemauan mereka sendiri, bukan perintah Tuhan: siapa yang menentukan cara ibadah? Jika Tuhan adalah Raja, maka cara masuk ke hadirat-Nya harus ditentukan oleh-Nya.
Tuhan tidak main-main dengan hadirat-Nya. Kematian Nadab dan Abihu adalah peringatan keras: ketidaktundukan pada kekudusan adalah jalan maut. Anak Sulung
Ay. 5–13; 40–51, Setiap anak sulung di Israel seharusnya menjadi milik Tuhan (Kel. 13:2). Tapi Tuhan, dalam anugerah-Nya, mengganti mereka dengan orang Lewi. Jadi, alih-alih setiap anak sulung dari suku-suku lainnya melayani di Kemah Suci, orang Lewi gantiin mereka—mewakili mereka, melayani atas nama mereka.
Ini prinsip yang sangat dalam: penggantian sebagai cara Allah menebus umat-Nya.
Kita melihat ini dalam sistem penebusan: 22.000 orang Lewi menggantikan 22.000 anak sulung Israel. Tapi 273 orang tetap “tidak tertutup” dan harus ditebus dengan perak—5 syikal per orang. Ini menunjukkan dua hal:
-
Tidak satu pun dari umat Allah boleh luput dari penebusan.
-
Penebusan itu ada harganya.
Bayangin deh, kamu lagi ditengah tengah umat Israel pas lagi sensus, lalu Musa mencabut undian dari kotak—beberapa anak sulung mendengar: “Seorang Lewi telah menebusmu.” Yang lain mendengar: “Bayarlah lima syikal.” Semuanya ditebus. Tak ada yang tertinggal. Tak ada yang tidak dibayar.
Ay. 17–39, Tuhan tidak hanya memilih siapa yang melayani. Dia juga menetapkan bagaimana mereka melayani. Ada struktur, tanggung jawab, dan urutan:
-
Gerson menjaga tirai dan penutup luar.
-
Kehat menjaga benda-benda kudus (tanpa menyentuhnya secara langsung).
-
Merari merawat kerangka dan struktur fisik.
-
Imam-imam Harun menjadi pengawas seluruh pelayanan.
Setiap orang memiliki tempat. Setiap peran penting. Tidak ada yang lebih kudus dari yang lain, hanya berbeda fungsi.
Allah hadir di tengah umat-Nya, Orang Lewi menjadi “pengawal” kehadiran Allah—agar orang lain tidak mati (Bil. 3:10, 38). Mereka menjadi tembok perlindungan antara kekudusan Allah dan kenajisan umat.
Ini menggarisbawahi satu kenyataan spiritual: tanpa pengantara, hadirat Allah mematikan. Tapi melalui penggantian, Allah menyediakan jalan agar umat dapat mendekat. Ini menyiapkan jalan bagi kita untuk memahami peran Yesus sebagai Imam Besar yang bukan hanya membawa korban, tapi menjadi korban itu sendiri.
Tuhan Yesus adalah Anak Sulung Allah (Kol. 1:15), yang bukan hanya menebus 273 orang dengan lima syikal, tapi menebus seluruh umat manusia dengan darah-Nya sendiri. Ia menggantikan kita dalam pelayanan, dalam kematian, dan dalam penghakiman.
© Refleksikanlah
Guys, Bilangan 3 mengajarkan kita satu hal penting: Tuhan peduli pada detail pelayanan kita—karena Dia adalah Allah yang kudus dan setia.
Mari seperti orang Israel, yang taat menghitung dan menempatkan sesuai perintah Tuhan. Mereka nggak nanya: “Kenapa harus hitung-hitung gitu sih?” Mereka patuh, karena mereka tahu: Tuhan layak ditaati dalam hal besar maupun kecil.
Kalau kamu dipanggil untuk melayani, di posisi manapun—jangan lihat besar kecilnya pelayananmu. Lihat besar kasih-Nya yang sudah memilih dan menebus kamu.
Yuk bisa yuk. Taat yuk. Melayani yuk. Karena Tuhan yang kudus telah menebus kita dengan kasih-Nya yang besar.
© Pertanyaan Reflektif
1. Bayangkan kamu sedang duduk di kemah keluargamu. Matahari padang gurun mulai turun, dan dari kejauhan kamu melihat para Lewi mulai mengangkat tiang-tiang Kemah Suci. Mereka bergerak teratur—ada yang hanya boleh memegang kain penutup, ada yang memikul barang-barang suci dengan penuh rasa gentar. Kamu tidak boleh dekat-dekat, karena sekali salah langkah, bisa mati.
Kalau kamu hidup di tengah bangsa Israel waktu itu, bagaimana perasaanmu melihat Allah begitu kudus dan serius soal aturan ibadah?
Apakah kamu akan merasa terintimidasi, atau justru ditarik untuk lebih hormat dan takut akan Dia?
2. Nadab dan Abihu—dua anak Harun, imam sendiri—mati karena mempersembahkan api asing. Mereka tidak menghormati aturan Tuhan. Dan Tuhan tidak kompromi. Sekarang, para Lewi diangkat karena mereka pilihan Tuhan untuk menggantikan anak sulung Israel. Mereka menjadi “penebus” bagi seluruh umat.
Apa yang kamu pelajari tentang hati Allah yang kudus namun juga menyediakan pengganti, supaya umat-Nya tidak binasa?
Apakah kamu pernah mencoba “mendekati Tuhan” dengan cara sendiri—dengan niat baik tapi tanpa taat penuh? Bagaimana perasaanmu mengingat konsekuensinya?
3. Tuhan menetapkan setiap orang pada tugasnya. Suku Lewi dibagi tiga: Gerson, Kehat, Merari. Tidak semua tugasnya kelihatan penting—ada yang hanya membawa pasak dan tali-tali tenda. Tapi Tuhan mencatat semua dengan detail. Tidak ada yang kecil di mata-Nya.
Kalau kamu merasa peranmu di tengah umat Tuhan kecil, tidak terlihat, bagaimana Bilangan 3 mengubah perspektifmu?
Apakah kamu bersedia setia dalam bagianmu, meski tampaknya tidak “se wow” yang lain?
4. Tuhan berkata kepada Musa, “Ambillah orang Lewi sebagai milik-Ku... sebagai pengganti semua anak sulung.” Ini soal penebusan. Tuhan punya hak atas hidup seluruh umat-Nya, dan Dia menuntut hidup yang kudus bagi-Nya.
Apakah kamu menyadari bahwa hidupmu sekarang adalah milik Tuhan, bukan milikmu lagi?
Dalam bagian mana dari hidupmu kamu merasa sulit menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan yang kudus dan layak memiliki semuanya?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan Yesus, Aku bersyukur karena Engkau bukan Allah yang sembarangan. Engkau menetapkan aturan karena Engkau suci dan Engkau mau mendekat tanpa membinasakan. Terima kasih karena Engkau memilih orang-orang seperti Lewi untuk menanggung tanggung jawab besar, dan karena Engkau selalu menyediakan jalan penebusan agar umat-Mu tidak binasa.
Tuhan, tolong aku untuk melihat kekudusan-Mu bukan sebagai beban, tapi sebagai undangan untuk hidup benar dan setia. Bila aku tergoda mendekat pada-Mu dengan cara-cara yang mudah, ingatkan aku akan Nadab dan Abihu. Bila aku merasa peranku kecil dan tidak berarti, teguhkan aku seperti para keturunan Merari yang memikul pasak-pasak tenda—karena tidak ada yang sia-sia di mata-Mu.
Ajari aku untuk taat, karena aku mengasihi-Mu.
Tuhan, mampukan aku untuk mengikuti kehendak-Mu dengan rendah hati dan gentar.
Amin.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment