- Get link
- X
- Other Apps
Di Mara dan di Elim
22, Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Teberau, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air.
23, Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara.
24, Lalu bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa, kata mereka: "Apakah yang akan kami minum? "
25, Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis. Di sanalah diberikan TUHAN ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan kepada mereka dan di sanalah TUHAN mencoba mereka,
26, firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau ."
27, Sesudah itu sampailah mereka di Elim; di sana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka di sana di tepi air itu.
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita Sate! Ay 22-27, Setelah menginap beberapa hari, di dekat titik pantai timur Teluk Suez, di mana mereka telah keluar dari perisiwa laut itu, orang Israel di bawah bimbingan tiang awan, melanjutkan perjalanan mereka, melalui jalur yang gersang, ke daerah bernama Mara. Pemberhentian pertama kemungkinan di deket laut Merah. Di sana ada 17 sumur ada padang rumput dan tamariska di tengah -tengah gurun pasir. Setelah itu mereka melewati padang gurun yang terik, kemungkinan ternak mereka sangat menderita, dan banyak hewan mungkin mati dalam perjalanan karena lokasi yang kering kerontang itu. Dalam perjalanan selama tiga hari mereka menemukan air. Tempat itu disebut "Mara,"atau "kepahitan,".
Ay 23-26. Gak jelas guys apakah tempat itu sudah memiliki nama pas kedatangan orang Israel, atau dikasih nama sama orang Israel. Mara berarti "pahit" dalam bahasa Ibrani. Memang ada beberapa mata air pahit di sekitarnya. Bangsa Israel langsung menggerutu guys, Lelah sama Musa. Sama kayak pas mereka kejebak waktu tentara Israel mengejar itu. "menggerutu" melampiaskan kekeselan mereka, dan dalam perikop ini, kesel karena gak ada air yang baik yang bisa diminum dengan layak. Mereka ngomong sama Musa, Apa yang harus kami minum? Ada kekecewaan, karena mereka udah jalan dari gurun kering kerontang, eh ada air, seneng dipikir bisa mengatasi kehausan berjam-jam mereka akan minum dan memuaskan dahaganya yang tak tertahankan, gercep mau minum, lah pas diseruput airnya pahit, bikin mual sehingga mereka gak bisa menelannya. Air yang sangat tidak menyenangkan ditelan pas haus banget banget, heum. Emang sih ada air, sepanjang mata memandang air di mana -mana, tapi setetes pun gak bisa diminum." percuma ya :( . Lalu Musa melempar tongkatnya, membuat air itu bisa dikonsumsi lagi.
Ayat 27. Setelah dari Mara, mereka ke Elim tidak diragukan lagi beberapa tempat di saluran yang relatif subur. Saluran ini berisi tiga sumber (semacam) mata air, Useit, dan Tayibeh, yang masing -masing dianggap oleh beberapa penulis sebagai elim sejati. Ini memiliki banyak mata air, tamariska yang melimpah, dan sejumlah pohon palem, padang rumputnya juga bagus seger seger di sebagian besar musim. Mereka berkemah di sana.
© Refleksikanlah
Guys, hari ini kita bisa melihat ya, orang Israel, padahal baru aja liat 10 tulah, liat laut terbelah, liat mujizat, begitu nemu kesulitan, langsung menggerutu (baca:marah-marah) sama Musa, bilangnya lebih baik di Mesir, hadeuh. Ya mungkin 2 jutaan orang jalan, bayangin aja gimana ngantri toilet, ngantri minum, ngantri segala macem, panasnya gak kebayang lagi haduh, mungkin ya mereka ribet ya, makanya emosian abis kepanasan-kering kerontang, haus pula, hal itu sampe mengaburkan cerita Indah TUHAN ALLAH yang menyertai mereka, heumm. Kita belajar juga dari Musa, yang wow sabar juga ya guys, dia kan sama sama melewati gurun, haus juga, tapi masih harus menghadapi kemarahan dan ngambeknya bangsa Israel, Musa mantul sih. Allah juga Panjang Sabar ya guys, untung bangsa Israel gak digulung debunya padang pasir, saking menggerutu dan cepat melupakan pertolongan Allah. karena itu kita bersyukur.
Yuk kita belajar untuk bersyukur atas pimpinan dan penyertaan TUHAN dalam hidup kita. Kalau sekarang kamu lagi ngalami kering kerontang di padang Gurun, trus udah rasanya pengen menggerutu karena kok Tuhan gak segera nolong sih ya. Nah saat itu terjadi, ingat Kasih dan perbuatan Tuhan buat kamu dan pegang itu untuk memberikan kekuatan baru buat kamu, Yuk bisa yuk!
© Pertanyaan Reflektif
Apa yang kamu pelajari dari pribadi ALLAH hari ini? Bayangin kalau kamu salah satu dari orang yang berjalan diarak-arakan padang pasir itu, kira-kira ngambek juga gak kayak bangsa Israel? Kalau kamu adalah Musa, diprotes sama bangsa Israel, gimana tuh kira-kira reaksi kamu?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan Yesus tolonglah aku untuk mengucapsyukur atas tindakan TUHAN dalam hidupku, amin
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita
#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
Comments
Post a Comment