- Get link
- X
- Other Apps
Perjanjian antara Yakub dan Laban
43, Lalu Laban menjawab Yakub: "Perempuan-perempuan ini anakku
dan anak-anak lelaki ini cucuku dan ternak ini ternakku, bahkan
segala yang kaulihat di sini adalah milikku; jadi apakah yang dapat kuperbuat
sekarang kepada anak-anakku ini atau kepada anak-anak yang dilahirkan mereka?
44, Maka sekarang, marilah kita mengikat perjanjian, aku
dan engkau, supaya itu menjadi kesaksian antara aku dan engkau."
45, Kemudian Yakub mengambil sebuah batu dan didirikannya
menjadi tugu.
46, Selanjutnya berkatalah Yakub kepada sanak saudaranya: "Kumpulkanlah batu." Maka
mereka mengambil batu dan membuat timbunan, lalu makanlah
mereka di sana di dekat timbunan itu.
47, Laban menamai timbunan batu itu Yegar-Sahaduta, tetapi Yakub
menamainya Galed.
48, Lalu kata Laban: "Timbunan batu inilah pada
hari ini menjadi kesaksian antara aku dan engkau." Itulah sebabnya timbunan itu dinamainya Galed,
49, dan juga Mizpa, sebab katanya: "TUHAN kiranya
berjaga-jaga antara aku dan engkau, apabila kita berjauhan.
50, Jika engkau mengaibkan anak-anakku, dan
jika engkau mengambil isteri lain di samping anak-anakku itu, ingatlah,
walaupun tidak ada orang dekat kita, Allah juga yang menjadi saksi antara
aku dan engkau. "
51, Selanjutnya kata Laban kepada Yakub: "Inilah timbunan
batu, dan inilah tugu yang kudirikan antara
aku dan engkau--
52, timbunan batu dan tugu inilah menjadi kesaksian, bahwa
aku tidak akan melewati timbunan batu ini mendapatkan engkau,
dan bahwa engkaupun tidak akan melewati timbunan batu dan tugu ini mendapatkan
aku, dengan berniat jahat.
53, Allah Abraham dan Allah Nahor,
Allah ayah mereka, kiranya menjadi hakim antara kita." Lalu Yakub bersumpah demi Yang Disegani oleh
Ishak, ayahnya.
54, Dan Yakub mempersembahkan korban sembelihan di
gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu mereka
makan serta bermalam di gunung itu.
55, Keesokan harinya pagi-pagi Laban mencium cucu-cucunya
dan anak-anaknya serta memberkati mereka, kemudian
pulanglah Laban kembali ke tempat tinggalnya.
© Renungkanlah
Hi Guys, Yuk kita SaTe ! Kita lanjut ke edisi Laban dan Yakub lagi guys. Ay 43-44, Lalu Laban menjawab dan berkata kepada Yakub karena gak terima dengan pembelaan Yakub. Satu sisi emosi liat perilaku mantunya, sisi lain juga tersentuh dengan kasih sayang liat putri-putrinya. Saat itu baru Laban berasa akan berpisah untuk selamanya dengan putri-putri dan cucu-cucunya. Akhirnya Laban ngomong guys, "udah lah jangan pada emosi, anak perempuan ini, adalah anak-anak saya, anaknya mereka adalah cucu-cucu saya, ternak ini adalah ternak saya, dan semua yang kamu liat disini ya punya saya. Yang kulakukan sekarang adalah demi putri-putri saya, Sekarang mari kita buat perjanjian antara saya dan anda, dan biarlah perjanjian itu yang menjadi saksi antara kamu dan saya."
Ay 45, Yakub mengambil
sebuah batu, lalu menyusun batu-batu itu jadi semacam tugu
(tiang-metzebah-mezbah) untuk menjadi saksi dari perjanjian yang akan
dibuat. Ay 46, Yakub berkata kepada
semua kerabatnya dan kerabat Laban. Ay
47, Laban Menyebut mezbah itu JEGAT SHADUTHA-artinya Tumpukan kesaksian. Tetapi Yakub menyebutnya Galed- gabungan dari
Gal dan Ed dan artinya seperti istilah Aram-tumpukan saksi. Ay 48-53 Laban
berkata: tumpukan batu ini akan menjadi saksi antara kamu dan saya. Yahwe akan mengawasi saya dan kamu, jika
engkau menindas putri-putriku, atau jika engkau mengambil istri lain selain
putri-putriku. Ternyata Laban perhatian
sama putri-putrinya. Saat hendak
berpisah ini terlihat nyata bahasa yang menunjukan bahwa dia tidak cukup nyaman
dengan integritas Yakub. Padahal Yakub beristri dua juga gara-gara dia ya.
Tapi sekarang dia mau memastikan putrinya baik-baik aja. Tuhan akan menjadi saksi antara aku dan
kamu. Batu-batu ini akan menjadi saksi
bahwa aku tidak akan melewati tumpukan batu ini untuk nyamperin kamu, dan kamu
tidak akan melewatinya. Tuhan Abraham,
dan Tuhan Nahor akan menjadi hakim dinatara Laban dan Yakub.
Ay 54. Kemudian Yakub
mempersembahkan korban-secara harfiah ia menyembelih korban bakaran di atas
gunung untuk mengesahkan perjanjian itu.
Ia memanggil kerabatnya untuk makan roti. Perjamuan korban itu nantinya jadi bagian
integral dari ritual Ibrani. Mereka kemudian makan roti bareng-bareng dan
nginep di gunung itu sepanjang malem. Ay 55 Pagi pagi Laban bangun, dia mencium
putri-putrinya dan cucunya. Rahel-Lea
dengan anak-anak mereka. Gak ada
keterangan Laban mencium Yakub waktu berpamitan itu sebagaimana sambutan Laban
saat bertemu Yakub pertama kali, ia menyambut dengan ciuman dan pelukan, kali
ini hanya pada putri-putri dan cucunya.
Ia memberkati putri-putri dan cucu-cucunya lalu kembali ke tempatnya, ke
Padan-Aram.
Refleksikanlah
Hari ini kita belajar, bahwa
Allah tetap setia pada janjinya dan mau Yakub tetep pergi ke Kanaan-Tanah
perjanjain. Tuhan melembutkan hati Laban
sehingga membiarkan Yakub pergi beserta anak dan cucunya serta ternak-ternak
dan harta milik kayak tenda dll yang diakui sebagai miliknya. Tuhan juga melembutkan hati Yakub yang juga
keras kepala untuk bisa denger ayah mertuanya itu dan dengan tenang membuat
perjanjian. Kalau Tuhan gak
mengendalikan hati mereka berdua, pasti masih sama-sama keras mempertahankan
apa yang menurut mereka benar ☹ So,
TUHANLAH yang bisa mengubah, mengendalikan hati manusia.
Apa yang bisa kita terapkan
hari ini? Percaya pada Allah yang bisa
mengendalikan hati orang, dan dapat mengendalikan peristiwa hidup manusia. Jadi sewaktu waktu kamu sangat temperamen, berdoalah minta TUHAN melembutkan hatimu. Saat sedih berdoalah minta Tuhan menghiburmu 😊
Yuk bisa yuk
© Pertanyaan Reflektif
So guys, menurutmu kenapa Laban akhirnya menerima keputusan Yakub pergi membawa anak dan cucunya? Apa yang kamu pelajari dari pribadi Allah hari ini?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan Yesus tolonglah aku untuk PERCAYA bahwa TUHAN berdaulat atas hati
manusia Amin.
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita
#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
Comments
Post a Comment