© Bilangan 21: 31-35

 © Bilangan 21: 31-35

Peperangan melawan Og, Raja Basan

31, Demikianlah orang Israel diam di negeri orang Amori. 
32, Setelah Musa menyuruh orang mengintai kota Yaezer, mereka merebut segala anak kota Yaezer dan menghalau orang-orang Amori yang ada di situ.
33, Kemudian berpalinglah mereka dan maju ke arah Basan. Lalu Og, raja Basan, beserta segala rakyatnya maju ke Edrei menjumpai mereka untuk berperang.
34, Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Janganlah takut kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia dengan seluruh rakyatnya dan negerinya ke dalam tanganmu, dan haruslah kaulakukan kepadanya seperti yang kaulakukan kepada Sihon, raja orang Amori, yang diam di Hesybon."
35, Maka mereka mengalahkan dia dan anak-anaknya dan seluruh rakyatnya, sehingga seorangpun dari mereka tidak ada yang dibiarkan terlepas; lalu mereka menduduki negerinya.  

  "Renungkanlah

Hello Guys. Yuk kita sate.  

Ay. 31–32,  Setelah kemenangan melawan Sihon, teks memberi kita detail menarik yaitu Musa kembali muncul sebagai pemimpin aktif,  ia mengutus pengintai ke Yaezer. Well, tentu ini bukan sekedar strategi militer; namun hal ini menegaskan bahwa pemimpin sejati mendengar Tuhan, lalu bertindak dengan kebijaksanaan yang Tuhan berikan kepadanya.

Yaezer sendiri bukan kota Amori dari awal.  Dari catatan arkeologi, lokasinya diperkirakan di Khirbet Gazzir, sekitar 15 km dari Amman.  Sihon dan Og kemungkinan memperluas wilayah mereka, sehingga Yaezer jatuh di bawah kuasa mereka.  Itu sebabnya teks mengatakan “orang Amori yang ada di sana” bukan “orang Amori asli sana.”

So guys, Israel menaklukkannya dengan cepat.  Narasinya tenang, singkat, tapi teologinya jelas: ketika Tuhan memimpin, langkah kecil, bahkan pengintaian,menjadi bagian dari karya besar-Nya. intinya mah ikut aja jalan cerita Tuhan^^

Ayat 33, Setelah Yaezer, Israel bergerak ke utara. Og, Raja Basan, salah satu penguasa paling ditakuti di seluruh wilayah Kanaan (Ul. 3:11), datang dengan seluruh pasukannya ke Edrei (dekat Der’a modern, kawasan Suriah–Yordania).

Kedatangan Og merupakan intimidasi besar-besaran.  Why? sebab Og adalah simbol:

  • kekuasaan lama yang menakutkan,

  • sistem penindasan,

  • “raksasa-raksasa” hidup yang mengancam masa depan Isreal                                                            

Ayat 34, Tuhan berbicara langsung kepada Musa: Jangan takut kepadanya, sebab Aku menyerahkan dia… ke dalam tanganmu.”

Ini same exact message yang pernah Tuhan berikan dulu, saat Israel pertama kali berhadapan dengan “ketidakmungkinan” memasuki Tanah Perjanjian (Bil. 14:9).

Fear bukan cuma emosi; dalam Bilangan, ketakutan adalah sikap yang berpotensi menjadi pemberontakan rohani.

Sebab takut membuat Israel:

  • lupa Tuhan,

  • lupa janji-Nya,

  • dan lupa siapa diri mereka dalam rencana Allah.

Jadi, ketika Tuhan berkata “Jangan takut”, kalimat tersebut merupakan deklarasi ilahi:
“Aku—YHWH—yang akan bertarung untukmu.”

Ayat 35, Israel taat. Mereka maju. Dan mereka menang total.

Tidak ada keturunan Og yang tersisa untuk meneruskan takhta Basan. Secara teologis, ini menegaskan bahwa:

  • Keteraturan lama yang melawan Allah berakhir.

  • Israel dibentuk untuk masa depan yang baru.

  • Sang Raja Besar (YHWH) menetapkan wilayah dan sejarah bagi umat-Nya.

Serangkaian kemenangan di Bilangan 21 menjadi fondasi iman ketika mereka nanti menyeberang Yordan bersama Yosua.  Keren yaaa guyss...

Kisah Israel melawan Og menunjuk kepada Kristus, Beliau yang mengalahkan “raksasa” terakhir: dosa, maut, dan kuasa kegelapan.

Jika Musa berkata, “Jangan takut, sebab Allah menyerahkan musuh ke tanganmu,”
maka Kristus berkata:

“Di dunia kamu menderita, tetapi kuatkanlah hatimu,
Aku telah mengalahkan dunia.”
(Yoh 16:33)

Og adalah bayangan dari kuasa yang menindas manusia.
Kristus adalah Penggenap yang menghancurkan seluruh kuasa itu di salib.

Israel taat dan mengalami kemenangan.
Kita ikut Kristus, Sang Pemenang sejati, niscaya kita pun hidup dari kemenangan-Nya, bukan dari kekuatan kita.

Kemenangan Israel adalah proto-gambar kemenangan Kristus;
dan kemenangan Kristus menjadi dasar keberanian kita berjalan hari ini.

© Refleksikanlah

Guys, jujur… kita semua punya “Og” kita masing-masing ga sih?
Bagi sebagian dari kita, "Og" bentuknya kecemasan tentang masa depan, tekanan keluarga, luka batin yang belum selesai, atau rasa tidak layak yang kita sembunyikan dari banyak orang.

Seperti Israel, banyak kali kita merasa:

  • “Aku nggak sanggup.”

  • “Ini terlalu besar.”  Too BIG for me :(

  • “Musuhku lebih kuat dari aku.”

Dan Tuhan datang dengan suara:

“Jangan takut. Aku yang akan berperang untukmu.”

Israel menang bukan karena mereka kuat.
Mereka menang karena mereka taat pada Firman yang memimpin mereka.

Begitu juga kita.
Ketaatan kecil hari ini: mengampuni, jujur, berintegritas. bersaat teduh, berdoa, menjaga hati, mengambil langkah iman, sering menjadi pintu bagi kemenangan besar yang Tuhan ingin nyatakan dalam hidup kita.

Tuhan masih sama.  Dia masih memimpin kita melewati medan perang hidup,  sampai kita berdiri di tanah yang Dia janjikan untuk kita.

© Pertanyaan Reflektif

Raksasa apa (“Og”) yang sedang kamu hadapi saat ini?

Dari teks ini, apa yang kamu pelajari tentang karakter Allah?

Langkah ketaatan apa yang Tuhan sedang minta dari kamu minggu ini?

Di mana kamu merasa takut—dan bagaimana janji Tuhan menolongmu berdiri kembali?

Bagaimana kemenangan Kristus di salib memberi keberanian untuk hari ini?

© Berdoalah sesuai Firman

Tuhan Yesus penebus dan pemilik hidupku, aku sering takut.
Banyak hal yang terasa lebih besar dari kekuatanku.
Tapi hari ini aku belajar: Dikaulah Allah yang berperang bagi umat-Mu.
Tolong aku untuk taat, melangkah, dan percaya bahwa Dikau sudah menang.
Berikan aku iman yang hidup, iman yang membuatku tetap berdiri.
Di dalam nama Yesus, Sang Pemenang sejati. Amin.

Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu  *RL-SDG*

Comments