Imamat 27: 1-34

Imamat 19: 1-37

Kudusnya hidup

1, TUHAN berfirman kepada Musa:
2, "Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu,  kudus.  
3, Setiap orang di antara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku;  Akulah TUHAN, Allahmu.  

4, Janganlah kamu berpaling kepada berhala-berhala dan janganlah kamu membuat bagimu dewa tuangan; Akulah TUHAN, Allahmu. 

5, Apabila kamu mempersembahkan korban keselamatan kepada TUHAN, kamu harus mempersembahkannya sedemikian, hingga TUHAN berkenan akan kamu.


6, Dan haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya atau boleh juga pada keesokan harinya, tetapi apa yang tinggal sampai hari yang ketiga haruslah dibakar habis. 

7, Jikalau dimakan juga pada hari yang ketiga, maka itu menjadi sesuatu yang jijik dan TUHAN tidak berkenan akan orang itu.
8, Siapa yang memakannya, akan menanggung kesalahannya sendiri, karena ia telah melanggar kekudusan persembahan kudus yang kepada TUHAN. Nyawa orang itu haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya. 

9, Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya,  dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. 
10, Juga sisa-sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing;  Akulah TUHAN, Allahmu.
11, Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.  
12, Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku,  supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu; Akulah TUHAN.
13, Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas;  janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya.  
14, Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu;  Akulah TUHAN.
15, Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan;  janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar,  tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran.  
16, Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup  sesamamu manusia; Akulah TUHAN.
17, Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu,  tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
18, Janganlah engkau menuntut balas,  dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu,  melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri;  Akulah TUHAN.
19, Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku.   Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih,  dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan. 


20, Apabila seorang laki-laki bersetubuh dengan seorang perempuan, yakni seorang budak perempuan yang ada di bawah kuasa laki-laki lain,  tetapi yang tidak pernah ditebus dan tidak juga diberi surat tanda merdeka, maka perbuatan itu haruslah dihukum; tetapi janganlah keduanya dihukum mati, karena perempuan itu belum dimerdekakan.
21, Laki-laki itu harus membawa tebusan salahnya kepada TUHAN  ke pintu Kemah Pertemuan, yakni seekor domba jantan sebagai korban penebus salah.

22, Imam harus mengadakan pendamaian bagi orang itu dengan domba jantan korban penebus salah di hadapan TUHAN, karena dosa yang telah diperbuatnya, sehingga ia beroleh pengampunan dari dosanya itu.

23, Apabila kamu sudah masuk ke negeri itu dan menanam bermacam-macam pohon buah-buahan, janganlah kamu memetik buahnya selama tiga tahun dan jangan memakannya.
24, Tetapi pada tahun yang keempat haruslah segala buahnya menjadi persembahan kudus  sebagai puji-pujian bagi TUHAN.

25, Barulah pada tahun yang kelima kamu boleh memakan buahnya, supaya hasilnya ditambah bagimu; Akulah TUHAN, Allahmu.


26, Janganlah kamu makan sesuatu yang darahnya masih ada. Janganlah kamu melakukan telaah atau ramalan.  
27, Janganlah kamu mencukur tepi rambut kepalamu berkeliling dan janganlah engkau merusakkan tepi janggutmu.  
28, Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN.


29, Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan menjadikan dia perempuan sundal,  supaya negeri itu jangan melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum. 
30, Kamu harus memelihara hari-hari sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku; Akulah TUHAN.  

31, Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.

32, Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua  dan engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.  

33, Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia.
34, Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli  dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri,  karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir;  Akulah TUHAN, Allahmu.

35, Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan, mengenai ukuran, timbangan dan sukatan.  
36, Neraca yang betul, batu timbangan yang betul, efa yang betul dan hin yang betul haruslah kamu pakai; Akulah TUHAN, Allahmu yang membawa kamu keluar dari tanah Mesir.  
37, Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu; Akulah TUHAN."

 

© Renungkanlah

 

Hello guys, Yuk kita SaTe. Kemarin kita udah bahas tentang kekudusan seks.  Today bahas kekudusan perilaku pribadi seseorang. Ay 1-2, Secara teologis, pasal ini merupakan pusat dari kitab Imamat, dengan kekudusan sebagai fokusnya.  Ini adalah contoh-contoh praktis tentang bagaimana kekudusan harus diterapkan dalam kehidupan nyata.  Dalam pasal ini, Musa diperintahkan oleh Tuhan untuk mengarahkan peraturan-peraturan tersebut kepada semua orang di Israel: Umat harus kudus karena Allah itu kudus. "Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."  Kudus adalah sifat alamiah-atau Natur Allah. Bangsa Israel sebagai umat-Nya harus menjalankan cara hidup yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain yang tidak menyembah Allah YHWH.  Bangsa Israel tidak diperkenan untuk menyekutukan diri mereka dengan allah lain.  Kesadaran akan hubungan khusus Allah dengan Israel terlihat dari ungkapan, "Akulah TUHAN, Allahmu," yang muncul sebanyak tujuh kali, Allah mengindentifikasikan diri-Nya "Akulah YHWH," yang muncul sebanyak delapan kali. Ini bukan hanya sebuah pernyataan tentang hubungan, tetapi juga eksklusivitas: "Akulah dan hanya Akulah Allahmu." 

Ay3,  Peraturan-peraturan ini dimulai dengan dua dari Sepuluh Perintah Allah, tetapi dengan urutan yang terbalik: orang tua dan hari Sabat (19:3). Orang tua, bukannya menjadi objek hasrat seksual, tetapi harus menjadi objek penghormatan atau penghargaan (lih. Ef. 6:1; Kol. 3:20).  Umat diharapkan untuk memberikan rasa hormat dan ketaatan kepada orang tua sebagai figur otoritas dan pemberi kehidupan.  Ay 9-12, Peraturan-peraturan ini kemudian membahas masalah pertanian, yang kita lihat sebagai sesuatu yang benar-benar terpisah dari hukum-hukum "agama" yang dibahas sebelumnya.  Selanjutnya, berbohong, dan perampasan dengan cara berbohong, adalah pokok dari larangan terhadap sumpah palsu yang menggunakan nama Allah.  Sumpah digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu itu benar, dan pernyataan ini diperkuat dengan mengaitkannya dengan nama Allahyang artinya memanggil ALLAH sebagai saksi atas kebenarannya dan menghakimi jika pernyataan tersebut salah. Jika klaim tersebut ternyata bohong, maka hal itu tidak hanya merusak reputasi orang yang bersumpah, tetapi juga nama dan kehormatan orang yang namanya disebut sebagai saksi.  Nama Allah yang kudus dinodai dan menjadi sama seperti nama dewa-dewa kafir yang disembah.

Ay13, Mengambil sesuatu dari seseorang yang lebih lemah dan tidak mampu membela diri terhadap eksploitasi tersebut-itu bisa dianggep kayak pemerasan gitu guys. Dua kata kerja berikutnya dapat dipahami sebagai subkategori dari istilah yang lebih umum untuk perampasan secara paksa: perampokan dan menahan upah yang seharusnya diterima.  Di sini ada dua pihak yang dilindungi, yaitu tetangga dari eksploitasi dan perampokan dan pekerja upahan dari pemotongan upah.  Buruh harian adalah orang Israel atau pekerja asing yang dipekerjakan untuk waktu yang singkat, dan mereka mengharapkan bayaran pada malam hari (Ul. 24:14-15) atau setidaknya, seperti yang dikatakan dalam ayat ini, pada keesokan harinya.

Ay 14, Dua kelompok lain yang tidak berdaya dan bisa dirampok, bukan sumber daya fisiknya, tetapi harga diri mereka  adalah Orang tuli dan orang buta yang sangat rentan dalam hal kecacatan mereka. Karena orang tuli tidak dapat mendengar apa yang dikatakan tentang mereka, mereka rentan terhadap penghinaan,dan diremehkan, atau dimaki-maki. Ay 15, Perhatian kemudian beralih dari perampasan harta benda atau martabat secara pribadi kepada perampasan keputusan yang adil di bidang hukum.  Aturan umumnya adalah untuk tidak menyelewengkan keadilan, dengan dua subkategori yang mengindikasikan cara-cara penyelewengannya, tergantung pada lokasi sosial mereka yang berdiri di hadapan hakim. Keadilan dapat diselewengkan dalam dua arah yang berlawanan: Di satu sisi, mereka yang lemah, miskin, dan tidak penting di mata Masyarakat. Mereka tidak boleh menerima perlakuan khusus yang tidak beralasan dari hakim, mengangkat mereka di atas apa yang seharusnya mereka dapatkan hanya karena mereka miskin. Di sisi lain, mereka yang dihargai oleh masyarakat, yang berada jauh di atas tangga sosio-ekonomi,  tidak boleh diistimewakan oleh sistem hukum hanya berdasarkan status.  Keadilan haruslah buta, maksudnya tuh tidak melihat "siapa" (identitas tergugat atau penggugat), tetapi "apa" (manfaat dari kasus itu sendiri). Perlu ada keadilan atau kebenaran (19:36), kesetaraan bagi semua kerabat yang datang ke hadapan hukum.

Ay 16, Reputasi seseorang juga dapat dicuri oleh "gosip yang memfitnah".  Ay 17-18, "benci" dan "kasih". "saudara" dan "tetangga". Dua istilah lain muncul dalam ayat-ayat ini yang menunjukkan hubungan dengan "umat", dan "sesama orang Israel". Walaupun istilah "saudara" dapat mengindikasikan saudara laki-laki kandung, istilah ini mungkin digunakan untuk anggota kelompok kekerabatan yang lebih luas yang terdiri dari bangsa Israel secara keseluruhan. Meskipun disatukan oleh keturunan, bangsa ini lebih langsung disatukan oleh hubungan perjanjian yang saling menguntungkan dengan Allah. Daripada menunjukkan kebencian kepada sesama dan menyeretnya ke pengadilan, orang Israel yang tersinggung harus langsung menemuinya secara pribadi dan menyelesaikan masalah di antara mereka, agar orang tersebut tidak tersesat ke dalam dosa.  Sifat dasar dari kasih ini adalah "mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri".

Ay 19, "kamu harus menaati segala ketetapan-Ku" menandai sebuah transisi dalam pasal ini.  Tentang Bagaimana seseorang berelasi dengan harta bendanya (19:19b-36). Keduanya berkaitan dengan kekudusan, karena bagi seorang pengikut Tuhan, semuanya haruslah kudus.  Ada tiga bidang kehidupan sehari-hari yang dibahas: binatang dan perkembangbiakannya, bercocok tanam, dan menenun kain.  Binatang-binatang tidak boleh dikawinkan dengan spesies lain, sama seperti manusia tidak boleh bersetubuh dengan binatang.  Kekudusan berhubungan dengan kemurnian, yang dihancurkan oleh perkawinan antar spesies.  Tanaman tidak boleh ditumpangsarikan.  Pada tingkat praktis, campuran yang dihasilkan akan sulit untuk dipisahkan pada saat panen, jadi lebih baik untuk memisahkannya sejak awal.  Pada tingkat simbolis, campuran yang dilarang ini melambangkan kekudusan umat perjanjian Allah, yang harus menjaga diri mereka sendiri terpisah dari tetangga mereka yang kafir, menjaga batas antara yang bersih dan yang tidak bersih. Pakaian yang terbuat dari dua bahan yang berbeda, kemungkinan besar wol dan lenan (13:47-48; Ul. 22:11), juga dilarang, kecuali, tampaknya, untuk imam, yang baju efodnya (Kel. 28:6; 39:2) dan tutup dada (Kel. 28:15; 39:8) terbuat dari bahan campuran. Tirai-tirai Kemah Suci juga terbuat dari bahan campuran (Kel. 26:1), yang menunjukkan bahwa larangan tersebut tidak bersifat universal, yang mencakup semua jenis kain.

Ay 20, Percampuran lain yang dilarang adalah percampuran seksual, antara seorang pria dan seorang budak perempuan yang telah bertunangan dengan orang lain. Ia juga bisa saja seorang gundik (lihat Kej. 16, di mana istilah yang sama digunakan untuk menyebut Hagar), jadi yang salah bukanlah hubungan seksual itu sendiri, tetapi karena ia telah bertunangan kayak dua kali salah gitu lho guys.  Jika gadis itu adalah seorang gadis merdeka yang telah bertunangan, maka hal ini akan dianggap sebagai perzinahan, dan pelanggarnya akan dikenai hukuman mati, tetapi hal ini dinyatakan tidak berlaku dalam kasus ini. Selain hukuman uang, orang tersebut juga harus membawa korban penghapus dosa, yang mengimplikasikan bahwa orang tersebut telah melakukan pelanggaran khusus terhadap Allah, terhadap kekudusan.  Oleh karena itu, ia harus mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan manusia.  Peraturan kemudian beralih ke masalah pertanian, kali ini pohon buah-buahan, untuk mengantisipasi pemukiman Israel di tanah itu.  Tanaman buah-buahan pada tiga tahun pertama harus dihindari, atau tidak dapat diterima oleh orang Israel.  Pada tahun keempat, hasil panen pertama yang matang adalah milik Tuhan dan secara khusus dilarang bagi pemiliknya.  Harus ada perayaan sukacita untuk hasil panen, meskipun sukacita itu bukan karena hasil panennya, karena hal itu baru terjadi pada tahun berikutnya, tahun kelima. Setelah itu, hasil panen menjadi milik umat. Ay 26, Tujuh larangan berikutnya berhubungan dengan aspek kematian.  Larangan pertama bisa jadi merupakan pengulangan dari larangan memakan darah, meskipun konteksnya menunjukkan penafsiran yang berbeda.  Juga tentang larangan praktik-praktik okultisme yang mencari pesan dari dewa-dewa melalui ramalan. Praktik-praktik semacam ini biasa dilakukan oleh para tetangga Israel yang mencari petunjuk ilahi melalui hal-hal seperti melempar undi atau anak panah, memeriksa isi perut hewan yang disembelih, atau bertanya kepada orang mati. Semua itu dilarang bagi orang Israel, karena para praktisi tersebut berkonsultasi dengan ilah-ilah lain selain YHWH.

Tradisi orang yang tidak mengenal Allah  saat berkabung adalah memotong rambut atau jenggot dan menyayat tubuh seseorang.  Menato tubuh seseorang juga merupakan tindakan yang ilegal.  Ini adalah ritual-ritual penyembahan berhala yang dipraktikkan oleh orang Moab dan Kanaan dan tidak dapat diterima oleh orang Israel. Yahweh adalah Allah kehidupan, dan ritual kematian tidak menjadi bagian dari para pengikutnya, begitu pula ritual yang ditujukan kepada ilah lain.  Ay 29, Bertentangan dengan perintah Tuhan bagi seorang ayah untuk membiarkan anak perempuannya terlibat dalam pelacuran. Bahasa Ibrani menunjukkan bahwa ini bukanlah pilihan yang dibuatnya, tetapi pilihan yang dibuat oleh ayahnya, kemungkinan besar demi keuntungan finansial, bukan untuknya. Ay 30,  Waktu dan tempat khusus untuk bertemu dengan Allah harus dilindungi. Hari Sabat adalah hari peristirahatan yang harus dipatuhi. Perintah ini diberi prioritas pertama, karena perintah ini pertama kali dimulai oleh Allah  dan termasuk dalam Sepuluh Perintah Allah.

Ay 31-34 Orang yang lebih tua, mereka yang telah beruban, harus diperlakukan dengan hormat, seperti halnya menghormati orang tua dan Allah sendiri.  Ay 35-36, Sebuah contoh yang sangat praktis tentang potensi eksploitasi menutup pasal ini.  Para pedagang adalah orang-orang yang menakar barang dagangan mereka, takaran yang tidak akurat akan menjadi penipuan. Melakukan hal itu berarti "memutarbalikkan keadilan", jadi semua ukuran harus akurat. Karena Israel tidak memiliki pengawas, maka bangsa itu sendiri bertanggung jawab atas kejujuran dalam timbangan, dan ukuran. Kekudusan harus dihidupi bahkan dalam aspek-aspek kehidupan sehari hari.  Ay 37, Pasal ini diakhiri dengan motivasi untuk menaati peraturan-peraturan kekudusan yang tercantum di dalamnya. Motivasi ini berasal dari Allah, yang telah menebus bangsa Israel dari Mesir. Ini secara praktis merupakan motivasi yang diberikan Allah kepada umat-Nya untuk menaati Sepuluh Perintah Allah (Kel. 20:2; Ul. 5:6).

© Refleksikanlah

Hi guys, hari ini kita belajar tema utama dari Kitab Imamat yaitu KUDUSlah kamu sebab AKU TUHAN ALLAHmu kudus.  Dan ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Yuk kita belajar untuk hidup Kudus karena TUHAN Allah Kudus. Yuk bisa yuk.

© Pertanyaan Reflektif

Apa yang kamu pelajari tentang ALLAH hari ini?  

Menurutmu, apakah relevansi kekudusan dalam  kehidupanmu sebagi murid?

© Berdoalah sesuai Firman

Tuhan tolong aku untuk dimampukan hidup Kudus, Amin.

Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu  *RL-SDG*



Comments