- Get link
- X
- Other Apps
Membuat Kemah Suci
8, Lalu semua ahli di antara tukang-tukang itu membuat Kemah Suci dari sepuluh tenda dari lenan halus yang dipintal benangnya dan dari kain ungu tua, kain ungu muda dan kain kirmizi; dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun, dibuat orang semuanya itu.
9, Panjang tiap-tiap tenda dua puluh delapan hasta dan lebar tiap-tiap tenda empat hasta: semua tenda itu sama ukurannya.
10, Lima dari tenda itu dirangkap menjadi satu, dan yang lima lagi juga dirangkap menjadi satu.
11, Pada rangkapan yang pertama, di tepi satu tenda yang di ujung, dibuatlah sosok-sosok kain ungu tua dan demikian juga di tepi satu tenda yang paling ujung pada rangkapan yang kedua.
12, Lima puluh sosok dibuat orang pada tenda yang pertama dan lima puluh sosok pada tenda yang di ujung pada rangkapan yang kedua, sehingga sosok-sosok itu tepat berhadapan satu sama lain.
13, Dibuatlah lima puluh kaitan emas dan disambunglah tenda-tenda Kemah Suci, yang satu dengan yang lain, dengan memakai kaitan itu, sehingga menjadi satu.
14, Dibuatlah tenda-tenda dari bulu kambing menjadi atap kemah yang menudungi Kemah Suci, sebelas tenda dibuat orang.
15, Panjang tiap-tiap tenda tiga puluh hasta dan empat hasta lebarnya tiap-tiap tenda: yang sebelas tenda itu sama ukurannya.
16, Disambunglah lima dari tenda itu dengan tersendiri dan enam dari tenda itu dengan tersendiri.
17, Dibuatlah lima puluh sosok pada rangkapan yang pertama di tepi satu tenda yang di ujung, dan dibuat lima puluh sosok di tepi satu tenda pada rangkapan yang kedua.
18, Dibuat oranglah lima puluh kaitan tembaga untuk menyambung tenda-tenda kemah itu, sehingga menjadi satu.
19, Juga dibuatlah untuk kemah itu tudung dari kulit domba jantan yang diwarnai merah, dan tudung dari kulit lumba-lumba di atasnya lagi.
20, Dibuat oranglah untuk Kemah Suci itu papan dari kayu penaga yang berdiri tegak,
21, sepuluh hasta panjangnya satu papan dan satu setengah hasta lebarnya tiap-tiap papan.
22, Tiap-tiap papan ada dua pasaknya yang disengkang satu sama lain; demikianlah diperbuat dengan segala papan Kemah Suci.
23, Dibuat oranglah papan-papan untuk Kemah Suci, dua puluh papan pada sebelah selatan.
24, Dan empat puluh alas perak dibuat orang di bawah kedua puluh papan itu, dua alas di bawah satu papan untuk kedua pasaknya, dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan untuk kedua pasaknya.
25, Juga dibuat orang untuk sisi yang kedua dari Kemah Suci, pada sebelah utara, dua puluh papan
26, dengan empat puluh alas peraknya: dua alas di bawah satu papan dan seterusnya dua alas di bawah setiap papan.
27, Untuk sisi belakang Kemah Suci, pada sebelah barat, dibuat oranglah enam papan.
28, Dua papan dibuat orang untuk sudut Kemah Suci, di sisi belakang.
29, Kedua papan itu kembar pasaknya di sebelah bawah dan seperti itu juga kembar pasaknya di sebelah atas, di dekat gelang yang satu itu, demikianlah dibuat orang dengan kedua papan yang untuk kedua sudutnya itu.
30, Jadi ada delapan papan dengan alas peraknya: enam belas alas; dua-dua alas di bawah satu papan.
31, Dibuatlah juga kayu lintang dari kayu penaga: lima untuk papan-papan pada sisi yang satu dari Kemah Suci,
32, lima kayu lintang untuk papan-papan pada sisi yang kedua dari Kemah Suci, dan lima kayu lintang untuk papan-papan Kemah Suci yang merupakan sisi belakangnya, pada sebelah barat.
33, Dibuat oranglah kayu lintang yang di tengah menjadi melintang terus di tengah-tengah papan-papan itu dari ujung ke ujung.
34, Papan-papan itu disalut dengan emas, gelang-gelang itu dibuat dari emas sebagai tempat memasukkan kayu-kayu lintang itu, dan kayu-kayu lintang itu disalut dengan emas.
35, Dibuatlah tabir itu dari kain ungu tua, dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya; dibuat dengan ada kerubnya, buatan ahli tenun.
36, Dibuat oranglah untuk itu empat tiang dari kayu penaga dan disalutlah itu dengan emas, dengan ada kaitannya dari emas, lagi dituanglah empat alas perak untuk tiang itu.
37, Juga dibuat oranglah tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: tenunan yang berwarna-warna;
38, dan kelima tiangnya dengan kaitan untuk tiang itu; disalutlah ujungnya dan penyambung-penyambungnya dengan emas, dan kelima alasnya itu adalah dari tembaga.
© Renungkanlah
Hello guys, Sekarang kita masuk ke ayat 8-38. So, perikop ini tuh ngulang dari perikop sebelumnya, jadi Ay 8 sampai ay. 18 sama persis dengan Keluaran 26:1-11; ay. 19-34 sama persis dengan Keluaran 26:14-29; ay. 35, 36, sama persis dengan Keluaran 26:33, 34; dan 37-38, sama persis dengan Keluaran 26:36, 37.
So kita melihat dengan BIJAKSANA/HIKMAT dari TUHAN beberapa orang mengerjakan Kemah Suci ini sesuai bagian yang ditugaskan kepadanya, apa yang paling cocok untuknya, dan yang paling terampil di bidang tersebut misalnya jago ngurus kain, ya dia akan kerjain khusus urusan kain. Ada orang yang membuat sepuluh tirai, yang merupakan bagian yang tepat untuk Kemah Suci, dan yang dibuat pertama-tama, dan kemudian beberapa hal yang berkaitan dengannya; dan dari sini, sampai akhir pasal Keluaran 36:9, hanya ada catatan tentang pembuatan Kemah Suci, tirai-tirai, tutup-tutup, papan-papan, soket-soket, dan jeruji-jeruji, tutup pendamaian untuk ruang mahakudus, dan hiasan-hiasan untuk Kemah Suci, tepat seperti yang diperintahkan untuk dibuat; Musa berperan sebagai pembawa pesan Allah sekaligus cek apakah yang dibuat sesuai dengan yang diminta Allah. Bezaleel dan Oholiab mengerjakan bagiannya sambil mengkoordinir tim mereka. Keren gatuh, udah ada organisasi zaman itu ya :)
Sisa dari narasi ini menguraikan petunjuk yang telah diberikan, kayak gimana caranya menaati perintah-perintah Allah. Orang-orang, yang telah dimurnikan hatinya oleh bahaya penyembahan berhala, hajaran karena pelanggaran dan rasa malu, membawa lebih dari yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah Allah. Jadi kalau zaman now mah, udah ngerasa diampuni, udah dikasih kesempatan kembali, gak sia-siain moment, langsung melakukan apa yang Tuhan minta.
Kehadiran Allah melalui awan yang menjadi penunjuk jalan bagi mereka untuk berhenti dan berjalan. Walaupun sering kali mereka mendukakan Allah di padang gurun, tetapi awan (a.k.a. lambang kehadiran Allah) itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari dan ada api di dalamnya pada malam hari, sepanjang perjalanan mereka. Makanya guys, mereka bersyukur banget banget :) :)
© Refleksikanlah
Hi guys, Hari ini kita belajar, bangsa ini diajak untuk melihat kembali kasih setia ALLAH yang tak berkesudahan dalam hidup mereka, Puji TUHAN ALLAH. Kasih setia Allah juga tidak berkesudahan dalam hidup kita guys. Coba pikiran berapa sering sih kita ga taat sama TUHAN, atau medukakan hati Tuhan, berapakali kita beriman sempurna, gak bikin kesalahan apapun. Well, dalam kehidupan kita kan pasti ada ups and down ya, makanya mengingat kembali kasih setia TUHAN itu penting lho sama kayak TUHAN mengajak bangsa Israel mengingat kasih setia-Nya melalui perikop ini ��
Yuk kita belajar untuk TAAT sama TUHAN, mau memberikan yang terbaik dari apa yang kita punya: pikiran, perasaan dan tindakan sesuai kehendak-Nya. Kalau lagi stagnan, ingat kembali kasih setia-Nya dalam hidupmu Yuk bisa Yuk!!
© Pertanyaan Reflektif
Apa yang kamu pelajari tentang ALLAH hari ini?
Apa yang ALLAH sampaikan kepada-mu melalui perikop ini?
Bagaimana kamu menerapkan firman Tuhan ini dalam kehidupanmu sehari lepas sehari, di kantor, di rumah atau di manapun kamu berada?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan tolong aku untuk mau TAAT dan mau memberikan yang terbaik bagi Tuhan dalam pikiran, tindakan dan perkataanku, amin
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment