- Get link
- X
- Other Apps
Kematian Nadab dan Abihu
1, Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
2, Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.
3, Berkatalah Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.
4, Kemudian Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus, ke luar perkemahan. "
5, Mereka datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.
6, Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.
7, Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita SaTe. Pasal 10 adalah unit yang berdiri sendiri dan disusun sebagai sebuah struktur kiasmus. Apa sih Kiasmus? Kiasmus itu tulisan yang elemen pertama dan terakhir serupa, begitu juga elemen kedua dan berikutnya. Elemen kunci dalam tulisan jenis kiasmus ini biasanya berada di tengah-tengah contohnya di Imamat 10, mari kita cekkk:
A. Saudara-saudara berbuat dosa dan dihukum (10:1-5)
B. Musa memberikan instruksi kepada para imam (10:6-7)
C. YHWH memberikan instruksi kepada Harun (10:8-11)
B′. Musa memberikan instruksi kepada para imam (10:12-15)
A′. Saudara-saudara berdosa dan diampuni (10:16-20)
Fitur unik dari pasal ini-berbeda dengan pasal-pasal lainnya dalam Imamat. Dari Imamat 1-9 kita udah sama sama belajar bahwa sebagian besar tentang peraturan-peraturan. Di pasal ini memiliki dua narasi, (1) kisah-kisah tentang orang-orang yang memilih untuk mengambil jalan mereka sendiri yang bertentangan dengan apa yang diperintahkan oleh Allah. Contohnya dua putra Harun, anggota keluarga imam, melakukan kesalahan dalam praktik-praktik yang baru saja disampaikan kepada umat. Hal ini terjadi tepat di tengah-tengah pelaksanaan persembahan yang dijelaskan dalam pasal 9, pada hari pertama setelah upacara pentahbisan selama seminggu. Segera setelah perintah-perintah itu keluar dari bibir Musa, perintah-perintah itu dilanggar heummm people….. Meskipun mereka baru saja ditahbiskan bersama ayah mereka, Harun, dan adik-adik mereka, Eleazar dan Itamar, Nadab dan Abihu tidak berhati-hati dalam menjalankan ibadah. Mereka melanggar perintah-perintah Allah pada saat perintah-perintah itu pertama kali disampaikan di depan umum. Di Pasal 9, bangsa Israel melihat kemuliaan Tuhan termanifestasi lewat jatuhnya api kudus Allah, yang menghanguskan kurban-kurban sebagai tanda bahwa TUHAN ALLAH YHWH menerima “korban” mereka (9:24), kini mereka mengalaminya secara langsung, ketika api tersebut menghanguskan mereka sebagai kurban yang tidak dapat diterima.
Apa sih yang dilakukan oleh Nadab dan Abihu? Well, mereka membakar dupa guys. Dupa seharusnya dibakar di atas mezbah dupa bagian dalam (Kel. 30:1, 34-36; 40:5), dan dupa juga digunakan bersama persembahan sajian (pasal 2; bandingkan dengan Harun yang membakarnya di tempat Kudus pada Hari Raya Pendamaian, 16:12-13). Ini harus dibakar oleh para imam dengan cara yang ditentukan, yaitu di atas mezbah, dan ini tidak dilakukan dengan pembakar dupa. Hal ini mengindikasikan bahwa ada praktik yang dilakukan di luar peraturan ilahi yang disampaikan dalam pasal 1-9, seperti yang ditunjukkan oleh bagian terakhir dari 10:1. Selain itu, dupa biasanya digunakan dalam ibadah kafir (misalnya, 1 Raj. 3:3), sehingga pelanggaran ini bahkan mungkin melibatkan pengenalan ritual kafir ke dalam penyembahan kepada Yahweh a.k.a. sinkretis guys, parahh sih(lih. 26:30). Intinya mah si Nadab dan Abihu itu memberikan “korban” dengan cara lain selain yang ditentukan dalam pasal 1-9, menggunakan praktik-praktik penyembahan berhala, menggunakan milik pribadi dalam konteks pengorbanan, atau kombinasi dari semua itu - dapat menjelaskan mengapa kesalahan Nadab dan Abihu digambarkan sebagai "api yang tidak benar" Mereka tidak mengikuti kehendak Tuhan baik dalam hal wadah maupun api yang digunakan.
Ay2, Yahweh merespons dengan cara yang sama seperti Dia merespons persembahan yang diterima di pasal 9, tetapi dengan efek yang terbalik. Di sana, Ia mengirimkan api kudus-Nya untuk menghanguskan persembahan-persembahan yang baik (9:24); di sini, api berkobar dari tempat yang sama untuk menghanguskan persembahan-persembahan yang jahat beserta dengan api yang tidak kudus. Sukacita penerimaan digantikan oleh keheningan kematian. So Sad ☹. Ay 3, Musa memberikan penjelasan teologis kepada Harun tentang apa yang baru saja terjadi di depan mata bangsa Israel yang mengejutkan sekali. Allah yang kudus, tidak dapat bersentuhan dengan sesuatu yang tidak kudus. Sifat kekudusan-Nya tercermin dari mereka yang mengklaim kemampuan untuk datang ke hadapan-Nya, baik dalam kebenaran, seperti para imam yang telah disucikan, maupun dalam kesalahan, seperti sepasang saudara yang tidak layak ini -yah Lord. Mereka yang mengaku mewakili-Nya, dapat membawa keburukan jika mereka sendiri tidak dapat dipercaya. Tubuh Nadab dan Abihu yang najis harus dibuang, tetapi para imam yang berada di tengah-tengah upacara pentahbisan mereka tidak boleh menjadi najis secara seremonial karena melakukan hal itu. Anggota keluarga yang lebih jauh mengambil tanggung jawab tersebut, dengan tidak menyentuh mayat-mayat itu sendiri agar mereka tidak menjadi najis.
Para imam membutuhkan instruksi khusus tentang bagaimana mereka harus bersikap dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang tak tertandingi ini. Musa menyampaikan instruksi Allah di sini dan di 10:12-15, berbeda dengan Yahweh yang berbicara secara langsung kepada Harun di 10:8-11. Musa memberi tahu imam besar, Harun, bahwa ia tidak dapat mengambil bagian dalam penguburan anak-anaknya atau bahkan ikut serta dalam praktik berkabung yang biasa dilakukan dengan mengacak-acak rambutnya (10:6-7; bdk. 13:45; 21:10-12). Hal ini diserahkan kepada anggota keluarga yang lain, karena para imam selain imam besar dapat membantu menguburkan sanak saudara mereka sendiri (21:1-4). Tidak jelas mengapa saudara-saudara dari orang yang meninggal tidak dipanggil untuk menguburkan mereka. Mungkin karena mereka berada dalam garis keturunan imam besar dan juga telah diurapi olehnya (Bil. 3:3-4), maka ada beberapa larangan yang diberikan kepadanya. Ay 7, Karena mereka masih dalam "tugas aktif", mereka harus menjaga kemurnian mereka agar dapat terus melakukan ritual-ritual yang diperlukan.
© Refleksikanlah
Hi guys, dulu waktu aku baca imamat pertama kali, I wonder why, kayak kenapa sih peraturan tentang korban diulang ulang terus terusan. Nah ay 10 ini jawabannya, walaupun dikasih taunya super detail, aturan mainnya jelas, apa yang Allah mau dinyatakan dengan mantab, tapi kenyataannya ada aja yang melanggar lho. Mungkin dari kalian kemarin ada yang nanya hal serupa ya, kenapa sih diulang-ulang? Udah dapet jawabannya today. Selain itu mungkin juga nanya, heum gimana ya, kenapa sih orang Israel well kalau dipersempit Nadab dan Abihu udah denger berulang ulang dan jelas, lha kok masih melanggar sih? Guys, sebenernya kita pun sama kayak Nadab dan Abihu, berulang-ulang denger aturan main Tuhan untuk hidup kita, TUHAN mau jadi pusat hidup kita, TUHAN mau kita hidup sebagai anak Allah, jelas banget sih itu, TUHAN mau kita berelasi dengan-Nya, apa yang terjadi?? Yup fail and fail again and again… maka dari itu perlu banget nih kasih karunia TUHAN, dan kita memandang TUHAN terus, biar gak gagal lagi gagal lagi …Ya Tuhan Kasihanilah aku
Yuk kita belajar untuk kasih perhatian buat aturan main TUHAN, semua udah jelas di Alkitab ditulis, semua jelas saat kita SaTe…apa yang TUHAN mau kita lalukan, juga mungkin pas kamu denger khotbah atau denger pujian. JANGAN BOSEN untuk terus mencari TUHAN, aware sama aturan main TUHAN biar gak gagal guys….semangat ya, kamu gak sendiri, ada kelompok SaTe ini yang bisa berjuang bersama,..
© Pertanyaan Reflektif
Apa yang kamu pelajari tentang ALLAH hari ini?
Bagaimana pendapatmu tentang kematian Nadab dan Abihu?
Bagaimana caranya biar kamu gak ngulang kesalahan Nadab dan Abihu?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan tolong aku untuk hidup dalam naungan kasih anugerah-Mu, senantiasa aware dengan aturan main TUHAN supaya apa yang kulakukan, kupikirkan dan kurasakan selaras dengan apa yang TUHAN mau. amin
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment