- Get link
- X
- Other Apps
Bagian imam dari pada segala korban keselamatan
28, TUHAN berfirman kepada Musa, demikian:
29, "Katakanlah kepada orang Israel: Orang yang mempersembahkan korban keselamatannya kepada TUHAN, haruslah membawa kepada TUHAN sebagian dari korban keselamatannya itu sebagai persembahannya.
30, Dengan tangannya sendirilah harus ia membawa segala korban api-apian TUHAN; adapun lemaknya, haruslah dibawanya beserta dadanya, supaya dadanya itu diunjukkan sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN.
31, Lalu haruslah imam membakar lemaknya di atas mezbah, tetapi dadanya itu adalah bagian Harun dan anak-anaknya.
32, Paha kanannya harus kamu serahkan kepada imam sebagai persembahan khusus dari segala korban keselamatanmu.
33, Siapa dari antara anak-anak Harun yang mempersembahkan darah dan lemak korban keselamatan, maka dialah yang harus mendapat paha kanan itu sebagai bagiannya.
34, Karena dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus telah Kuambil dari orang Israel dari segala korban keselamatan mereka dan telah Kuberikan kepada imam Harun, dan kepada anak-anaknya; itulah suatu ketetapan yang berlaku bagi orang Israel untuk selamanya."
35, Itulah bagian Harun dan bagian anak-anaknya dari segala korban api-apian TUHAN pada hari mereka itu disuruh datang untuk memegang jabatan imam bagi TUHAN;
36, itulah yang harus diserahkan menurut perintah TUHAN dari pihak Israel kepada mereka pada hari mereka itu diurapi-Nya; itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagi mereka turun-temurun.
37, Itulah hukum tentang korban bakaran, korban sajian, korban penghapus dosa, korban penebus salah, persembahan pentahbisan dan korban keselamatan,
38, yang diperintahkan TUHAN kepada Musa di atas gunung Sinai pada hari TUHAN memerintahkan kepada orang Israel mempersembahkan persembahan mereka kepada TUHAN di padang gurun Sinai.
© Renungkanlah
Hello guys, ini masih tentang memberikan persembahan lagi. Jadi upacara persembahan merupakan peristiwa yang mencolok dalam ritual persembahan perdamaian. "Menurut tradisi Yahudi, upacara ini dilakukan dengan meletakkan bagian-bagian tertentu di atas tangan si pemberi persembahan, dan imam yang bertugas, meletakkan tangannya di bawahnya, lalu menggerakkannya ke arah horizontal untuk melambaikan tangan dan ke arah vertikal untuk mengangkat ... melambaikan tangan secara khusus dihubungkan dengan dada dan mengangkat dengan bahu.
Kebenaran utama yang ditunjukkan oleh tindakan simbolis ini adalah KEDAULATAN ALLAH YANG UNIVERSAL. Ketika bagian-bagian tubuh binatang itu dengan khidmat diarahkan ke atas dan ke bawah dan ke samping, ke segala arah, si pemberi persembahan mengisyaratkan keyakinannya bahwa kerajaan YHWH adalah kerajaan yang tidak terbatas, yang menjangkau langit di atas, ke daerah-daerah gelap di bawah, ke setiap sudut dan bagian bumi.
Kita yang saat ini tidak lagi ada dalam tradisi memberikan korban spesifik, bisa banget merenungkan kebenaran yang disajikan yang bisa banget nolong kita mengenali Allah. Wow Allah mau lho menyatakan diri lewat wahyu (penyataan diri) maupun ilmu pengetahuan, maupun simbol ibadah sehingga manusia tahu tentang luasnya jangkauan kerajaan-Nya.
Simbol Kerajaan Allah yang digambarkan dalam ritual korban yang barusan kita baca itu memberitahukan tentang: (1) Surga dan seluruh dunia dan penghuninya. (2.)Alam maut - kubur dan mereka yang telah "pergi ke kubur." (3) Bumi dan segala sesuatu yang ada di atasnya: semua manusia; semua makhluk yang tidak berakal; semua kehidupan nabati; semua harta benda mati - emas, perak, dll.
Dari perikop ini kita juga belajar tentang penyembah Ibrani yang didorong untuk membawa persembahan perdamaiannya ke mezbah, dan kemudian menjalani upacara yang sederhana namun sugestif, dan dengan demikian secara resmi mengakui kebenaran. Tidak ada ketentuan yang sama yang dibuat untuk mengucapkan penyembahan, tetapi terbuka bagi umat untuk menyatakannya dengan kata-kata yang sakral dan dalam bentuk yang paling khidmat: Misalnya: (1) Dalam penyembahan. "Engkaulah, ya Tuhan, yang besar dan berkuasa... sebab segala yang di langit dan di bumi adalah milik-Mu," dst. (1 Tawarikh 29:10, 11; 1 Timotius 1:17; Ulangan 10:14; Mazmur 24:1). (2). Dalam pujian. Ketika kita "bernyanyi bagi Tuhan," haruslah kita secara penuh kesadaran dan sering mengakui segala sesuatu "yang ada di langit di atas dan di bumi di bawah" kepada-Nya sebagai Pencipta dan Pemilik serta Penguasa segala sesuatu.
Refleksikanlah
Hi guys, persembahan dalam perikop ini agak beda ya guys, secara khusus ingin mengajak umat-Nya mengakui kedaulatan Allah disurga dan dibumi dengan simbol simbol ibadah yang ditentukan. Tentu saja tujuan akhirnya adalah umat Allah bener-bener bisa percaya bahwa Allah berdaulat disaat yang sama Allah mengingat dan mengasihi umat-Nya itulah sebabnya Allah menyatakan dengan detil apa yang DIA mau umat-Nya lakukan secara khusus dalam perikop ini dalam hal memberikan korban.
Yuk kita belajar untuk mengakui kedaulatan Allah baik dalam hidup sehari-hari: kayak pas kerja-kuliah-sekolah, kita bisa berdoa, bener-bener dengan kesadaran dan keyakinan menyerahkan hari itu pada pimpinan TUHAN. Juga saat kita mendedikasikan waktu sabath (dalam konteks hidup kita Sabtu dan Minggu ya guys) untuk ibadah ataupun untuk melayani TUHAN.
© Pertanyaan Reflektif
Apa yang kamu pelajari dari pribadi ALLAH hari ini?
Gimana kamu mengakui kedaulatan TUHAN di dunia pekerjaan ataupun kehidupan sehari-hari dan pelayanan?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan tolong aku untuk mengakui kedautalan-Mu dalam seluruh aspek hidupku. amin
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment