- Get link
- X
- Other Apps
Kudusnya umat TUHAN
1, TUHAN berfirman kepada Musa:
2, "Engkau harus berkata kepada orang Israel: Setiap orang, baik dari antara orang Israel maupun dari antara orang asing yang tinggal di tengah-tengah orang Israel, yang menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, pastilah ia dihukum mati, yakni rakyat negeri harus melontari dia dengan batu.
3, Aku sendiri akan menentang orang itu dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya, karena ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dengan maksud menajiskan tempat kudus-Ku dan melanggar kekudusan nama-Ku yang kudus.
4, Tetapi jikalau rakyat negeri menutup mata terhadap orang itu, ketika ia menyerahkan seorang dari anak-anaknya kepada Molokh, dan tidak menghukum dia mati,
5, maka Aku sendiri akan menentang orang itu serta kaumnya dan akan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya dan semua orang yang turut berzinah mengikuti dia, yakni berzinah dengan menyembah Molokh.
6, Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya.
7, Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu.
8, Demikianlah kamu harus berpegang pada ketetapan-Ku dan melakukannya; Akulah TUHAN yang menguduskan kamu.
9, Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri.
10, Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.
11, Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia melanggar hak ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
12, Bila seorang laki-laki tidur dengan menantunya perempuan, pastilah keduanya dihukum mati; mereka telah melakukan suatu perbuatan keji, maka darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
13, Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
14, Bila seorang laki-laki mengambil seorang perempuan dan ibunya, itu suatu perbuatan mesum; ia dan kedua perempuan itu harus dibakar, supaya jangan ada perbuatan mesum di tengah-tengah kamu.
15, Bila seorang laki-laki berkelamin dengan seekor binatang, pastilah ia dihukum mati, dan binatang itupun harus kamu bunuh juga.
16, Bila seorang perempuan menghampiri binatang apapun untuk berkelamin, haruslah kaubunuh perempuan dan binatang itu; mereka pasti dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
17, Bila seorang laki-laki mengambil saudaranya perempuan, anak ayahnya atau anak ibunya, dan mereka bersetubuh, maka itu suatu perbuatan sumbang, dan mereka harus dilenyapkan di depan orang-orang sebangsanya; orang itu telah menyingkapkan aurat saudaranya perempuan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri.
18, Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang perempuan yang bercemar kain, jadi ia menyingkapkan aurat perempuan itu dan membuka tutup lelerannya sedang perempuan itupun membiarkan tutup leleran darahnya itu disingkapkan, keduanya harus dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.
19, Janganlah kausingkapkan aurat saudara perempuan ibumu atau saudara perempuan ayahmu, karena aurat seorang kerabatnya sendirilah yang dibuka, dan mereka harus menanggung kesalahannya sendiri.
20, Bila seorang laki-laki tidur dengan isteri saudara ayahnya, jadi ia melanggar hak saudara ayahnya, mereka mendatangkan dosa kepada dirinya, dan mereka akan mati dengan tidak beranak.
21, Bila seorang laki-laki mengambil isteri saudaranya, itu suatu kecemaran, karena ia melanggar hak saudaranya laki-laki, dan mereka akan tidak beranak.
22, Demikianlah kamu harus berpegang pada segala ketetapan-Ku dan segala peraturan-Ku serta melakukan semuanya itu, supaya jangan kamu dimuntahkan oleh negeri ke mana Aku membawa kamu untuk diam di sana.
23, Janganlah kamu hidup menurut kebiasaan bangsa yang akan Kuhalau dari depanmu: karena semuanya itu telah dilakukan mereka, sehingga Aku muak melihat mereka.
24, Tetapi kepadamu Aku telah berfirman: Kamulah yang akan menduduki tanah mereka dan Akulah yang akan memberikannya kepadamu menjadi milikmu, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya; Akulah TUHAN, Allahmu, yang memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain.
