- Get link
- X
- Other Apps
Penebusan tanah
23, "Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.
24, Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.
25, Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.
26, Apabila seseorang tidak mempunyai penebus, tetapi kemudian ia mampu, sehingga didapatnya yang perlu untuk menebus miliknya itu,
27, maka ia harus memasukkan tahun-tahun sesudah penjualannya itu dalam perhitungan, dan kelebihannya haruslah dikembalikannya kepada orang yang membeli dari padanya, supaya ia boleh pulang ke tanah miliknya.
28, Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya."
© Renungkanlah
Hello guys, yuk kita SaTe—Saat Teduh bareng!
Waktu aku kecil, pernah melihat tetanggaku yang dikunciin pintu sama mamanya, karena dia selalu pulang malam. Di kota kecil tempatku tinggal, biasa sebelum jam 6 anak-anak sudah harus masuk dalam rumah, tapi anak ini beda sendiri, dia punya keberanian main jauhhh sehingga pulangnya malam dan karena itu dia dikunciin ga boleh masuk rumah, hadeuhh. Kejadian itu terus berulang, dan terngiang ditelingaku dia selalu nangis kenceng, minta masuk rumah. Suatu kali aku bertanya, gimana sih rasanya dikunciin pintu? dia bilang, rasanya takut beneran gak boleh masuk, gak tau mau pulang ke mana, gak tau mau tidur di mana? Rasanya seperti gak punya "rumah untuk pulang". Seperti teks yang kita baca saat ini, orang Israel pernah merasakan seperti gak punya "rumah untuk pulang".
Hari ini kita akan menyelami satu bagian Alkitab yang mungkin terdengar teknis, tapi ternyata menyimpan pesan yang sangat menyentuh hati. Di balik aturan soal transaksi tanah dan penebusannya dalam Imamat 25:23–28, tersembunyi hati Bapa yang penuh belas kasih.
Yuk, kita gali makna terdalam dari hukum Tuhan soal tanah ini, dan kamu akan memukan bahwa bahwa urusan tanah itu bukan cuma soal properti—tapi tentang identitas, pengharapan, dan kasih Tuhan yang gak pernah membiarkan anak-anak-Nya kehilangan tempat untuk pulang. gak kayak temenku yang rasanya seperti gak punya "rumah untuk pulang" teks yang kita renungkan hari ini adalah tentang pengharapan karena di dalam KASIH-NYA yang gak pernah berubah, ALLAH gak pernah membiarkan anak-anak-Nya kehilangan tempat untuk pulang, so sweet:}
Di zaman kita hidup sekarang ya guys, kita tuh terbiasa berpikir kalau kita beli sesuatu—rumah, tanah, apartemen—itu milik kita sepenuhnya. Ada sertifikat yang menandakan itu milik kita. Beda dengan teks yang kita baca, Tuhan berpikir lain. Dalam Imamat 25:23, Tuhan berkata:
“Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik tanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.”
Segala milik kita bukan benar-benar milik kita. Kita ini cuma pengelola, pendatang, dan penumpang dalam dunia ini—karena Tuhanlah Pemilik sesungguhnya.
Sekali lagi ya guys, Segala milik kita bukan benar-benar milik kita. Kita ini cuma pengelola, pendatang, dan penumpang dalam dunia ini—karena Tuhanlah Pemilik sesungguhnya.
Waktu kita merenungkan bagian ini, kita akan merasakan bahwa bagian ini mengajarkan kepada kita mengenai teologi kepemilikan dan keadilan sosial, kasih terhadap sesama, dan bagaimana Tuhan menjaga agar tidak ada yang kehilangan segala-galanya secara permanen.
Tuhan tahu bahwa dalam kehidupan, akan ada orang jatuh miskin, kehilangan tanah, kehilangan hidup. Tapi Tuhan juga menetapkan sistem penebusan—dalam bentuk kerabat dekat yang membeli kembali tanah yang dijual (ayat 25). Se detail itu guyss
Dan kalau gak ada yang bisa menebus? Tuhan tetap buka jalan lewat Tahun Yobel (ayat 28). Di tahun itu, semua tanah yang dijual akan dikembalikan. Semua orang bisa pulang. Tuhan bilang, “Aku gak mau kamu hilang. Aku ingin kamu pulang.”
Bayangkan... Tuhan bikin sistem sosial, ekonomi, dan hukum yang mencegah kemiskinan struktural, dan memulihkan martabat. Auto nyanyi ku kagum hormat akan ENGKAU.
Kenapa sih sampe se detail itu Beliau mengatur kepemilikan, ya karena buat Tuhan, tanah bukan cuma properti, tapi identitas, warisan, dan pengharapan dan kasih Tuhan yang gak pernah membiarkan anak-anak-Nya kehilangan tempat untuk pulang.
Renungan ini menunjuk pada satu gambaran besar yang digenapi dalam Yesus Kristus:
Dia adalah Penebus kita. Emang kita gak kehilangan tanah, kita kehilangan arah masalahnya justru masalah paling krusial, paling penting, paling dasar karena kita kehilangan kemuliaan Allah yang disebabkan oleh dosa (Roma 3:23). Tapi Tuhan Yesus datang sebagai Kerabat yang menebus kita, bukan dengan perak dan emas, tapi dengan darah-Nya yang mahal.
“Karena kamu tahu bahwa kamu telah ditebus… bukan dengan barang yang fana… melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus…” (1 Petrus 1:18-19)
Tuhan Yesus gak membiarkan kita kehilangan “tanah milik” kita. Tuhan Yesus gak membiarkan kita terasing dari Allah selama-lamanya.
Dia datang, masuk ke dalam penderitaan kita, membayar lunas hutang dosa kita, dan membawa kita pulang ke rumah Bapa. Wow, thank you Jesus
So pertanyaan buat kamu hari ini, maukah kamu percaya kepada Tuhan Yesus hari ini? Karena di dalam Dia, ada tanah yang tidak akan pernah hilang, warisan yang tidak bisa dirusak, dan rumah yang tak tergoyahkan. Tempat kita pulang.
© Refleksikanlah
Hello guys, hari ini kita belajar tentang Tuhan yang sang Pemilik segalanya, Tuhan yang melindungi, menyediakan, dan menebus.
Dia tidak hanya peduli pada hukum dan ekonomi, tapi juga pada hati manusia yang kehilangan dan kesepian.
Dan Dia mengajak kita untuk hidup dengan cara yang sama: tidak serakah, tidak mengeksploitasi, tapi menjadi penebus kecil bagi sesama.
Maukah kamu hari ini menjadi bagian dari tangan Tuhan—membantu sesamamu untuk pulang, bukan hanya secara ekonomi, tapi secara spiritual?
© Pertanyaan Reflektif
Apa yang kamu pelajari tentang karakter Allah dari Imamat 25:23–28?
Siapa di sekitarmu yang hari ini sedang “kehilangan tanah” dalam hidup mereka—entah kehilangan arah, harapan, atau identitas?
Apa yang bisa kamu lakukan untuk menjadi "penebus kecil" bagi mereka hari ini?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan Yesus, Engkaulah Pemilik segalanya—bahkan hidupku bukan milikku. Aku cuma pendatang, pengelola, dan tamu di dunia ini.
Ajari aku untuk hidup tidak serakah.
Ajari aku untuk membuka tangan bagi mereka yang kehilangan.
Tuhan Yesus, terima kasih karena Dikau telah menebusku, ketika aku kehilangan segalanya.
Bawalah aku pulang. Dan pakailah aku untuk membawa orang lain pulang juga.
Amin.
Jika kamu butuh cerita, butuh konseling, atau diskusi firman, silahkan hubungi menjadimurid1@gmail.com
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment