- Get link
- X
- Other Apps
18, Lalu Musa kembali pada Yitro, mertuanya, dan berkata kepadanya, “Izinkanlah kiranya aku kembali kepada saudara-saudaraku, yang ada di Mesir, untuk melihat apakah mereka masih hidup.” Yitro berkata kepada Musa, “Pergilah dengan selamat.”
19,
Adapun Tuhan sudah berfirman kepada Musa di Midian, “Kembalilah
ke Mesir, sebab semua orang yang ingin mencabut nyawamu telah mati.”
20,
Kemudian Musa mengajak istri dan anak-anak lelakinya, lalu menaikkan mereka ke
atas keledai dan ia kembali ke tanah Mesir.
Ia memegang tongkat Allah itu ditangannya
21,
Firman Tuhan kepada Musa, “Pada waktu engkau hendak kembali ke
Mesir, ingatlah, supaya segala mukjizat yang telah Kupercayakan ke dalam
tanganmu, kauperbuat di depan Firaun.
Tetapi, Aku akan mengeraskan hatinya, sehingga ia tidak membiarkan bangsa
itu pergi.
22, Maka
engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN, Israel adalah
anak-Ku, anak-Ku yang sulung.
23, Sebab
itu, Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah
kepada-Ku. Jika engkau tidak mau
melepaskannnya, maka Aku akan membunuh anak lelakimu, anakmu yang sulung.”
24,
Tetapi, di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, Tuhan mendatangi Musa dan
berusaha untuk membunuhnya.
25,
Lalu Zipora mengambil pisau batu, memotong kulit khitan anaknya, kemudian
menyentuh kaki Musa dengan kulit itu sambil berkata, “Sesungguhnya engkau pengantin darah
bagiku.”
26,
Oleh karena itu Tuhan membiarkan Musa. “Pengantin Darah,” kata
Zipora waktu itu, sehubungan dengan sunat.
27,
Berfirmanlah Tuhan kepada Harun, “Pergilah ke padang gurun
menjumpai Musa.” Harun pergi dan bertemu
dengan dia di gunung Allah, lalu menciumnya.
28,
Kemudian Musa memberitahukan kepada Harun segala Firman TUHAN yang dititahkan
kepadanya dan segala tanda mukjizat yang diperintahkan kepadanya untuk dibuat.
29,
Lalu Musa beserta Harun pergi dan mengumpulkan semua tua-tua Israel.
30,
Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa, dan
membuat mukjizat-mukjizat itu di depan bangsanya.
31,
Lalu percayalah bangsa itu. Ketika
mereka mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan orang Israel dan melihat
kesengsaraan mereka, mereka berlutut dan sujuh menyembah.
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita Sate! Ay 18-25, Musa kan sudah diterima ya oleh bangsa Midian, karena itu dia harus izin dulu nih guys kalau mau pergi keluar dari bangsa Midian itu. Maka dari itu Musa minta izin ke kepala suku gitu, dia izin ke Yitro. Yitro tidak menentang Musa untuk melihat saudaranya, “pergilah dengan damai maksudnya, kamu boleh pergi, saya tidak menentang kepergianmu.” Ay 19, Tuhan berkata kepada Musa di Midian untuk pergi. Nampaknya Musa masih ada keengganan a.k.a mager guys, untuk pergi dan karena itu menunda kepergiannya. Walaupun sudah dapet izin dari Yitro untuk pergi, masih mager guys. Dia mungkin masih memikirkan tentang orang-orang yang ingin membunuhnya, kayak Firaun misalnya. Maka dari itu TUHAN meyakinkan Musa, pergilah, semua orang yang mengincar nyawamu sudah mati.”
Ay 20, Akhirnya Musa mau deh. Dia membawa istrinya
dan anak-anaknya. Gersom dan Eliezer
ditempatkan di atas keledai, satu-satunya keledai miliknya. Musa membawa tongkat Tuhan ditangannya. Ini
tongkat yang menjadi ular, yang diminta oleh Tuhan untuk dibawa. Ay 21-23, Musa akhirnya menyerahkan
kehendaknya pada TUHAN dan memasuki jalan kepatuhan. Tuhan menghiburnya dengan Firman-Nya,
memberikan lagi instruksi apa yang harus dikatakan Musa pada Firaun. Aku akan mengeraskan hatinya. Ungkapan
“mengeraskan hati” diucapkan pertama kali disini, dan nanti akan sering
diulang. Manusia mengeraskan hati
melawan TUHAN, Tuhan tidak ikut campur secara aktif untuk mengeraskan hati
siapapun. Jadi pada dasarnya manusia
emang ada bagian mengeraskan hati, termasuk si Firaun ini, Tuhan melembutkan
hati supaya gak keras hati, dilembutkan untuk mengikuti kehendak TUHAN. Nah tapi kali ini, si Firaun dibiarin pada
KERAS HATInya gitu maksudnya.
Ay 22, Musa harus ngomong ke
Firaun, Isreal adalah anak-KU. Setiap raja Mesir pada masa itu biasanya
menyebut dirinya “PUTRA RA- DEWA MATAHARI” dan mengklaim serta mengharapkan bantuan
dan perlindungan terus-menerus dari “orangtuanya” yaitu Dewa matahari. Disini
Dewa juga bisa menyatakan diri dan memberikan arahan bagimana mereka
bertindak. So Allah
Israel-YHWH-menggunakan istilah “anak” yang dipahami oleh Firaun dan jajaran
petinggi maupun penduduknya. “Anak
Sulung Saya” -satu-satunya bangsa yang telah Kuadopsi, dan mengikatkan diri-KU
dengan perjanjian. Ay 23, Jika Firaun
tidak mengizinkan Israel “Sang putra sulung” untuk beribadah digunung Allah,
maka Aku akan membunuh anak sulungmu.
Hufftt serem yak.
Ay 24-26 dari ngomongin
situasi menghadapi Firaun dan janji kemenangan atas Firaun, tiba-tiba beralih
ke ancaman kematian. Tuhan hendak
membunuh Musa?? Heumm ada apa ya? Nah, jadi
Zipora telah melahirkan putra keduanya, yaitu Eliezer beberapa hari sebelum
berangkat ke Mesir. Di wilayah Timur
itu, melahirkan bisa ekstra keluarin tenaga ya kan, zaman dulu belum ada
tekhnologi secanggih sekarang, bisa lumpuh, tapi paling banyak ya kehabisan
tenaga sehari atau dua hari. Belum pulih
tenaganya, tapi mereka harus melakukan perjalanan pula kan. Di hari kedelapan sejak kelahiran Eliezer
seharusnya disunat, tapi Zipora tidak menyukai ritus tersebut, dan menundanya,
Musa dengan lemah menyetujui permintaan illegal istrinya itu. Dipenghujung hari kedelapan, saat Musa
beristirahat malam, dia terserang penyakit tiba-tiba dan berbahaya, kejang
tiba-tiba. yang dianggapnya sebagai hukuman yang diberikan oleh Tuhan untuk
menghukum dosanya karena melanggar hukum, melanggar perintah Ilahi. Zipora memahami situasi itu, karena suaminya
sakit, gak bisa melakukan upacara, Zipora sendiri yang turun tangan. Ia mengambil pisau (batu pisau) memotong
kulup anak laki-lakinya dan dengan kesel melemparkan kulit khitan itu ke kaki
suaminya dengan celaan, pengantin berdarah. Musa adalah suami yang merugikannya,
menyebabkan darah anak laki-lakinya tertumpah untuk mempertahankan tradisi
sunat yang dianggapnya biadab. Musa
pulih, dan dapat melakukan perjalanan lagi (huffttt bayangin guys, cara Allah
mengingatkan Musa, serem yak). Tindakan Zipora diperhitungkan penghapusan
penyebab pelanggaran (tidak sunat dihari ke 8).
Ay 27-28, Adegan berubah
lagi. Musa sedang ada di padang untuk
memulihkan kekuatannya. Lalu ada Harun,
kakak laki-laki Musa, yang dapat berbicara dengan baik dan akan membantu Musa
melaksanakan Misi Allah. Harun memang mungkin telah merencanakan perjalanan
untuk mengunjungi Musa, dan akan mencarinya di Midian. Tuhan memberikan petunjuk untuk menemui Musa
digunung.Allah Dan mereka akhirnya
ketemu. Harun menciumi Musa. Musa segera
memberitahukan maksud Tuhan.
Ay 28, Musa memberitahu Harun
semua Firman TUHAN yang telah disampaikan pada Musa. Kedua bersaudara itu yakin akan perintah
TUHAN, Musa dengan bijak menyampaikan semua wahyu Allah pada Harun. Ay 29-31.
Musa nampaknya telah berpisah dengan Zipora dan anak-anaknya di Horeb
dan mengirim mereka kembali kepada Yitro untuk kebaikan keluarganya saat Musa
akan melakukan perjuangan bagi bangsanya.
Perjalanan dari Horeb ke Goshen mungkin memakan waktu beberapa
minggu. Setibanya di Gosyen, kedua
bersaudara itu, sesuai dengan perintah Allah, mengumpulkan tua-tua Israel,
semua orang yang menjalankan otoritas lokal.
Melalui mulut Harun, Musa menyatakan semua yang telah diwahyukan Allah
kepadanya, dari mulai Semak yang ada Api namun tidak terbakar, lalu mandat
Tuhan bagi Musa dan juga tiga Mukjizat yang diberikan Allah apda Musa. Orang Israel setelah mendengar perkataan
Harun, dan melihat tanda mukjizat mereka juga diyakinkan dan menundukkan
kepala, menyembah TUHAN yang utusannya telah muncul dihadapan mereka. Walaupun bangsa Israel ada dalam perbudakan
Mesir, namun mereka memiliki organisasi. Musa dan Harun tidak memiliki wewenang
untuk mengumpulkan orang-orang ini, tetapi dengan para tua-tua dan mereka
mengeluarkan undangan dan diterima oleh para penatua maka perkumpulan itu
mungkin terjadi. Dan kini bangsa Israel
menundukkan kepala, karena ALLAH-YHWH-Allah Abraham-Ishak dan Yakub nenek
moyang mereka, telah mengingat dan mengunjungi mereka melalui utusannya.
© Refleksikanlah
Guys, hari ini kita belajar, untuk
melakukan kehendak TUHAN memang perlu waktu pergumulan ya, seperti Musa, Ia
bergumul saat hendak menjalankan misi Allah, Ia memikirkan demi keselamatan
anak dan istrinya harus dikembalikan lagi ke Midian, kepada Yitro. Demi berjalannya misi Allah Ia siap untuk
ditolak bangsa Israel dan juga Firaun.
Namun satu demi satu Ia melihat pertolongan demi pertolongan dari Allah
Yahwe. Kita belajar cara ALLAH mendidik
dan menuntun Musa untuk menjalankan misi-Nya, hingga Musa bukan hanya paham
namun rela melaksanakannya. Kita belajar
dari Harun dan Musa yang melibatkan tua-tua bangsa Israel sebagai media untuk
mengumpulkan bangsa Israel. Dan
Akhirnya, pesan bahwa TUHAN mendengar seru doa Israel sampe ke bangsa Israel.
Yuk kita belajar menjalani
proses demi proses untuk mewujudkan maksud TUHAN bagi kita selama kita ada
didunia ini. 😊
Pertanyaan
Reflektif
Apa yang kamu pelajari dari
pribadi ALLAH hari ini? Apa yang kamu
pelajari dari pribadi Musa dan Harun? Menurutmu apa sih maksud TUHAN selama
kamu ada didunia ini untuk kamu pribadi?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan tolong aku untuk menjalani proses demi proses kehidupan dengan sabar
dan mau dipimpin oleh TUHAN amin
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita
#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
Comments
Post a Comment