25, Kamu harus membedakan binatang yang tidak haram dari yang haram, dan burung-burung yang haram dari yang tidak haram, supaya kamu jangan membuat dirimu jijik oleh binatang berkaki empat dan burung-burung dan oleh segala yang merayap di muka bumi, yang telah Kupisahkan supaya kamu haramkan.
26, Kuduslah kamu bagi-Ku, sebab Aku ini, TUHAN, kudus dan Aku telah memisahkan kamu dari bangsa-bangsa lain, supaya kamu menjadi milik-Ku.
27, Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri."
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita SaTe. Imamat 18-19 yang telah kita renungkan itu menyajikan banyak peraturan mengenai hidup kudus bagi umat Allah. Sekarang pertanyaan logis berikutnya terjawab: Apa yang terjadi jika seseorang melanggar salah satu dari peraturan-peraturan ini? Pemisahan antara perintah dan hukuman ini bukanlah hal yang jarang terjadi. Sepuluh Perintah Allah pada umumnya berbentuk seperti ini. Sebagai contoh, perintah pertama: tidak (ada) memiliki allah lain (Kel 20:3) dijabarkan lebih lanjut dalam Keluaran 22:20; 23:13, sementara hukumannya diberikan dalam Ul 17:2-7. Dalam pasal 20, hukuman dijelaskan untuk 15 tindakan yang sebelumnya dilarang.
Ay 1-6, Kekudusan yang dimaksud meliputi: tindakan seseorang terhadap Tuhan dan tindakan seseorang terhadap manusia. Pasal ini dimulai dengan Tuhan yang memberi tahu Musa bahwa ia harus menyampaikan perintah-perintah ilahi kepada "orang Israel asli dan orang asing (bukan orang Israel) yang tinggal di Israel". Instruksi pertama membahas masalah pelanggaran terhadap hukum pertama (Kel. 20:3) dan hukum keenam (Kel. 20:13). Secara khusus, Allah berbicara menentang penyembahan kepada Molokh, yang mungkin dapat diidentifikasikan dengan dewa Milkom, yang disembah oleh para tetangga Israel di sebelah timur, yaitu orang Amon.
Ay 7-9, Menyembah Molokh atau nama lainnya Milkom sama dengan melanggar perintah perjanjian yang pertama untuk tidak menyembah ilah-ilah lain. Perintah yang keenam untuk tidak membunuh itu artinya membunuh merupakan tindakan dengan pelanggaran berat, dan eksekusi harus dilakukan oleh orang Israel asli. Dieksekusi dengan cara melempari orang yang bersalah dengan batu hingga mati. Hal ini mengingatkan semua orang akan keseriusan perintahnya bukan hanya dari kesalahan, tetapi juga hukumannya, karena komunitas itu sendiri memiliki andil dalam pelaksanaannya. Karena eksistensi bangsa itu secara komunitas terancam karena berbalik melawan Allah, mitra perjanjian mereka, maka hukumannya pun dilakukan secara komunitas. Heum ini sih okay ya...bisa banget diterima. Lalu, ay 7-10, Allah mengingatkan bangsa Israel untuk memisahkan diri dari "allah-allah" lain, yang bukan ALLAH YHWH, dan mengabdikan diri hanya kepada-Nya. Jalan menuju kekudusan ditemukan dalam ketetapan-ketetapan yang diberikan oleh Allah, yang tidak hanya memberikan pengharapan untuk hidup kudus, tetapi juga sarana-sarana untuk hidup kudus. Hukum-hukum ini tidak hanya menjadi peringatan tetapi juga menjadi gaya hidup. Ketaatan pada harapan-harapan Allah haruslah menjadi sebuah gaya hidup. Apa sih yang harus ditaati? Dalam sudut pandangnya Imamat 20 ini salah satunya adalah menghormati orang tua, mengakui nilai mereka yang tinggi, sementara tidak menghormati mereka (atau mengutuk) merendahkan mereka, membuat mereka kecil dan tidak penting. Ini adalah hubungan manusia yang paling utama, setidaknya sampai pernikahan, dan harus dipertahankan agar masyarakat tidak terancam hancur. Oleh karena itu, menghina orang tua merupakan pelanggaran berat, yang dapat dihukum mati, kemungkinan besar dengan dilempari batu (20:2; Ul. 21:18-21).
Ay 10-12, Setiap hubungan seksual terlarang di luar ikatan pernikahan tidak dapat diterima. Ini mungkin melibatkan hubungan seksual antara dua orang yang telah menikah. Keduanya melanggar hubungan perjanjian pernikahan yang eksklusif, dan hukuman mati harus dijatuhkan kepada kedua belah pihak (bdk. Yohanes 8:4-5). Hal yang sama berlaku untuk hubungan seksual dengan ibu tiri (18:7-8) atau menantu perempuan, dan mungkin juga dengan ibu, anak perempuan kandung, dan saudara perempuan kandung (bandingkan dengan 20:17, saudara perempuan tiri). Kedua belah pihak harus dihukum mati. Heumm….padahal sekarang diberita-berita apa yang dipaparkan diatas terjadi juga ya….makanya ALLAH tuh mengatur biar bangsa Israel bisa memagari diri mereka dengan standard moral yang ditetapkan Allah dan hal itu baik guys.
Ay 13, Homoseksualitas laki-laki disebut "menjijikkan" dan menerima hukuman yang sama untuk kedua belah pihak, tidak ada perbedaan antara pelaku yang pasif dan yang dominan. Hal yang sama berlaku bagi orang yang menikahi seorang ibu dan anak perempuannya dan pelaku hubungan seks dengan sesama jenis, baik laki-laki maupun Perempuan. Hubungan seks antara ibu dan anak perempuan sebelumnya telah dilarang (18:17), tetapi di sini pernikahan yang sebenarnya terjadi (Kej. 4:19; 12:19), yang berusaha melembagakan hubungan seksual tersebut, paling tidak sebagai sebuah pernikahan yang sah menurut hukum. Hal ini tidak dapat dilakukan, sehingga masing-masing pihak harus dihukum mati.
Ay 17-19, Beberapa kasus pelanggaran seksual lainnya tidak melibatkan hukuman dari manusia; hal ini diserahkan ke tangan Allah. Kasus-kasus ini mencakup seorang pria yang menikahi saudara perempuannya (bdk. 18:9); melakukan aktivitas seksual dengan seorang wanita yang menderita pendarahan, tidak hanya pada saat ia mengalami menstruasi yang normal (bdk. 12:1-2; 18:19), tetapi juga pada saat wanita tersebut mengalami keputihan; atau melakukan hubungan seksual dengan bibi yang masih memiliki hubungan darah (bdk. 18:12-13). Mereka yang terlibat dalam dua kasus yang pertama harus dilenyapkan (20:17-18), sementara yang terakhir akan dihukum dengan cara yang tidak dijelaskan.
Ay 20-21, Melakukan hubungan seksual dengan seorang bibi melalui pernikahan (20:20; bdk. 18:14) atau menikahi saudara ipar perempuan (20:21; bdk. 18:16), mungkin setelah kematian saudara laki-laki yang menikahinya, akan mengakibatkan tidak adanya keturunan bagi kedua pasangan tersebut. Ini adalah hukuman yang berat karena anak-anak dipandang sebagai berkat ilahi (Rut 4:11-12; Mzm. 127:3) dan diperlukan dalam masyarakat yang tidak memiliki sistem pensiun atau jaminan sosial. Anak-anak bertanggung jawab untuk merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia, bahkan sampai menguburkan mereka setelah kematian (Kej. 50:1-14), sehingga ketiadaan mereka membuat orang berada dalam situasi yang sulit. Tradisi Timur Dekat Kuno juga mengenal praktik pernikahan levirat, yaitu seorang saudara laki-laki akan menikahi istri saudaranya jika ia meninggal tanpa keturunan (Ul. 25:5-10; bdk. Kej. 38:8). Hal ini dilakukan untuk meneruskan garis keturunan almarhum, karena anak laki-laki pertama yang lahir dari pernikahan ini secara hukum dianggap sebagai anak dari saudara laki-laki yang telah meninggal. Dalam hal ini, kesinambungan garis keturunan, tidak membuat almarhum "terputus" dari bangsa Israel, lebih diutamakan daripada pernikahan yang dilarang ini. Guys sungguh di dunia ini terjadi penyimpangan relasi seperti yang disebutkan lho, kayak nikah sama ipar itu kan sampe ada filmnya ya di XXI tahun 2024, dan itu dari kisah nyata... again, peraturan ini dibuat TUHAN ya karena manusia emang se mengherankan itu sih...
Ay 22-23, Berdasarkan 20:8, yang berbunyi "Peliharalah segala ketetapan [Allah] dengan melakukannya," Musa mengingatkan umat Israel akan kewajiban mereka kepada Allah. Kegagalan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban ini akan menyebabkan mereka terusir dari komunitas. Perbuatan-perbuatan yang dilarang ini sama menjijikkannya bagi Allah seperti yang dilakukan oleh orang Kanaan. Karena latar belakang hukum-hukum ini terjadi ketika Israel masih berada di padang gurun sebelum memasuki dan menetap di tanah itu, maka pelanggaran terhadap peraturan Allah dapat membahayakan janji tersebut bahkan sebelum bangsa Israel dapat menggenapinya. Berbeda dengan akibat negatif dari ketidaktaatan, ketaatan akan menuntun pada penggenapan janji Allah kepada Israel untuk mewarisi tanah (bdk. Kej 15:7; 28:4), yang akan diberikan-Nya kepada mereka. Tanah itu digambarkan sebagai "berlimpah-limpah dengan susu dan madu" (20:24) - makanan yang kaya dan alami yang menjadi ciri tanah Perjanjian. Bangsa Israel, yang mengembara di padang gurun tanpa makanan yang mereka sukai, akan diberi makanan yang berlimpah di tanah itu jika mereka taat dan hidup sebagai umat Allah yang kudus.
Ay 25-27, Dalam terang panggilan untuk menguduskan diri ini, perbedaan antara yang kudus dan yang tidak kudus menjadi pokok bahasan dalam penutupan pasal ini. Ayat-ayat ini kembali ke pasal 11 dan membahas tentang binatang dan burung yang boleh dimakan. Karena Allah menunjukkan pembedaan sejak saat penciptaan (bdk. Kej. 1:4-7), dan juga dalam pemilihan umat-Nya (20:24), maka umat-Nya pun harus menunjukkan hal yang sama dalam kehidupan mereka. Daripada menjadi najis karena memakan binatang yang tidak halal (lihat 11:10), mereka harus menjaga kekudusan mereka sehingga mereka dapat melanjutkan hubungan kudus dengan Allah yang telah Dia jalin dengan mereka. Pasal ini diakhiri dengan mengutuk penyembahan berhala, dengan mengulangi hukuman bagi para cenayang dan pemanggil arwah.
© Refleksikanlah
Hi guys, hari ini kita belajar sekali lagi bangsa Israel harus hidup Kudus. Kekudusan dalam hal religius dan praktik kehidupan sehari-hari. Itulah yang disebut Integritas umat Allah dalam hal ketaatan pada Allah dan praktik hidup sehari-hari.
Yuk kita belajar untuk hidup berintegritas, kudus dalam iman yang selaras dengan tindakan sehari-hari. Yuk bisa yuk.
© Pertanyaan Reflektif
Apa yang kamu pelajari tentang ALLAH hari ini?
Bagaimana kamu menerapkan integritas hidup kerohanian dan praktik hidup sehari-hari.?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan tolong aku untuk dimampukan hidup berintegritas, selaras antara iman dan tindakanku, Amin.
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment