- Get link
- X
- Other Apps
Ketetapan-ketetapan mengenai perayaan Paskah
1, TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, pada bulan yang pertama tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir:
2, "Orang Israel harus merayakan Paskah pada waktunya;
3, pada hari yang keempat belas bulan ini, pada waktu senja, haruslah kamu merayakannya pada waktu yang ditetapkan, menurut segala ketetapan dan peraturannya haruslah kamu merayakannya."
4, Lalu Musa menyuruh orang Israel merayakan Paskah.
5, Maka mereka merayakan Paskah pada bulan yang pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu senja, di padang gurun Sinai; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel.
6, Tetapi ada beberapa orang yang najis oleh karena mayat, sehingga tidak dapat merayakan Paskah pada hari itu. Mereka datang menghadap Musa dan Harun pada hari itu juga,
7, lalu berkata kepadanya: "Sungguhpun kami najis oleh karena mayat, dengan dasar apakah kami dicegah mempersembahkan persembahan bagi TUHAN di tengah-tengah orang Israel pada waktu yang ditetapkan? "
8, Lalu jawab Musa kepada mereka: "Tunggulah dahulu, aku hendak mendengar apa yang akan diperintahkan TUHAN mengenai kamu."
9, Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
10, "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila salah seorang di antara kamu atau keturunanmu najis oleh karena mayat, atau berada dalam perjalanan jauh, maka ia harus juga merayakan Paskah bagi TUHAN.
11, Pada bulan yang kedua, pada hari yang keempat belas, pada waktu senja, haruslah orang-orang itu merayakannya; beserta roti yang tidak beragi dan sayur pahit haruslah mereka memakannya.
12, Janganlah mereka meninggalkan sebagian dari padanya sampai pagi, dan satu tulangpun tidak boleh dipatahkan mereka. Menurut segala ketetapan Paskah haruslah mereka merayakannya.
13, Sebaliknya orang yang tidak najis, dan tidak dalam perjalanan, tetapi lalai merayakan Paskah, orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya, sebab ia tidak mempersembahkan persembahan yang kepada TUHAN pada waktunya; orang itu akan menanggung akibat dosanya.
14, Apabila seorang asing yang telah menetap padamu hendak merayakan Paskah bagi TUHAN, maka haruslah ia merayakannya menurut segala ketetapan dan peraturan Paskah. Satu ketetapan harus berlaku bagi kamu, baik bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli."
© Renungkanlah
Hello guys, Yuk kita SaTe.
Ayat 1–5
Allah memerintahkan bangsa Israel melalui Musa hamba-Nya untuk merayakan Paskah di padang gurun Sinai, setahun setelah mereka keluar dari Mesir. Menariknya, perayaan ini gak dilakukan di tanah perjanjian karena mereka masih berputar-putar di padang Gurun, maka perayaan paskah dilakukan di tengah padang gurun, tempat yang tandus. Hal ini menegaskan bahwa Paskah bukan soal lokasi, melainkan soal ketaatan. Paskah dilakukan sebagai pengingat akan karya penyelamatan Allah. Israel pun menaatinya persis seperti yang diperintahkan Tuhan. Di sini kita melihat pentingnya ibadah yang berakar pada ketaatan.
Ayat 6–8
Ada beberapa orang yang najis karena menyentuh mayat, sehingga tidak bisa ikut merayakan Paskah. Mereka datang kepada Musa dengan kerinduan untuk tetap beribadah segitunya pengen ikut ibadah. Sikap mereka menunjukkan hati yang lapar akan Allah, meski keadaan membuat mereka tidak layak secara ritual. Musa pun tidak gegabah, ia menunggu pimpinan Tuhan sebelum memberi jawaban. Sikap Musa mengajarkan kita untuk tidak mengandalkan hikmat sendiri, tetapi menunggu suara Tuhan, keren sih ini.
Ayat 9–12
Tuhan memberikan solusi: mereka yang najis atau dalam perjalanan jauh boleh merayakan Paskah sebulan kemudian, dengan ketentuan yang sama. Dari perikop ini kita jadi tahu bahwa Allah bukan Allah yang kaku, melainkan Allah yang penuh kasih dan sabar. Ia memberikan jalan keluar supaya umat tetap bisa mengalami karya penyelamatan-Nya. Namun, aturan tetap berlaku: tidak boleh ada tulang yang dipatahkan, tidak boleh menyisakan daging sampai pagi, ketetapan ini menegaskan kesucian dan keseriusan perayaan itu.
Ayat 13
Tetapi bagi orang yang sebenarnya tidak najis dan tidak dalam perjalanan, namun sengaja mengabaikan perayaan Paskah, Tuhan berkata ia harus dilenyapkan dari tengah umat. Artinya, mengabaikan karya keselamatan Tuhan adalah dosa yang serius guys. Allah panjang sabar, tetapi Ia tidak mentoleransi hati yang lalai dan acuh terhadap anugerah-Nya. Mengabaikan ibadah sama dengan mengabaikan Allah sendiri.
Ayat 14
Ketetapan ini juga berlaku bagi orang asing yang tinggal di tengah Israel. Tuhan membuka pintu bagi orang dari bangsa lain untuk ikut merayakan karya penyelamatan-Nya, asalkan mereka taat pada ketetapan-Nya. Dengan demikian, Paskah menjadi tanda inklusif: keselamatan Allah tidak hanya untuk Israel, tetapi juga untuk bangsa-bangsa di luar Israel.
Seluruh peraturan Paskah ini menunjuk kepada Kristus. Paulus menegaskan, “Kristus, Anak Domba Paskah kita, telah dikorbankan” (1 Kor. 5:7). Sama seperti tulang domba Paskah tidak boleh dipatahkan (Bil. 9:12), demikian pula ketika Yesus disalibkan, tidak ada satu tulang-Nya yang dipatahkan (Yoh. 19:36). Di dalam Kristus, kita yang dahulu najis oleh dosa dan terasing dari Allah, diberikan jalan masuk untuk beribadah. Darah Kristus menyucikan kita, sehingga kita tidak lagi dilenyapkan, tetapi diampuni dan diterima dalam komunitas perjanjian Allah.
© Refleksikanlah
Hari ini kita belajar bahwa Allah itu kudus, adil, sekaligus penuh kasih. Ia memberi ketetapan yang jelas, tetapi juga menyediakan solusi bagi mereka yang terbatas. Dalam Kristus, kita melihat ketetapan itu mencapai puncaknya: keselamatan bukan lagi soal ritual, tetapi soal hati yang percaya kepada Kristus sang Anak Domba Allah.
Mari kita belajar: jangan menunda atau mengabaikan kesempatan untuk beribadah. Sama seperti orang Israel yang rindu tetap merayakan Paskah, demikianlah seharusnya kerinduan kita datang kepada Tuhan, bukan karena kewajiban, tetapi karena syukur atas kasih karunia-Nya. Yuk bisa Yuk
© Pertanyaan Reflekti
1. Apa yang ayat-ayat ini ajarkan kepadamu tentang karakter Allah?
2. Bagaimana Kristus sebagai Anak Domba Paskah memberi makna baru bagi ibadahmu hari ini?
3. Adakah area dalam hidupmu di mana kamu cenderung abai terhadap kesempatan untuk datang beribadah atau bersyukur kepada Tuhan?
© Berdoalah sesuai Firman
Tuhan, terima kasih karena Engkau adalah Allah yang kudus dan penuh kasih. Engkau tidak menolak kami yang najis karena dosa, tetapi melalui Kristus, Anak Domba Paskah, Engkau memberikan kami jalan untuk datang kepada-Mu. Tolong aku agar tidak abai, melainkan selalu rindu untuk beribadah dan bersyukur kepada-Mu selagi ada kesempatan. Amin.
Tetap semangat guys, Tuhan Yesus beserta kita,#kamugaksendiri #TuhanYesusBesertamu *RL-SDG*
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment