- Get link
- X
- Other Apps
© Bilangan 21: 21-30
Peperangan melawan Sihon, raja Hesybon
21, Kemudian orang Israel mengirim utusan kepada Sihon, raja orang Amori, dengan pesan:
22, "Izinkanlah kami melalui negerimu; kami tidak akan menyimpang masuk ke ladang-ladang dan kebun-kebun anggurmu, kami tidak akan minum air sumurmu, di jalan besar saja kami akan berjalan, sampai kami melalui batas daerahmu."
23, Tetapi Sihon tidak mengizinkan orang Israel berjalan melalui daerahnya, bahkan ia mengumpulkan seluruh laskarnya, lalu keluar ke padang gurun menghadapi orang Israel, dan sesampainya di Yahas berperanglah ia melawan orang Israel.
24, Tetapi orang Israel mengalahkan dia dengan mata pedang dan menduduki negerinya dari sungai Arnon sampai ke sungai Yabok, sampai kepada bani Amon, sebab batas daerah bani Amon itu kuat.
25, Dan orang Israel merebut segala kota itu, lalu menetaplah mereka di segala kota orang Amori, di Hesybon dan segala anak kotanya.
26, Sebab Hesybon ialah kota kediaman Sihon, raja orang Amori; raja ini tadinya berperang melawan raja Moab yang lalu, dan merebut dari tangannya seluruh negerinya sampai ke sungai Arnon.
27, Itulah sebabnya penyair-penyair berkata: "Datanglah ke Hesybon, baiklah dibangun dan baiklah diperkuat kota kediaman Sihon itu!
28, Sebab api keluar dari Hesybon, nyala dari kota kediaman Sihon, yang memakan habis Ar-Moab, yang berkuasa atas bukit-bukit di sepanjang sungai Arnon.
29, Celakalah engkau, ya Moab; binasa engkau, ya bangsa Kamos! Ia membuat anak-anaknya lelaki menjadi orang-orang pelarian, dan anak-anaknya perempuan menjadi tawanan kepada Sihon, raja orang Amori.
30, Kita telah menembaki mereka, Hesybon binasa sampai ke Dibon, dan kita menanduskannya sampai ke Nofah, yang terbentang sampai ke Medeba.
"Renungkanlah”
Hello Guys. Kita SaTe lagi hari ini untuk memberi makan bagi jiwa kita, dan tentu menolong kita semakin mengenal Tuhan Yesus-Juruselamat, penebus, dan pemilik hidup kita.
Btw, kita tuh pernah banget ngerasa hidup aneh banget ga sih. Udah hidup sehat dengan berolahraga, cukup nutrisi, tau-tau bangun tidur badan keseleo lah, nyeri lah, aneh banget ya kan. Atau di kantor kita gak ngikutin SOP, prosedur yang berlaku, kita nggak cari masalah, nggak minta ribut… tapi malah dapat perlawanan dari tempat yang nggak terduga. Heumm
Di sela permasalahan yang kita alami itu, ada sebagain kita tuh yang bagusnya masih inget Tuhan, “Tuhan, aku cuma minta pintu kecil dibuka. Kenapa tiba-tiba muncul tembok segede ini di depan?” hadeuhh
Wait guys, sebelum kamu buru-buru bilang, “Hidup nggak adil banget sih,” coba dengar kisah Israel di perbatasan Sihon. Kisah ini bukan cuma kisah sejarah… tapi pola yang sama yang Tuhan sering lakukan juga dalam hidup kita.
Menariknya: Tuhan gak cuma bukain jalan, Tuhan bahkan pakai musuh untuk nulis ulang cerita kemenangan umat-Nya. Woww
Ayat 21-23. Guys di bagian ini, kondisi bangsa Israel udah bener-bener super lelah.
Perjalanan panjang yang mereka telah lalui, , rombongan besar diantara mereka, belum lagi logistik terbatas. Saat itu mereka mengajukan permintaan yaitu:
“Biarkan kami melintas, melalui negerimu.”
Kata melintas menegaskan: mereka tidak ingin tinggal, tidak ingin berhenti, hanya ingin melewati.
Musa mengirim pesan diplomatik yang sopan, hampir identik dengan bahasa di Bilangan 20:14–17.
"Kami benar-benar tidak akan mengambil jalur samping, tidak akan masuk ladang, tidak akan menyentuh kebun anggur, bahkan air sumur pun tidak akan disentuh.
Saat mereka minta kepada Edom, bangsa itu menolak, tapi tidak menyerang.
Tapi Sihon? sama sekali tidak memberi izin, dan kemudian mengumpulkan seluruh laskarnya dengan intensi perang.
Sihon keluar menyongsong Israel, itu maksudnya mereka gak nunggu diserang., gak diem aja di daerahnya untuk bertahan. Tapi melakukan serangan ofensif.
Sedangkan Israel cuman mau numpang lewat, gak nyari perang sama sekali. menghadeh 😓
Ay. 24–25, Setelah Sihon maju menyerang, “Israel mengalahkan mereka dengan mulut pedang.”
Israel memperoleh kemenangan karena adanya intervensi langsung Allah.
“dan Israel mewarisi negerinya.” Ini bagian dari rencana covenant.
Wait, what? Rencana Covenant apa sih?
Gini guys, waktu Saat Teduh Kejadian, kamu pasti notice kata “mewarisi tanah” berkali-kali muncul misalnya di: Kejadian 12 (panggilan Abraham), Kejadian 15 (perjanjian potongan hewan), Kejadian 17 (perjanjian sunat), Kejadian 26 (janji kepada Ishak), Kejadian 28 (janji kepada Yakub).
Dalam setiap peristiwa itu, Allah berkata:
“Ketika kamu sampai waktunya, keturunanmu akan MEWARISI tanah itu.” (Kej. 17:8)
Now, di Bilangan 21, kata “mewarisi tanah” muncul lagi.
Artinya apa?, Artinya, Guys…
peperangan ini bukan sekadar usaha untuk pertahanan diri. Namun, ini bagian dari peta besar keselamatan ALLAH yang sedang berjalan.
Allah tidak gak kayak sesuai mood-Nya aja pengen kasih Israel menang.
Allah sedang menepati firman yang sudah beliau ucapkan 500 tahun sebelumnya. Daebak!!
Itu sebabnya alur Bilangan 21 kayak puzzle besar yang potongannya mulai masuk ke tempatnya masing-masing dan udah hampir kesusun semua kelihatan gambar besarnya:
-
Abraham dijanjikan tanah
-
Ishak diteguhkan
-
Yakub menerima janji
-
Israel keluar dari Mesir
-
Generasi lama gagal percaya
-
Dan sekarang… generasi baru dipimpin masuk menggenapi janji itu
Israel mengambil alih daerah antara: Sungai Arnon (selatan) dan Sungai Yabok (utara), tetapi tidak menyeberang masuk wilayah Amon, sebab Amon adalah keturunan Lot, masih kerabat jauh dari Israel, bangsa yang Tuhan juga beri tanah sendiri. Melalui perikop ini kita juga melihat bahwa Allah bukan hanya setia kepada Israel, Allah juga setia pada penataan bangsa-bangsa lain misalnya dalam teks ini adalah Amon.
Ay. 26–30, Penulis mengambil kutipan dari balada perang Amori, lagu yang dulu dipakai untuk mengejek Moab karena ditaklukkan oleh Sihon.
Ay. 27, Ada lirik Satire yaitu “Datanglah ke Hesybon! Biarlah ia dibangun dan diperkuat menjadi kota Sihon!” Ini lagu kebanggaan kekaisaran kecil Amori. Mereka memuliakan Hesybon sebagai simbol supremasi Sihon. Tapi ironi ilahi mulai muncul…Kota yang mereka banggakan itu sebentar lagi jadi milik Israel.
Ay. 28 “Sebab api keluar dari Hesybon…”
Api ini awalnya untuk mengejek Moab. Sekarang, Tuhan membaliknya 🔥 “Api yang dulu kamu nyanyikan… sekarang berbalik membakar kamu.”
Ay. 29 “Celakalah engkau, Moab!”
Amori mengejek dewa Moab, Kemos: “Celakalah engkau, Moab. Binasa engkau, bangsa Kemos!”
Ironi terjadi, Tuhan membalikkan ejekan itu, sekarang Amori yang “binasa.”
Ay. 30 Israel mengambil alih lagu itu.
Mereka menjawab lagu perang Amori dengan versi yang sudah dibalik Tuhan.
Lagu kesombongan Amori berubah menjadi:
-
ratapan mereka,
-
kemenangan Israel,
-
dan bukti bahwa Allah menulis ulang sejarah.
Ini teologi naratif yang sangat kuat:
Allah tidak hanya mengalahkan musuh,
Ia juga mengalahkan narasi kebanggaan musuh.
Kisah Israel melawan Sihon adalah bayangan dari karya Kristus bagi kita:
-Sama seperti Israel ditolak saat meminta jalan damai, demikian pula Kristus datang kepada dunia dan ditolak oleh manusia;
-Sama seperti Allah sendiri yang berperang bagi Israel dan memberi mereka kemenangan serta warisan tanah sesuai perjanjian, demikian pula Kristus berperang bagi kita di kayu salib, menaklukkan dosa dan maut, dan memberi kita warisan hidup yang baru;
-dan sebagaimana Tuhan membalikkan lagu kesombongan bangsa Amori menjadi cerita kemenangan Israel, demikian pula Kristus membalikkan “lagu kekalahan” dunia menjadi “lagu kebangkitan” ketika Ia bangkit dari kematian. Melalui Kristus, kita melihat bahwa Allah yang menepati covenant di Bilangan 21 adalah Allah yang sama yang menepati janji keselamatan-Nya dalam hidup kita hari ini. Puji Tuhan Yesus Penebus
© Refleksikanlah
Guys, kisah ini mengingatkan kita bahwa sering kali “Sihon” dalam hidup muncul justru ketika kita tidak sedang mencari masalah—kita cuma mau lewat, hidup baik-baik, jalani hari tanpa drama, eh gak ada angin gak ada hujan konflik atau tekanan datang menghantam.
Israel pun tidak memulai peperangan; justru peperangan yang mendatangi mereka. Lewat kisah ini Tuhan sedang menunjukkan bahwa jalan damai yang tertutup gak melulu tanda Ia menjauh, tetapi bisa jadi cara Ia mengarahkan kita pada sesuatu yang lebih besar dalam rencana-Nya. Seperti Allah mengubah serangan Sihon menjadi warisan tanah, demikian pula Ia mampu memakai penolakan, kelelahan, atau tekanan yang kita alami sebagai bagian dari penyertaan-Nya dengan cara membawa kita memasuki “wilayah rohani” yang dulu tidak kita lihat.
Kalau kita tarik ke kehidupan sehari-hari, “Sihon” bisa muncul di mana saja: di kantor ketika niat baik disalahpahami, di kampus saat gosip datang tanpa alasan, di pelayanan ketika ketulusan malah dikritik, atau bahkan di rumah ketika perhatian dianggap keliru.
“Sihon” itu muncul lewat email yang bikin cemas, komentar pedas, makian client, target yang belum tercapai, atau hubungan yang mendadak renggang. Kita cuma ingin lewat, ingin hidup tenang, bekerja jujur, menjaga hati, tapi hidup seperti berbalik menyerang. Namun lewat kisah ini kita belajar: ancaman hari ini bisa jadi jalan baru yang Tuhan sedang buka untuk kedewasaan, arah baru, atau pertumbuhan rohani. Dan apa pun yang terjadi, pegang ini erat-erat guys: Tuhan tetap memegang pena terakhir dalam cerita hidup kita. kerennn
© Pertanyaan Reflektif
Bagian mana dari kisah Israel melawan Sihon yang paling menggambarkan keadaan hidupmu saat ini: ditolak, diserang, atau sedang diarahkan Tuhan ke arah baru?
-
Apa “Sihon” dalam hidupmu hari ini? Situasi apa yang menekan atau menyerangmu walau kamu tidak mencarinya?
-
Jika Tuhan bisa membalikkan lagu kesombongan Amori menjadi kemenangan Israel, bagian hidupmu mana yang kamu percaya Tuhan juga bisa balikkan menjadi kemenangan?
-
Dalam hal apa kamu melihat bahwa Tuhan sedang menata langkahmu, bahkan melalui hal yang tidak kamu rencanakan?
-
Apa tiga hal kecil atau besar yang kamu syukuri hari ini sebagai tanda bahwa Tuhan masih memegang pena terakhir dalam cerita hidupmu?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan Yesus, terima kasih karena Dikau Tuhan yang berperang bagi umat-Mu. Ketika jalan damai tertutup, ketika tekanan atau serangan datang tanpa alasan, ajari aku percaya bahwa Dikau sedang menuntun langkahku kepada rencana-Mu yang lebih besar. Ajar aku melihat bahwa apa yang tampak sebagai ancaman bisa jadi jalan baru yang Dikau buka. Tuhan, balikkan setiap narasi yang menjatuhkan hidupku menjadi cerita kemenangan-Mu, seperti Dikau membalikkan kisah Sihon bagi Israel. Pegang erat hatiku, tuntun langkahku, dan mampukan aku untuk selalu bersyukur karena Dikau setia dan tidak pernah meninggalkan aku. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment